Pertunangan

7.4K 420 2
                                    

Hari yang ditunggu akhrinya sudah tiba, malam ini akan diadakan nya acara pertunangan antar Akhtar dan Jihan. Seperti yang dibayangkan, pertunangan itu benar benar diselenggarakan dengan mewah dan megah. Tentunya tamu tamu yang datang pun adalah orang-orang dari kalangan atas dan para karyawan kantor Jihan. Tentunya Zakiyah dan Erina masuk ke dalam daftar tamu yang diundang dalam acara pertunangan itu. Hanya tinggal menghitung jam dan mereka benar benar akan resmi bertunangan.

Zakiyah menatap sepiring nasi putih dan beberapa lauk pauk dihadapan nya tanpa menyentuh nya sedikit pun, Zakiyah hanya memain mainkan sendok ditangan nya dan tatapan nya terlihat sangat kosong. Erina terlihat memperhatikan Zakiyah dari awal dan benar benar terlihat ada keanehan pada gadis itu. Gadis yang biasanya sangat menyukai makanan sekarang mendadak menjadi tidak menyukai makanan.

"Apa kamu akan terus seperti ini? Kamu ingin mati sebelum pertunangan mereka terjadi?" Ucap Erina kesal kepada Zakiyah.

Zakiyah menatap Erina namun tidak mengatakan sepatah kata pun.

"Jangan bodoh! Apa yang harus kamu pikirkan dan tangisi dari pria brengsek sepertinya? Tidak ada namanya pernikahan untuk membantu bisnis keluarga, jika dia mencintaimu dia akan memintamu untuk membantu menyelesaikan masalah ini bersama sama dan bukannya menikah dengan wanita lain. Makanlah dan jangan bersedih, atau aku akan mengatakan semuanya kepada Zabdan dan membiarkan nya membunuh Akhtar sekarang juga. Dengan begitu bukankah semuanya selesai?" Ucap Erina.

"Baiklah, aku akan makan." Jawab Zakiyah kesal.

"Jangan tunjukkan ekspresi itu padaku, apalagi pada acara nanti malam. Aku akan menendangmu jika kamu terlihat menyedihkan begitu." Ucap Zakiyah.

***

Setelah selesai rapat dan menyelesaikan beberapa pekerjaan, Farzan kembali keruangan nya bersamaa dengan sekretaris Yan. Farzan menarik lengan bajunya sampai ke bawah siku dan menyandarkan kepala nya kepada sandaran kursi. Farzan menekan keras pelipisnya setelah mengingat betapa banyak komentar yang dilakukan oleh para pemegang saham saat rapat tadi.

"Kami minta maaf jika merasa lancang, tapi kami hanya ingin Tuan segera menikah agar kami juga tidak khawatir dengan mada depan perusahaan ini."

"Benar Tuan, anda harus menikah mengingat umur anda juga semakin berjalan dan kami sangat mengkhawatirkan semuanya."

"Akan baik jika Tuan menikah sekarang, karena itu beberapa tahun lagi kami sudah bisa lega karena melihat akan ada penerus perusahaan."

"Jika Tuan kesulitan untuk berinteraksi dengan wanita, kami akan mengenalkan Tuan kepada wanita berkelas sesuai dengan keinginan Tuan. Atau jika Tuan bersedia, saya memiliki seorang Putri yang sedang berkuliah di luar negeri."

Begitulah kira kira komentar yang di lontarkan oleh para pemegang saham kepada Farzan.

"Ini adalah masalah pribadi dan kehidupan pribadi ku, kenapa mereka harus memaksaku menikah? Aku tidak mengerti sebenarnya mereka hidup di abad keberapa sampai sampai masih ada hal yang dinamakan perjodohan seperti ini." Ucap Farzan kesal.

"Mungkin mereka hanya khawatir Tuan dan mungkin mereka ingin menjodohkan Tuan dikarenakan selama ini Tuan sulit berinteraksi dengan Wanita." Jawab Sekretaris Yan.

Mendengar itu benar benar membuat Farzan kesal dan menendang keras tulang kering Sekretaris Yan sampai membuat sekretaris Yan kesakitan.

"Ah benar Tuan, malam ini anda ada acara untuk mendatangi pertunangan  Akhtar dan Nona Jihan." Ucap sekretaris Yan.

"Mereka bertunangan malam ini? Lalu bagaimana dengan pekerjaan nya? Apa dia tetap bekerja disini?" Tanya Farzan.

"Iya Tuan, dia akan tetap menjadi karyawan disini dengan dukungan lebih dari perusahaan milik Jihan. Karena kita sudah bekerja sama dengan perusahaan nya, dia akan menambahkan investasi sebagai tanda pendukung mereka untuk Akhtar." Jawab sekretaris Yan.

"Siapkan pakaian ku untuk nanti malam." Ucap Farzan.

"Baik Tuan." Jawab sekretaris Yan kemudian menundukkan kepala nya dan pergi meninggalkan ruangan Farzan.

Waktu benar benar berlalu begitu saja, tidak terasa acara pertunangan itu sudah ada didepan mata. Semua tamu yang datang adalah dari kalangan atas dan hanya bisa masuk dengan kartu undangan yang mereka terima, dan tentunya keluarga besar Zhafran diundang untuk datang ke acara itu. Orang tua dan adik Farzan datang bersama dengan mobil mewah milik mereka, Sedangkan Farzan berangkat bersama dengan sekretaris Yan.

Saat baru saja memasuki pagar dari tempat pertunangan itu, semua mata sudah tertuju kepada keluarga Zhafran dan tentunya mereka akan menatap kemewahan yang dimiliki keluarga itu, apalagi Farzan datang dan itu seperti pemanis dan inti dari keindahan itu. Farzan mengenakan setelan berwarna putih malam itu sehingga membuatnya terlihat sangat elegan.

Acara semakin berjalan dan mendekati acara inti hari ini, Zakiyah dan Erina masih berdiri didepan gedung dan sangat ragu untuk masuk. Melihat keraguan yang ada di hati Zakiyah itu, Erina memegang bahu Zakiyah dan memperbaiki pakaian sahabatnya itu.

"Kamu cantik dengan gaun ini dan lihatlah dandananmu, kamu benar benar seperti seorang Putri. Jangan ragu, masuklah seolah olah kita sedang menghadiri pertunangan kerabat kita, jangan ragu karena aku akan ada disisi mu sampai kapan pun." Ucap Erina sambil memegang kedua pipi Zakiyah.

Hari ini Erina mengeluarkan seluruh tenaga nya untuk membuat Zakiyah terlihat menarik dan mewah. Zakiyah mengenakan gaun berwarna hitam se lutut dengan mengangkat rambut nya seperti disanggul sehingga membuat leher cantiknya terlihat. Sebuah kalung cantik melingkari leher Zakiyah yang membuat nya terlihat lebih menarik dan tentunya tidak lupa mengenakan highels yang berwarna hitam transparan yang selaras dengan baju nya. Dengan langkah yakin, Zakiyah dan Erina masuk kedalam gedung dan menguatkan hati untuk menyaksikan semuanya.

Zakiyah dan Erina disambut dengan ramah dan sopan oleh para pelayan, mereka mengantarkan Zakiyah dan Erina untuk duduk di meja mereka agar dapat menikmati hidangan malam ini.

Dengan memegang segelas jus jeruk ditangan nya, Farzan memperhatikan gadis yang membuat seluruh perhatian nya tertuju kesana. Farzan meminum perlahan jus yang ada ditangan nya sambil memperhatikan gadis itu. Yaa dia sedang memperhatikan Zakiyah, dia benar benar penasaran bagaimana reaksi Zakiyah saat melihat kekasihnya bertunangan dengan wanita lain. Selama ini Farzan tidak pernah peduli dengan urusan orang lain, tapi kali ini dia bahkan penasaran dengan kehidupan asmara orang lain.

Satu per satu wanita datang menghampiri Farzan untuk mengajak Farzan mengobrol, tapi Farzan tidak menjawab ucapan para gadis itu dan bahkan tidak melirik nya sama sekali. Hanya satu titik didepan nya itulah yang membuat tertarik malam ini, tidak ada yang lain. Sekretaris Yan yang berdiri disamping Farzan ikut memperhatikan Zakiyah yang terlihat tersenyum seperti tidak terjadi apapun.

"Bukankah dia itu bodo? Dia terlihat sangat kuat tapi aku yakin hati nya sangat hancur, aku tidak menyangka kalau dia bahkan sanggup datang ke pertunangan ini." Gumam Farzan.

Traces Of Marriage(END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora