First Day

6.3K 321 2
                                    

Pagi sekali Zakiyah bangun dan sudah selesai menyiapkan sarapan dan berkas berkas yang akan di bawanya ke perusahaan FQ milik keluarga Zhafran. Zakiyah membangunkan Zabdan dan kemudian membangunkan Erina. Agar tidak memakan waktu terlalu lama, Zakiyah menyiapkan pakaian yang akan dikenakan Zabdan ke kampus dan membereskan tempat tidur Adiknya itu.

"Kamu masak apa hari ini Kiyah?" Tanya Erina.

"Aku membuatkan sup ayam dengan potongan kentang dan wortel, kemudian ada ayam goreng dan telur gulung." Jawab Zakiyah sambil mengambilkan nasi untuk Zabdan.

Mereka kemudian sarapan bersama. Karena Zabdan memiliki kelas yang lebih awal, Zabdan berpamitan untuk pergi ke kampus duluan.

Setelah selesai sarapan dan siap siap, Zakiyah kemudian berangkat dengan Erina. Saat mereka berjalan keluar dari Apartemen, mereka melihat seorang pria yang terlihat familiar berdiri menyandar di samping mobilnya tepat didepan Apartemen mereka. Namun, Zakiyah dan Erina mengabaikan nya dan terus berjalan untuk mencari taksi. Sampai akhirnya pria itu berlari dan menarik tangan Zakiyah. Tentunya Zakiyah akan terkejut melihat perlakuan pria itu, akhirnya Zakiyah mendorong tangan pria itu untuk menjauh dengan ekspresi wajah yang tidak suka.

"Ah maaf, aku Aydan. Aku diutus secara khusus untuk menjemput mu datang ke perushaan FQ. Kamu Zakiyah bukan?" Ucap Aydan.

Zakiyah hanya mengangguk dengan ekspresi wajah yang masih kebingungan.

"Kamu tidak mengenal ku? Aku memberikan jas ku untuk menutupi tubuh mu yang basah waktu itu." Ucap Aydan.

"Ah iya aku mengingatmu sekarang, kamu bekerja di perusahaan FQ juga?" Tanya Zakiyah.

"Iya tapi aku dibagian perusahaan yang lain tapi masih satu pemimpin. Masuklah, aku akan mengantar kalian ke kantor." Ucap Aydan.

"Tidak, aku akan pergi dengan temanku saja. Dia bekerja di perusahaan lain, jadi akan sulit nanti jika aku ikut dengan mu." Jawab Zakiyah.

"Tidak masalah, aku akan mengantar teman terlebih dahulu." Ucap Aydan kemudian membukakan pintu mobil belakang.

Akhirnya karena tidak punya pilihan lain dan waktu semakin berjalan, Zakiyah dan Erina menyetujui saran Aydan dan masuk ke dalam mobil.

"Dimana kamu bekerja? Boleh kah aku mengetahui nama mu?" Tanya Aydan kepada Erina.

"Aku bekerja di perusahaan milik Ibu jihan. Namaku Erina." Jawab Erina singkat tanpa menoleh ke arah Aydan yang sedang memperhatikan nya.

"Ah begitukah." Ucap Aydan yang sambil melirik Erina dari kaca.

Begitulah Erina, dia tidak terlalu menyukai orang baru. Karena itulah dia termasuk sulit untuk menemukan pacar dan pendamping hidup nya, karena dia hanya fokus kepada orang terdekat nya saja. Namun, dengan sifat nya seperti itu banyak pria yang ingin menjadi pacarnya. Tentunya Erina tidak akan membuang kesempatan itu, dia akan menerima lelaki yang menyukainya dan mulai bermain dengan mereka untuk menghilangkan rasa bosan nya. Sampai sekarang pun, tidak ada seorang pun yang benar benar serius menjalin hubungan dengan Erina. Karena disaat pria itu mulai membicarakan tentang pernikahan, Erina akan langsung memutuskan hubungan mereka dan tidak menghubungi pria itu lagi. Tentunya Erina begitu karena ada alasan, dia bisa dikatakan trauma karena sedari kecil melihat pertikaian orang tuanya. Sebenarnya orang tua Erina memiliki sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pakaian dan fashion wanita, namun Erina tidak ingin bergantung dengan orang tuanya dan memilih mencari pekerjaan sendiri. Erina enggan bekerja dengan perusahaan Ayah nya itu karena dia tau bagaimana sifat buruk Ayahnya.

"Kita sudah sampai." Ucap Aydan.

"Terima kasih. Aku akan mengubungi mu nanti." Ucap Erina.

Zakiyah tersenyum sambil mengangguk.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now