Kepolosan Zakiyah

7.4K 395 3
                                    

Setelah keluar dari mobil dan sepanjang jalan ingin masuk kedalam rumah, Zakiyah terus menerus mengejek Farzan karena dia tertawa saat berada didalam mobil. Namun, Farzan mengabaikan Zakiyah karena merasa sangat malu.

Setibanya didalam rumah, Ibu langsung berlari mendekati Zakiyah dan menarik tangan wanita itu. Farzan sempat menatap Ibu nya yang tiba tiba menarik tangan Zakiyah, dia ingin tahu apa yang dilakukan Ibu nya. Namun, seorang Farzan tidak pernah peduli dengan urusan orang lain dan memutuskan untuk naik kekamar untuk membersihkan tubuh nya.

"Sayang, ini ambillah dan kenakan pakaian ini besok malam. Kamu diundang untuk pergi ke pesta high class girl, pesta itu khusu untuk wanita dan kamu harus menghadiri nya sebagai istri dari Farzan dan menantu kesayangan keluarga Zhafran." Ucap Ibu antusias.

"High class girl? Apa itu Bu? Aku tidak mengerti." Jawab Zakiyah polos.

"Itu adalah pesta wanita kelas tinggi yang dilakukan setiap tahun, tahun ini kamu masuk ke dalam daftar itu dan diundang untuk datang. Datanglah, Ibu sudah menyiapkan semuanya untukmu, mereka akan menghormatimu karena kamu istri Farzan dan menantu keluarga Zhafran. Jangan khawatir, Ibu hanya ingin memperkenalkan menantu kesayangan Ibu kepada dunia. Ibu juga akan datang." Ucap Ibu.

Zakiyah merasa ragu untuk pergi, namun akhirnya dia menyetujui karena Ibu juga akan pergi menemaninya.

Setelah berbincang dengan Ibu mertuanya, Zakiyah naik keatas untuk masuk kedalam kamar. Farzan sudah terlihat menikmati menonton televisi sambil menikmati potongan buah yang ada diatas meja.

Farzan melirik Zakiyah yang masuk kedalam kamar dan memperhatikan apa yang dilakukan wanita itu. Zakiyah masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan mengenakan piyama yang ada dilemari pakaian miliknya.

"Ststst, lihatlah piyama mu itu, biasanya gadis akan terlihat seksi saat mengenakan nya. Tapi, entah kenapa saat kamu mengenakan nya piyama itu tidak terlihat menarik, piyama itu jatuh begitu saja seperti sedang dikenakan kepada sebuah kayu lurus." Ucap Farzan sambil memainkan bibirnya.

"Hah, aku juga bisa menunjukkan sisi seksiku, tapi aku tidak berniat melakukan nya mengingat aku sedang menghadapi siapa." Jawab Zakiyah kesal.

Farzan kemudian berdiri dan berjalan ingin keluar kamar. Karena melihat Zakiyah tidak bergerak sama sekali, Farzan berdiri di ambang pintu dan menatap wanita itu.

"Kenakan switer dan turun untuk makan malam, aku tidak ingin merusak mata adik ku karena melihat tubuh mu yang dibalut piyama itu." Ucap Farzan kemudian berjalan keluar kamar.

"Hah, memang dasar pria kampret, tadi dia bilang tubuhku tidak seksi, tapi sekarang malah memintaku mengenai switer agar Adiknya tidak melihat tubuhku. Jika tidak ingin mengakui tubuhku yang cantik seharusnya tidak usah menghinaku, sialan." Gerutu Zakiyah kemudian masuk kedalam ruang ganti untuk mengganti piyama nya dengan baju kaos panjang dan celana kain panjang.

Setelah selesai berganti pakaian Zakiyah langsung turun untuk makan malam bersama keluarga baru nya itu.

Saat Zakiyah duduk disamping Farzan, Farzan langsung menatap gadis ltu terkejut.

"Apa ini? Apa kamu sedang berada di musim dingin? Kenapa mengenakan pakaian seperti ini?" Tanya Farzan kebingungan.

"Hmm? Bukankah kamu memintaku untuk menutup pakaian ku agar Aqlan tidak melihat tub,, "

Farzan langsung menutup mulut Zakiyah agar gadis itu tidak melanjutkan kalimatnya.

Aqlan tentunya langsung menatap sinis Kakaknya itu, karena barusan mendengar namanya disebut.

"Apa kalian menceritakan ku dari belakang? Wah, aku sepertinya sudah cukup sabar akhir akhir ini, aku tidak pernah mencari masalah dengan Kakak lagi, tapi kenapa Kakak menceritakan ku kepada Kak Zakiyah? Ingin perang?" Ucap Aqlan kesal kepada Farzan.

"Makanlah, jangan memikirkan hal hal bodoh." Jawab Farzan kemudian memasukkan sepotong sup kentang kedalam mulut Zakiyah agar gadis itu tidak mengatakan hal aneh lagi.

"Sudahlah, makan saja." Ucap Ayah kepada Aqlan yang masih terlihat kesal.

Setelah makan malam Farzan langsung menarik tangan Zakiyah untuk kembali kekamar. Karena merasa tidak enak, Zakiyah mencoba tersenyum kepada kedua mertua nya itu seolah olah semuanya baik baik saja.

Saat berada didalam kamar, Farzan menatap Zakiyah, melirik gadis itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Farzan kemudian berjalan mendekati Zakiyah dan memegang dagu gadis itu.

"Apa kamu memang sebodoh itu? Kenapa kamu mengatakan hal seperti itu dihadapan orang tuaku? Bagaimana jika mereka berfikir yang bukan bukan?" Ucap Farzan.

"Bukankah kamu yang mengatakan untuk mengenakan pakaian yang menutup tubuhku agar Aqlan tidak bisa melihat tubuhku, aku hanya melakukan yang kamu katakan saja, kenapa tiba tiba memarahi ku." Jawab Zakiyah sambil menyingkirkan tangan Farzan dari dagu nya.

Farzan merasa terkejut melihat Zakiyah yang berani menyingkirkan tangan nya, yaa walaupun sebenarnya dia tau kalau gadis itu memang satu satunya gadis yang berani menantangnya.

Merasa tidak diterima karena tangan nya disingkirkan, Farzan menarik pinggang Zakiyah dan memeluk Zakiyah dengan sebelah tangan. Tentunya Zakiyah merasa terkejut dengan apa yang dilakukan Farzan, Zakiyah mencoba memberontak dan mendorong tubuh Farzan agar terlepas dari pelukan pria itu, namun tenaga Zakiyah tidak mampu menandingi tenaga Farzan.

"Apa aku perlu memberi pelajaran agar kamu bisa mengerti mengenai banyak hal? Ah, kamu pasti belum pernah pergi ke club malam, bagaimana jika aku membawamu kesana agar tidak dibodohi oleh orang lain untuk kedepan nya nanti? Aku kan memberi mu pelajaran khusus." Ucap Farzan yang mendekatkan wajahnya ke wajah Zakiyah yang berjarak hanya sejati kelingking itu.

Zakiyah bahkan menahan nafasnya karena jarak wajah mereka yang terlalu dekat, Farzan menyadari itu dan melepaskan genggaman tangannya dari pinggang Zakiyah.

"Bernafaslah, kamu tidak perlu menahan nafas mu karena terlalu terkejut melihat ketampanan ku dari dekat." Ucap Farzan kemudian berjalan menuju sofa.

Seketika Zakiyah ingin muntah mendengar ucapan itu dan berjalan menuju kasur.

Melihat Farzan yang bermain dengan Hp nya, membuat Zakiyah ingin menanyakan sesuatu kepada Farzan.

"Itu, bolehkah aku bertanya sesuatu?" Ucap Zakiyah.

Farzan tidak merespon dan seolah olah tidak mendengar kan apapun.

"Hallo? Apa kamu mendengarku?" Ucap Zakiyah dengan nada yang lebih tinggi agar Farzan dapat mendengarnya.

Tapi Farzan tetap diam dan sibuk dengan Hp nya.

"Tuan Farzan!! " Teriak Zakiyah kesal.

Farzan langsung menoleh dan menatap gadis yang sudah menjadi istrinya itu.

"Kamu bisa membuat orang di bawah terkejut, apa kamu pikir aku tuli?" Ucap Farzan.

"Hah, bukankah aku sudah berbicara dengan mu dari tadi, tapi kamu tidak mendengarku." Jawab Zakiyah.

"Kamu tidak menyebut namaku, aku tidak tau kamu berbicara dengan siapa." Ucap Farzan.

"Aish, padahal hanya ada kita berdua disini, dasar lelaki sinting." Gumam Zakiyah.

"Aku tau kamu sedang menyumpahi ku, ingatlah aku hanya membiarkan mu karena Ibu menyayangi mu. Jika Ibu sudah mulai lengah, aku akan membalas semua perbuatanmu ini." Ucap Farzan.

"Bisakah aku bertanya?" Ucap Zakiyah.

Farzan mengangguk.

"High class girl, apa kamu tahu banyak tentang itu?" Tanya Zakiyah.

"Kenapa? Apa kamu diundang kesana?" Ucap Farzan.

"Tidak, aku hanya mendengarnya dan ingin tahu saja." Ucap Zakiyah.

"Kalau begitu tidurlah, mengetahui terlalu banyak akan memperburuk suasana hatimu." Ucap Farzan kemudian bergelut kembali dengan Hp nya.

"Aakhh sialan, bagaimana bisa aku hidup dengan pria arogan sepertinya. Aku harus bertanya kepada Erina bagaimana membuat seseorang mati muda."
Gumam Zakiyah dalam hati kemudian mendaratkan tubuhnya diatas kasur.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now