Kantor

6.2K 383 8
                                    

Saat Farzan akan membawa Zakiyah masuk kedalam mobil, Zakiyah menahan tangan Farzan untuk berhenti.

"Apa yang kamu lakukan? Ini pesta kalian, pertemuan kalian setelah sekian lama. Kenapa kamu harus menghancurkan nya? Aku tidak masalah, aku bisa pergi karena memang aku bukan bagian kalian. Pergilah kembali ke Apartemen, aku mohon." Ucap Zakiyah.

"Apa kamu tidak bisa melihatnya? Mereka tidak menerima kita jadi untuk apa kesana, ayo pulang." Jawab Farzan.

"Mereka tidak menerima ku, bukan tidak menerimamu. Aku mohon pergilah, aku tidak ingin kamu melakukan ini karenaku!! " Teriak Zakiyah.

"Karenamu? Kamu pikir aku melakukan ini karenamu? Lucu sekali, aku melakukan ini agar mereka menghargai ku, agar mereka bisa menghargai orang orang disekitarku. Sekali pun aku menikah dengan gadis lain, aku akan tetap melakukan hal ini agar mereka menghargai orang orang ku. Apa kamu berfikir aku berbuat baik padamu akhir akhir ini karena mencintai mu? Dengarkan baik baik, kesepakatan kita untuk tidak saling mencintai sampai kamu selesai dengan urusanmu, jadi jangan memikirkan hal yang tidak mungkin." Ucap Farzan.

Zakiyah merasa sakit hati, namun dia akui kalau memang yang dilakukan nya membuat Farzan tidak nyaman. Dia membuat seolah perbuatan Farzan tidak ada artinya, padahal Farzan melakukan itu agar mereka menghargai Zakiyah sebagai istri dari Farzan.

Farzan kemudian masuk ke dalam mobil dan tidak lama Zakiyah pun ikut masuk ke dalam mobil. Farzan langsung melakukan mobilnya menuju jalanan dan menuju rumah.

Didalam kamar mereka terlihat seperti awal pernikahan, tidak mengatakan apapun bahkan tidak melihat satu sama lain. Zakiyah merasa menyesal dengan apa yang dilakukan nya, tapi bagaimana pun dia hanya berniat untuk membuat Farzan bisa bertemu dengan teman lama nya.

Malam berlalu dan pagi telah menyapa, Farzan sudah pergi dari kamar dan sudah berangkat kerja dengan mobil nya sendiri. Sementara Sekretaris Yan masih berdiri di depan rumah untuk mengantarkan Zakiyah ke kantor. Zakiyah kemudian berangkat ke kantor setelah berpamitan dengan mertua nya.

Seharian Zakiyah memperhatikan Farzan, namun pria itu terlihat sibuk bekerja dan seperti tidak mengalami apapun. Zakiyah menghela nafas berat, sampai Erina yang ada di sampingnya memperhatikan sahabatnya itu.

"Ayo makan siang, kupikir kamu sudah mulai merasa lelah." Ucap Erina.

Zakiyah kemudian mengangguk dan mengikuti Erina untuk pergi ke kantin kantor, karena Zakiyah yang enggan pergi berjalan terlalu jauh ke restoran di samping kantor.

Zakiyah mengaduk aduk sup kentang yang ada di hadapan nya sambil melamun.

"Apa ada masalah?" Tanya Erina.

"Erina, apa aku benar benar bodoh?"

"Apa maksudmu?"

"Semalam Farzan membawaku menemui teman lamanya dan ada Khansa disana, mereka terlihat canggung saat aku tiba dan akhirnya Farzan membawaku kembali. Aku meminta Farzan untuk kembali dengan teman teman nya dan dengan tidak tahu malu nya aku mengatakan dia tidak perlu melakukan itu demi aku, aku bahkan meneriakinya." Ucap Zakiyah sambil menutup wajahnya.

"Wah, apa kamu sudah gila? Kamu tahu bagaimana karakter suami mu dan kamu malah meneriaki nya disaat dia sedang marah? Dan juga, apa maksudmu mengatakan kalau dia melakukan itu demi kamu? Aku yang membayangkan nya saja sudah merasa malu. Apa kamu berfikir dia benar benar akan mencintaimu?" Ucap Erina.

Zakiyah kemudian menggeleng sambil merengek.

"Dia mencintai dirinya sendiri, dia tidak peduli dengan orang orang di sekitarnya. Bagaimana bisa kamu memikirkan hal bodoh seperti itu, kamu hanya mempermalukan dirimu sendiri." Ucap Erina.

"Apa yang harus aku lakukan?)" Rengek Zakiyah.

"Cobalah untuk meminta maaf dan jangan melakukan hal yang sama lagi kedepan nya. Kamu tahu betapa buruk karakternya, seharusnya kamu menjaga sikapmu sampai kamu menyelesaikan hutangmu, dengan begitu kalian bisa pergi baik baik tanpa menyakiti satu sama lain." Ucap Erina.

Zakiyah kemudian merengek dan merasa menyesal telah mengatakan dan melakukan hal itu kepada Farzan.

Setelah makan siang, Zakiyah dan Erina kembali ke meja kerja untuk kembali bergelut dengan pekerjaan mereka, walaupun masih ada tersisa 30 menit waktu istirahat, mereka memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

Namun, saat Zakiyah dan Erina melewati ruangan Farzan, terlihat Aydan, Khansa, Valeeqa dan Sekretaris Yan sedang berada di dalam ruangan Farzan. Mereka membawa begitu banyak makanan dan makan siang bersama, mereka terlihat bahagia dan tertawa satu sama lain.

Zakiyah menghela nafas nya semakin meresa menyesal dengan apa yang dilakukan nya dan berjalan menuju meja kerja nya.

"Sudah kukatakan, aku hanya mengundangmu, kenapa kamu membawa mereka?" Ucap Farzan kesal kepada Valeeqa.

"Eii, ayolah Farzan. Hanya ini kesempatan kita untuk bersama." Jawab Valeeqa.

"Farzan, maafkan aku. Aku merasa aku tadi malam memang keterlaluan tidak bisa menahan amarahku disaat hari bahagia kita, tapi aku hanya ingin kita berkumpul bersama itu saja." Ucap Khansa.

"Lupakan saja, habiskan semuanya, jangan kotori ruanganku. Yan, segera usir mereka setelah selesai." Ucap Farzan.

Sekretaris Yan hanya tersenyum dan ikut bergabung bersama yang lain nya.

Setelah selesai makan siang bersama, Aydan, Khansa dan Valeeqa memutuskan untuk kembali ke pekerjaan mereka masing masing.

Dari kejauhan Akhtar menatap Zakiyah yang terlihat lesu dan mengkhawatirkan sesuatu, Akhtar akhirnya mendekati Zakiyah dengan memberikan sebotol yogurt stroberi.

"Minumlah, ini akan membantumu dari semua masalah." Ucap Akhtar.

Zakiyah tidak mengatakan apapun, namun hanya menerima yogurt yang diberikan Akhtar untuknya.

Valeeqa yang menyadari kalau itu adalah istri Farzan, menghampiri Zakiyah.

"Hei, kamu istri Farzan kan?" Tanya Valeeqa.

"Ahh, iya benar. " Jawab Zakiyah sambil tersenyum ragu.

Valeeqa terlihat ramah dan suka berbicara dengan Zakiyah, sementara Khansa sudah mulai enggan berada disana.

"Ayo kembali, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan." Ucap Khansa kepada Valeeqa.

"Zakiyah, lain kali datanglah ke Apartemen ku, ayo makan malam bersama." Ucap Valeeqa sambil tersenyum.

Zakiyah hanya tersenyum dan mengangguk ragu. Valeeqa melambaikan tangan nya kepada Zakiyah dan berlalu pergi.

Akhtar yang ada disamping Zakiyah terus menatap Zakiyah dengan tatapan kerinduan akan mantan kekasihnya itu. Sementara dari dalam ruangan Farzan sudah melirik mereka sedari tadi, Farzan kemudian memanggil Sekretaris Yan.

"Pindahkan tugas pria itu ke pembangunan yang ada di kota xxx, biarkan dia mengurus pekerjaan disana sampai selesai. Aku mulai bosan melihat wajahnya disini." Ucap Farzan kemudian berjalan menuju meja kerja nya.

"Baik." Jawab Sekretaris Yan yang walaupun dia bingung dengan tindakan Farzan yang tiba tiba aneh.

Farzan tidak bisa konsen bekerja dan terus melirik Zakiyah dan Akhtar yang terlihat asik berbicara berdua, bahkan Farzan bisa menghafal bagaimana tatapan bahagia Akhtar saat menatap Zakiyah.

"Tutup kaca itu dengan penghalang!!" Teriak Farzan.

Sekretaris Yan kemudian tersenyum dan menekan tombol yang ada di remote untuk menutup kaca dengan penghalang.

"Jika peduli katakan peduli, jangan bertingkah seolah kamu tidak peduli dengan nya."
Gumam Sekretaris Yan dalam hati.

Traces Of Marriage(END)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum