Tawaran

5.5K 390 28
                                    

Zakiyah membuka semua laporan dan menjelaskan bagaimana hebatnya perusahaan yang dimiliki oleh Farzan itu, walaupun selama ini mereka memang tahu bagimana hebatnya perusahaan Farzan, tapi mereka tidak pernah menyangka kalau perusahaan Farzan lebih hebat dari dugaan mereka. Zakiyah mampu meyakinkan para investor dan pemegang saham, bahkan Aqmar yang datang juga tidak bisa mengatakan apapun karena Zakiyah yang menjelaskan nya secara detail dan menarik. Mereka memberikan tepuk tangan yang meriah setelah Farzan berpidato dan menikmati pesta yang diselenggarakan oleh Farzan itu.

Aydan langsung menarik tangan Erina dan membawa gadis itu ke belakang pesta.

"Apa yang terjadi? Bukankah sudah aku katakan jangan membawa Zakiyah atau memberitahunya? Farzan bisa mengamuk." Ucap Aydan.

"Apa kamu pikir ini keinginanku? Dia sudah tahu sebelum kamu meminta ku untuk menggantikan posisinya, dia bersikeras ingin pergi sebagai pekerjaan terakhir yang akan diselesaikan nya." Jawab Erina.

"Pekerjaan terakhir?"

"Dia akan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Farzan." Ucap Erina.

"Tunggu, apa sesuatu terjadi diantara mereka? Tidak mungkin Zakiyah mengundurkan diri secara tiba tiba, katakan kepadaku apa yang terjadi." Ucap Aydan.

"Aku tidak ingin memberitahunya karena takut memperburuk masalah, aku percaya Zakiyah akan melakukan hak yang terbaik untuk mereka berdua." Jawab Erina.

"Lalu bagimana dengan kita? Apa kamu ingin melakukan yang terbaik juga untuk kita berdua?" Ucap Aydan.

"Yang terbaik untuk kita berdua adalah saling menjaga jarak, aku rasa kepalamu benar benar bermasalah." Jawab Erina kemudian pergi meninggalkan Aydan.

Disaat pesta sedang berlangsung, Zakiyah berencana untuk pergi dari pesta itu sebelum bertemu dengan Farzan, karena dia tidak tahu harus bagaimana menghadapi Farzan. Namun, saat Zakiyah akan keluar dari gedung itu, Aqmar mencegat Zakiyah didepan pintu dengan senyuman handalnya untuk menggoda gadis.

"Acaranya belum berakhir, kenapa kamu ingin pergi begitu saja?" Ucap Aqmar.

"Aku ada urusan, silahkan melanjutkan pestanya." Jawab Zakiyah sambil tersenyum.

"Pestanya tidak akan menarik tanpamu." Bisik Aqmar ditelinga Zakiyah.

Zakiyah menatap pria itu dengan tatapan tidak suka, namun Aqmar tentu tidak akan perduli dengan tatapan Zakiyah, karena baginya Zakiyah terlalu menarik untuk diabaikan.

"Aku memeriksa latar belakangmu dan aku menemukan banyak hal yang menarik. Mulai dari dibesarkan oleh Bibi dan Paman mu, kemudian kamu bekerja untuk biaya sekolah mu dan Adikmu, aku bahkan menemukan fakta menarik tentang kecelakaan orang tuamu." Ucap Aqmar sambil tersenyum.

"Apa maksudmu? Fakta apa maksudmu?" Tanya Zakiyah penasaran.

"Tidak akan menarik jika berbicara disini, ingin berbicara diruangan? Agar kita bisa lebih berkonsentrasi." Jawab Aqmar.

"Aku tidak sudi meladeni pria yang berfikir murahan seperti mu." Ucap Zakiyah sambil berjalan ingin keluar dari pintu.

"Suami istri yang bertengkar, mereka menyuap orang lain untuk mengakui kesalahan itu dan malah berakhir dengan membunuhnya." Ucap Aqmar yang membuat Zakiyah menghentikan langkah kakinya.

Aqmar berjalan mendekati Zakiyah dan tersenyum kepada wanita itu. Saat Aqmar berhadapan dengan Zakiyah, tiba tiba Farzan berjalan menuju arah pintu dan dapat melihat dengan jelas apa yang mereka lakukan. Aqmar terlihat tersenyum bahagia menatap Zakiyah, senyuman yang muncul di bibir Aqmar benar benar membuat Farzan muak dan ingin sekali mengahbisi pria itu.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now