Menjemput Jihan

7.6K 434 5
                                    

Pesta sudah dimulai dan semakin larut semakin heboh, saat itu terlihat di sudut pesta Jihan sudah kelelahan dan tidak sadarkan diri setelah asik berbincang dan menghabiskan banyak tenaga untuk memperkenalkan Akhtar ke semua orang. Melihat Jihan yang kelelahan, Akhtar pergi ke dalam salah satu ruangan untuk mengambilkan selimut atau pun kain untuk menghangatkan tubuh Jihan.

Setelah Akhtar pergi, dengan mata yang masih belum terbuka Jihan mencari Hp nya dan menelepon Zakiyah.

"Halo Ibu, Ada apa?" Tanya Zakiyah dari balik telepon.

"Datanglah kemari, jemput aku dan bawa aku pulang. Aku terlau lelah dan mengantuk untuk menyetir sendiri, aku juga tidak bisa membiarkan pacarku pulang denganku sebelum kami resmi bertunangan." Jawab Zakiyah.

Zakiyah langsung melirik jam tangan nya dan menunjukkan pukul 22.10 WIB.

"Bagaimana pun aku tidak terlalu menyukainya, dia tetap bos ku dan juga wanita. Tidak akan aman baginya jika pulang sendirian selarut ini."
Gumam Zakiyah dalam hati.

"Baiklah, kirimkan saya alamatnya bu." Ucap Zakiyah kemudian menutup telepon nya.

Zakiyah berdiri dari sofa dan menutup laptopnya, Zakiyah menarik sweater rajut berwarna hitam dan berjalan keluar dari Apartemen nya.

"Mau kemana selarut ini Kiyah?" Tanya Erina yang baru keluar dari kamar mandi.

"Ibu Jihan menelepon ku dan memintaku untuk menjemputnya." Jawab Zakiyah.

"Aaaiisshh dia itu kenapa selalu memintamu menjemputnya disaat dia sudah kelelahan seperti itu, sini pakailah kaus kaki mu diluar dingin dan kamu tidak boleh masuk angin." Ucap Erina sambil mengenakan kaus kaki kepada Zakiyah.

"Apa kamu akan keluar sepeti ini?" Tanya Erina sambil menunjuk ketubuh Zakiyah yang mengenakan celana jeans hitam, baju kaos hitam pendek yang ditutupi sweater rajut hitam.

Zakiyah hanya mengangguk.

"Mereka akan mengira kamu wanita yang pemalas mengurus diri. Lihaah ini, kamu bahkan tidak menggunakan bedak dan pakaian yang kamu kenakan satu warna. Kamu benar benar terlihat tidak memiliki semangat untuk hidup, kumohon uruslah dirimu meskipun kamu sibuk bekerja. Kamu mati matian bekerja tapi mereka tidak menaiki gajimu, bersyukurlah wajah mu cantik dan itu menjadi nilai lebih mu." Omel Erina.

Zakiyah tersenyum mendengar ucapan sahabatnya dan berjalan ingin keluar dari Apartemen.

"Tutup kepalamu!!! " Teriak Erina.

Mendengar itu Zakiyah dengan cepat menutup kepalanya dengan hoodie rajut nya.

Dengan menggunakan taksi akhirnya Zakiyah tiba ditempat tujuan nya, Zakiyah tentunya tidak bisa melewati tempat itu begitu saja karena ada beberapa pengawal yang menjaga pintu masuk. Zakiyah menunjukkan ID card nya dan dipersilahkan masuk oleh pengawal. Setibanya di dalam pesta Zakiyah benar benar terkejut melihat pesta yang luar biasa mewah nya itu, para perempuan yang mengenakan gaun terindah dan termahal serta perhiasan mereka yang tidak kalah mahal nya, saling berlomba lomba satu sama lain untuk memamerkan kekayaan nya. Begitu pun dengan para pria, mereka mengenakan setelan jas termahal dan accesories mahal lainnya. Dengan menarik hoodie nya untuk menutupi sebagian wajahnya, Zakiyah melangkahkan kakinya dan menebarkan pandangan nya ke setiap sudut pesta. Zakiyah melihat lihat kesana kemari mencoba mencari dimana keberadaan bos nya itu. Sampai akhirnya seorang pria dari sudut pesta yang sedang menikmati minumannya memanggil sekretaris nya dan memintanya membantu Zakiyah menemukan orang yang dicarinya.

"Bantu dia menemukan orang yang dicarinya dan lihat bagaimana dia akan bereaksi setelah melihat kekasihnya dengan yang lain, aku benar benar penasaran bagaimana ekspresi gadis gila itu nantinya." Ucap Farzan kepada sekretaris Yan.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now