Jam Tangan

6.3K 387 30
                                    

Saat didalam kamar, Zakiyah fokus kepada laptop nya karena ada banyak pekerjaan kantor yang harus diselesaikan nya. Sementara Farzan menonton televisi sendirian diatas sofa, sesekali Farzan melirik apa yang dilakukan Zakiyah. Karena merasa kesepian dan ingin membawa Zakiyah bermain, Farzan mulai menjahili Zakiyah dengan mengeraskan volume Televisi.

"Kecilkak volume nya, aku tidak bisa berkonsentrasi." Ucap Zakiyah sambil menatap Farzan seakan memohon.

"Bermainlah denganku, perkerjaan itu untuk dikantor, kenapa harus mengerjakan nya juga saat dirumah." Jawab Farzan.

"Pergilah keluar, bawa Aqlan bermain, dia sepertinya sering sendirian dirumah tamu." Ucap Zakiyah.

'Tidak, aku ingin bermain dengan mu." Jawab Farzan sambil tersenyum.

Karena sangat kesal, Zakiyah berjalan mendekati Farzan dan berusaha merebut remot Televisi dari Farzan. Farzan dan Zakiyah berebut remot hingga berlari ke atas kasur dan berlari kembali ke atas sofa, begitulah yang mereka lakukan hanya karena sebuah remot, Farzan asik tertawa dengan apa yang dilakukan Zakiyah demi mengejarnya untuk mendapatkan remot itu.

"Nyonya, Nona Khansa datang ingin berkunjung." Ucap Bibi Vardah yang sudah membawa Khansa kepada Ibu Farzan yang duduk di sofa bersama Aqlan dan Ayah.

"Ah Khansa, duduklah." Ucap Ibu sambil melambaikan tangannya kepada Khansa agar duduk disamping Aqlan.

Khansa meletakkan sebuah bingkisan dan memberikannya kepada Ibu.

"Ini, ada sedikit hadiah dari Ibuku yang baru pulang dari luar negeri Tante." Ucap Khansa.

"Apa ini?" Tanya Ibu.

"Gaun yang dibeli Ibu ku diluar negeri, dia ingin memberikan ini kepada Tante." Jawab Khansa.

Karena Aqlan tidak perduli dengan orang lain sama seperti Farzan, Aqlan hanya fokus menonton televisi dan tidak berbicara dengan Khansa.

"Aqlan, apa kamu tidak belajar?" Tanya Khansa kepada Aqlan.

"Aku bahkan tidak tahu apa yang harus aku pelajari." Jawab Aqlan tanpa menoleh ke arah Khansa.

Karena Zakiyah terus mengejar, Farzan berlari keluar dari kamar sampai berlari turun dari tangga. Mereka terus berlari tanpa sadar bahwa semua orang sedang memperhatikan mereka. Zakiyah terus bersikeras ingin mendapatkan remot itu, akhirnya Farzan memegang pinggang Zakiyah sambil memeluknya agar Zakiyah tidak dapat meraih remot itu.

Karena merasa kesal, Zakiyah menggigit tangan Farzan sampai remot itu terjatuh ke lantai. Saat itu, mereka saling ingin berebut remot yang jatuh kelantai, tapi mereka tiba tiba berhenti saat melihat semua orang menatap mereka.

Zakiyah merasa malu dan mengurungkan niat nya untuk mengambil remot, sedangkan Farzan langsung mengambil remot dan memegang tangan Zakiyah untuk berjalan menuju ruang tamu.

"Apa kalian anak kecil?" Tanya Aqlan.

Farzan dan Zakiyah tidak menjawab dan hanya duduk di hadapan Ibu dan Ayah.

"Apa Farzan menjahilimu lagi Zakiyah? " Tanya Ayah.

Zakiyah mengangguk sambil tersenyum malu.

"Tapi dia menyukainya." Sahut Farzan.

Zakiyah menatap tajam ke arah Farzan, tapi malah dijawab dengan senyuman manis Farzan. Khansa yang duduk dihadapan mereka menggenggam keras lututnya untuk menahan rasa sakit hatinya.

"Farzan, ini hadiah dari Ibuku untukmu, dia sangat merindukan mu dan memintamu untuk datang lain kali kerumah." Ucap Khansa sambil memberikan sebuah bingkisan kepada Farzan.

Traces Of Marriage(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang