Rapat

5.5K 334 3
                                    

Setelah seharian menghabiskan waktu di tempat pembangunan, Farzan membawa Zakiyah untuk kembali ke kantor. Zakiyah kemudian mengemudikan mobil menuju perusahaan dengan kecepatan normal.

"Pulanglah, pekerjaan hari ini sudah selesai." Ucap Farzan yang ingin keluar dari mobil.

"Baik Tuan." Jawab Zakiyah.

"Ah benar, besok ada pertemuan dengan para investor, kamu perlu menyiapkan banyak hal untuk membuat mereka yakin bekerja sama dengan perusahaan kita. Ingat! Aku benci orang orang yang tidak bertanggung jawab." Ucap Farzan kemudian keluar dari mobil.

"Baik Tuan." Jawab Zakiyah kemudian melirik Farzan dengan tatapan tidak suka.

Setelah memberikan mobil kepada sekretaris Yan, Zakiyah kembali ke Apartemen menggunakan taksi.

***

Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Farzan kembali bersama dengan sekretaris Yan. Setibanya dirumah, hanya terlihat Aqlan yang sedang duduk di sofa meja tamu sambil melihat kamera nya dan menyantap buah stroberi yang ada diatas meja. Farzan kemudian menghampiri nya dan melemparkan tubuh nya ke atas sofa yang membuat Aqlan melirik nya sebentar kemudian kembali fokus kepada kamera nya.

Aqlan merasa haus dan melirik pembantu rumah tangga nya untuk meminta air, namun seperti nya tidak seorang pun terlihat disana. Aqlan kemudian meletakkan kamera nya dan berjalan ke dapur untuk mengambil secangkir air. Karena merasa iseng, Farzan mengambil kamera Aqlan dan melihat apa yang ditatap adik nya itu sedari tadi.

Setelah melihat Farzan melihat kamera nya, Aqlan langsung berlari dan merampas kamera itu dari tangan Farzan.

"Apa yang Kakak lihat?"

"Apa dia? Gadis yang kamu suka? " Ucap Farzan.

"Bukan urusan mu." Jawab Aqlan kesal.

Mendengar jawaban itu membuat Farzan kesal dan memukul kepala Aqlan.

"Tentu saja, bagaiamana kamu tetap pria dan normal menyukai seorang gadis." Ucap Farzan sambil berjalan meninggalkan Aqlan.

"Tentu, tidak seperti mu yang bahkan tidak pernah menyukai gadis mana pun. Aku sungguh kasihan kepada gadis yang akan menjadi istri mu itu."

"Kamu tidak ingin menggunakan kartu kredit mu selama Ibu dan Ayah pergi bukan? Baiklah jika itu yang kamu inginkan." Ucap Farzan.

"Apa maksud Kakak? "

"Aku akan memblokir kartu kredit mu sampai Ibu dan Ayah pulang. Aku akan mengembalikan kartu mu tergantung bagaimana sikapmu padaku." Ucap Farzan kemudian berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar nya.

"Aahhhh!!!!! Aku benar benar membenci mu!!!!!" Teriak Aqlan.

***

Zakiyah merasa segar setelah mandi dan mengoleskan beberapa pelembab kulit dan wajah. Zakiyah meluruskan kaki nya diatas sofa sambil menonton televisi.

"Bagaimana pekerjaan mu? Apa ada yang terjadi antara kamu dan Tuan Farzan?" Tanya Erina.

"Tidak, dan itu sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Kami belum menikah, tapi aku sudah merasa sesak saat membayangkan akan hidup dengan pria seperti nya." Jawab Zakiyah sambil memasukan potongan apel ke dalam mulut nya.

"Benar sekali, aku mendengar kalau kepribadian nya benar benar buruk. Dari yang aku tau dia hanya mencintai diri nya sendiri dan tidak peduli dengan orang lain, kamu tau bahkan keluarga nya juga menyetujui hal itu. Apa kamu tidak mau memikirkan tentang pernikahan itu lagi?" Ucap Erina.

"Aku juga ingin menolak, tapi aku tidak bisa. Aku perlu membayar kembali hutang ku kepada mereka dan setelah itu aku bisa pergi dari kehidupan pria itu dan kembali menjalani kehidupan ku yang normal." Jawab Zakiyah.

Disaat mereka asik berbincang, Zabdan pulang dari kampus dengan membawa beberapa kantong plastik yang tidak diketahui apa isi nya. Zabdan kemudian meletakkan kantong plastik itu ke atas meja dihadapan Zakiyah dan Erina.

"Aku membeli beberapa makanan untuk makan malam, Kakak belum masak kan?" Ucap Zabdan.

Zakiyah kemudian mengangguk.

"Tapi kenapa kamu membeli makanan?" Tanya Zakiyah.

"Aku dengar dari kak Erina kalau Kakak pergi dengan pria itu ke tempat pembangunan seharian ini, jadi aku tidak ingin Kakak bertambah lelah jika harus memasak untuk kami." Jawab Zabdan.

"Hoho, sejak kapan kamu menjadi pria yang sangat perhatian, hah?" Ucap Zakiyah menggoda Zabdan sambil mengelus kepala adik nya itu.

"Aku akan mandi dulu." Jawab Zabdan sambil tersenyum.

Erina kemudian memukul lengan Zakiyah agar Zakiyah menatap nya.

"Kamu tau, jika dia bukan adikmu, aku mungkin sudah mengejarnya. Dia benar benar pria sejati." Ucap Erina.

Mendengar itu membuat Zakiyah geli dan akhirnya mereka tertawa bersama.

Waktu berjalan begitu cepat nya, pagi telah tiba dan semua orang kembali melakukan aktivitas mereka masing masing. Zakiyah sudah berlari menuju ruang rapat, dimana sudah terdapat para investor disana. Zakiyah menundukkan kepala nya hormat kemudian duduk di kursi yang ada di samping kanan Farzan. Tidak lama mereka menunggu, Farzan akhirnya tiba dan langsung meminta semuanya memulai rapat.

"Dimana sekretaris Yan Tuan Farzan? Siapa gadis ini?" Tanya salah seorang investor.

"Ah sekretaris Yan sedang beristirahat karena pekerjaan nya sulit akhir akhir ini, jadi saya akan menggantikan nya untuk sementara. Nama saya Zakiyah, saya bekerja di bagian administrasi dan anda bisa menanyakan apapun tentang perusahaan dengan saya. Saya akan mencoba yang terbaik." Jawab Zakiyah yang sudah berdiri dan menundukkan kepala nya.

"Benarkah? Tapi kami tidak terlalu menyukai orang orang baru." Ucap salah seorang investor.

"Tentu, saya sudah mengetahui itu. Saya juga tidak menyukai orang orang baru." Ucap Zakiyah sambil melihat Farzan yang sedari tadi memperhatikan nya dengan senyum menjengkelkan nya itu.

Zakiyah kemudian berdiri dan mempresentasikan apa apa yang sudah disiapkan nya dari tadi malam.

"Seperti yang kita semua ketahui, Perusahaan FQ ini bergerak lebih cepat dan maju dibanding dengan perusahaan elektronik lain nya. Kami menyediakan semua nya dengan kesiapan yang maksimal, kami memiliki tenaga kerja yang bekerja sepenuhnya untuk kemajuan perusahan dan memiliki banyak orang orang hebat yang sudah bekerja sama dengan perusahaan kami..."

Zakiyah menjelaskan semua tentang perusahaan dengan sedetailnya, membuat investor bahkan mengerti dengan apa yang mereka tidak mengerti. Setelah menyelesaikan presentasi nya, Zakiyah menundukkan kepala dan kembali duduk di kursi nya. Semuanya memberikan tepuk tangan untuk Zakiyah kecuali Farzan, tentunya Zakiyah akan tersenyum dan merasa senang dengan hasil kerja keras nya.

"Nona Zakiyah sangat berbakat dan pekerja keras, saya dengar anda baru bekerja di perusahaan FQ dan saya juga mendengar kalau anda dulu adalah pekerja andalan di perusahaan lama anda." Ucap salah seorang investor.

"Benar sekali, kami merasa puas dengan kerja keras anda. Tapi Nona, anda tidak perlu menjelaskan nya kepada kami." Sahut salah seorang investor lain nya.

"Hmm? " Ucap Zakiyah dengan senyum yang masih menempel di wajah nya.

"Sekali pun anda tidak menjelaskan dan tidak mengatakan apa apa, kami akan tetap bekerja sama dengan perusahaan FQ. Karena presdir nya adalah Tuan Farzan, jadi tidak ada alasan bagi kami untuk tidak bekerja sama dengan perusahaan ini. Anda tau bukan Nona, kalau banyak perusahaan lain yang mengincar untuk bekerja sama dengan Tuan Farzan, jadi kami sudah menjadi sangat beruntung karena bisa bekerja sama dengan Tuan Farzan selama beberapa tahun ini." Ucap salah seorang Investor lain nya.

Senyum yang ada di pipi Zakiyah kemudian perlahan menjadi menghilang dan menatap wajah Farzan yang sudah tersenyum miring, dia benar benar telihat bahagia setelah membodohi Zakiyah seperti itu.

"Cukup untuk hari ini, silahkan hubungi Sekretaris saya untuk penyelesaian selanjutnya." Ucap Farzan kemudian berjalan keluar dari ruang rapat.

"Aku berharap bisa membunuh pria sialan itu."
Gumam Zakiyah dalam hati sambil menggenggam keras pena yang ada di tangan nya.

Traces Of Marriage(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang