Fitnahan Khansa

6.5K 408 32
                                    

Melihat Zakiyah yang kewalahan menenangi kuda, Farzan langsung mengejar kuda Zakiyah untuk membantu istrinya itu. Rayyan dan Aydan bahkan ikut mengejar kuda Zakiyah untuk membantunya.

"Aahhh!!!! Bagaimana ini!!! Kudanya tidak mau berhenti, dia menggila seperti mu Farzann!!!!! " Teriak Zakiyah kepada Farzan.

"Gadis bodoh, kenapa dia masih sempat mengumpatku disaat seperti ini." Ucap Farzan sambil mengejar kuda Zakiyah.

Karena tidak mampu mengendalikan tubuhnya, Zakiyah terhempas dan terjatuh di pagar kuda. Tubuh Zakiyah menghantam kayu keras yang ada disana, bahkan kaki Zakiyah tertimpa kayu besar yang jatuh karena hantaman kuda.

Farzan langsung berlari menghampiri Zakiyah diikuti dengan semua orang yang juga menghampiri Zakiyah untuk melihat kondisinya. Dengan tertatih tatih, Aydan membawa Khansa untuk menghampiri Zakiyah.

"Zakiyah, apa yang sakit? Katakan padaku." Ucap Farzan sambil memeriksa tubuh Zakiyah.

"Aah!! Jangan menyentuh tubuhku dulu, tulang ku terasa remuk semua. Aduuhh!!! Pinggang dan kakiku sakit sekali, aku seperti ingin melahirkan." Ucap Zakiyah sambil kesakitan.

"Apa kamu pernah melahirkan?" Tanya Aydan.

Zakiyah langsung menggeleng.

"Lalu kenapa mengatakan seolah kamu pernah merasakannya." Ucap Farzan kesal.

"Aishh!! Tulangku sakit semua, aku rasa tulang pinggang ku patah, dasar kuda sialan. Hei!!! Aku akan menyembelihmu nanti!! " Teriak Zakiyah.

Farzan langsung menggendong tubuh Zakiyah untuk membuat istrinya diam. Tapi Zakiyah malah menjerit kesakitan karena Farzan menggendongnya.

"Diamlah, kita harus kerumah sakit." Ucap Farzan.

Farzan kemudian berlari membawa Zakiyah menuju mobil untuk dilarikan segera kerumah sakit, Aydan ikut dengan Farzan membawa Khansa karena gadis itu juga terluka.

Setibanya dirumah sakit, Zakiyah dan Khansa dirawat diruangan yang sama. Zakiyah mengalami patah di pergelangan kaki kirinya, dan luka dibagian pinggangnya. Sementara Khansa keseleo di bagian pergelangan kaki kirinya. Setelah mendapatkan perawatan, Dokter keluar dari ruangan dan membiarkan mereka berada diruangan.

"Kenapa kamu tida mengajarinya dengan benar?!! Lihat ulahmu, dia mengalami patah kaki! " Teriak Farzan kepada Khansa.

"Aku sudah mengajari nya, tapi dia tidak mendengarkan aku. Dia sengaja ingin mencelakai aku karena dia tidak menyuakiku. Aku sudah mengatakan padanya untuk menarik talinya jika ingin berhenti, tapi dia malah memukul kuda nya dengan keras." Jawab Khansa.

"Khansa, kenapa kamu mengatakan itu." Ucap Valeeqa.

Farzan langsung menatap Zakiyah.

"Aku tidak melakukan nya, dia menyuruhku memukul kuda nya dengan keras supaya kuda nya bisa berhenti." Ucap Zakiyah mencoba meyakinkan Farzan.

"Kamu ini!! Kenapa kamu tidak tahu apapun? Kamu hanya menyulitkan aku!!" Ucap Farzan kepada Zakiyah.

Semua orang langsung terdiam saat mendengar Farzan marah.

"Maafkan aku Khansa, aku akan bertanggung jawab dan menanggung semuanya sampai kamu sembuh." Ucap Farzan kemudian keluar dari ruangan.

Zakiyah masih menatap Farzan tidak percaya, bagaimana dia bisa tidak percaya dengan ucapan nya dan malah memarahinya. Erina mengusap punggung Zakiyah seakan memberikan kekuatan kepada sahabatnya itu.

"Jangan dipikirkan Zakiyah, dia memang selalu begitu kalau sedang pusing." Ucap Aydan mencoba menenangkan Zakiyah.

"Erina, bantu aku selesaikan biaya administrasinya dan bawa aku ke Apartemenmu. Gunakan ATM mu, aku akan menggantinya nanti." Ucap Zakiyah.

"Tapi Zakiyah, kamu masih belum sembuh." Jawab Erina.

"Aku tidak peduli, cepat lakukan kemauanku." Ucap Zakiyah.

Khansa tersenyum miring menyaksikan itu semua. Rayyan langsung keluar dari ruangan dan menghampiri Farzan yang duduk di taman rumah sakit.

"Kenapa kamu memarahinya?" Tanya Rayyan.

Farzan hanya diam dan meneguk sebotol minuman yang ada di sampingnya.

"Mungkin saja yang dikatakan nya benar, dan dia berfikir kamu akan percaya padanya dari pada orang lain. Dia sangat kecewa melihat kamu membela orang lain." Ucap Rayyan.

"Apa aku terlihat membela Khansa? Aku tidak melakukan itu, aku memarahinya agar dia tidak melakukan kesalahan yang sama." Jawab Farzan.

"Dan karena mengingat persahabatanmu dengan Khansa bukan? Kamu memarahinya karena itu juga kan? " Ucap Rayyan.

Farzan hanya menatap Rayyan dan tidak bisa mengatakan apapun lagi.

"Jangan begitu Farzan, bagaimana pun kamu harus mendahulukan istrimu dari pada sahabatmu. Aku tahu kamu orang yang sangat menghargai sebuah hubungan, kamu tidak ingin hubungan dengan orang orang terdekatmu hancur, tapi kamu tidak seharusnya melakukan ini. Seharusnya Khansa mengerti dan tidak mengatakan hal buruk tentang Zakiyah, sekali pun memang Zakiyah yang bersalah, dia seharusnya lebih pengertian sebagai sahabat. Tapi, dia malah memperkeruh masalah dan membuat hubungan suami istri menjadi retak. Aku hanya ingin mengatakan ini sebagai sahabatmu, berhati hati lah dengan Khansa, dia tidak terlihat akan menyerah sebelum dia mendapatkan apa yang diinginkan nya. Jika kamu memang memiliki perasaan dengan Zakiyah, batasi hubunganmu dengan Khansa. Aku khawatir gadis itu akan menghancurkan hubungan ruamh tangga kalian." Ucap Sekretaris Yan.

"Aku tidak berpihak kepada Khansa, kenapa mengatakan seolah aku membelanya?" Ucap Farzan kesal.

"Aku tahu, tapi kamu tidak seharusnya memahari Zakiyah seperti itu. Lihatlah, dia meminta Erina untuk membawa nya pulang." Ucap Rayyan.

Farzan langsung berdiri dari kursi dan berjalan masuk menuju rumah sakit. Farzan membuka pintu ruangan Zakiyah dirawat dan terlihat Zakiyah sudah mulai bersiap siap ingin pergi. Farzan berjalan mendekati Zakiyah dan menjauhkan tangan Zakiyah yang ingin membuka selimutnya. Zakiyah mendorong tangan Farzan agar tidak menghentikan nya, tapi Farzan malah menahan tangan Zakiyah agar tidak membuka selimutnya.

"Panggilkan perawat." Ucap Farzan kepada Aydan.

Aydan keluar dan memanggilkan beberapa perawat.

"Ikat dia, dia ingin kabur." Ucap Farzan.

"Farzan!!!! Bajingan gila!! Apa yang kamu mau sebenarnya?! " Teriak Zakiyah sambil menangis karena tidak mau berada dirumah sakit itu lagi.

Mereka semua terkejut melihat Zakiyah yang berani mengatakan Farzan dengan hal buruk seperti itu, Farzan langsung menarik tubuh Zakiyah dan menggendongnya. Zakiyah terus mendorong Farzan untuk melepaskan nya, tapi kekuatan Zakiyah tidak sebanding dengan Farzan. Rayyan yang baru masuk ruangan terkejut melihat Farzan yang menggendong Zakiyah seakan ingin membawanya lari.

"Diamlah, kamu tidak ingin disini bukan? Baiklah, aku akan mengurungmu dirumah." Ucap Farzan sambil menatap Zakiyah.

"Yan, hubungi Dokter Aatirah." Ucap Farzan.

"Oke." Jawab Rayyan kemudian menghubungi Dokter Aatirah yang merupakan Adik dari Dokter Aaron yang merupakan Dokter pribadi Farzan.

Farzan melajukan mobil dan membawa Zakiyah kembali kerumah, Zakiyah terus menangis dan bahkan tidak ingin melihat wajah Farzan.

Setibanya dirumah, Farzan menggendong Zakiyah dan membawanya masuk ke dalam kamar. Dokter Aatirah langsung tiba setelah beberapa saat Rayyan memanggilnya, Dokter Aatirah kemudian memeriksa Zakiyah dan memberikan pengobatan kepada Zakiyah.

"Kondisinya masih buruk sekarang, jangan terlalu banyak bergerak agar tulangnya tidak semakin parah. Aku akan meresepkan obat." Ucap Dokter Aatirah.

"Apa dia tidak bisa bergerak sama sekali?" Tanya Farzan.

"Untuk saat ini jangan, takutnya itu akan memperburuk tulangnya yang sudah patah." Jawab Dokter Aatirah.

Setelah memeriksa Zakiyah, Dokter Aatirah pergi dari rumah Farzan. Zakiyah tidak ingin melihat Farzan, bahkan Zakiyah menutup dirinya dengan selimut karena enggan melihat Farzan.

Traces Of Marriage(END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora