Rahasia

7.2K 410 3
                                    

Zakiyah langsung membantu Jihan setelah Jihan keluar dari pesta dengan dua orang karyawan wanita. Zakiyah meraih kunci yang diberikan Jihan dan menyetir mobil untuk mengantar jihan pulang kerumah nya. Di sepanjang perjalanan Jihan terlihat lelah dan hanya tertidur di kursinya. Setelah beberapa menit menyetir akhirnya mereka tiba tepat didepan rumah milik keluarga Jihan.

"Ibu kita sudah sampai, saya akan memanggil pelayan rumah untuk menjemput anda." Ucap Zakiyah.

"Apa kamu tidak kecewa?" Tanya Jihan tiba tiba dengan keadaan masih setengah sadar.

"Iya?" Tanya Zakiyah merasa tidak mengerti.

"Pacarmu, dia bilang kalian sudah putus dan dia akan bertunangan denganku. Kamu sudah tau itukan." Ucap Jihan.

Seketika Zakiyah merasa seperti tertusuk pedang tepat di dadanya. Zakiyah mengalihkan pandangan nya dari Jihan dan menatap keluar jendela. Zakiyah menggenggam erat lutut nya dan tidak sadar kalau dia sudah membuat lutunya memerah.

"Aku dengar saat dipesta, seorang wanita mengatakan kalau itu akan sangat menyakitkan bagimu. Tapi aku tidak peduli karena kami sudah saling mencintai, dan kamu hanya perlu ikhlas dan merelakan nya." Ucap Jihan.

Tidak mampu menahan nya lagi, akhirnya beberapa tetesan air mata jatuh di pipi Zakiyah.

"Ibu saya akan kembali, sudah larut malam dan anda juga harus beristirahat." Ucap Zakiyah kemudian keluar dari mobil.

Zakiyah berjalan menuju depan pintu rumah dan meminta beberapa pelayan mambantu Jihan untuk masuk ke dalam rumah. Dengan perasaan yang terluka dan hati yang sakit, Zakiyah menguatkan kakinya dan melangkah keluar dari perkarangan rumah itu. Zakiyah berjalan mencoba mencari taksi tapi tidak menemukan sebuah taksi pun, Zakiyah benar benar merasa marah dan frustasi. Akhirnya yang bisa dilakukan nya hanyalah menangis, tidak lama Zakiyah berjalan hujan pun turun dan benar benar membuat Zakiyah menangis semakin keras dan menjerit.

Sebuah panggilan masuk dari Akhtar masuk di Hp Zakiyah, Zakiyah membuka Hp nya dan segera mematikan Hp nya. Zakiyah terus berjalan menyusuri jalan dengan menangis karena perasaan nya yang benar benar terluka. Zakiyah merasa sangat hancur sehancurnya. Saat tiba di jalan lintas, Sekretaris Yan melihat Zakiyah yang berjalan sendirian dan memberitahukan hal itu kepada Farzan.

"Tuan, itu Nona Zakiyah pacarnya Akhtar karyawan kita. Apa kita perlu memberinya tumpangan?" Tanya Sekretaris Yan.

"Kenapa kita harus membawanya? Emangnya kamu kira mobil ku tempat tampungan orang apa, telepon taksi dan minta dia mengantar nya pulang." Jawab Farzan.

Sekretaris Yan menuruti ucapan Farzan dan segera menghubungi taksi untuk mengantar Zakiyah pulang. Disaat mobil mereka melewati Zakiyah, Farzan sempat menatap Zakiyah dan melihat betapa terluka nya gadis itu.

"Dasar wanita bodoh."
Gumam Farzan.

Dengan sebuah taksi akhirnya Zakiyah tiba di depan Apartemennya, Zakiyah melangkahkan kakinya keluar dari taksi dan tidak memperdulikan pakaian nya yang basah kuyup. Zakiyah melangkah ingin masuk ke Apartemennya dengan tatapan kosong tanpa menyadari bahwa Akhtar sudah menunggunya didepan Apartemen. Melihat Zakiyah yang basah kuyup, Akhtar langsung berlari mendekati Zakiyah dan memegang kedua tangan Zakiyah.

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu basah kuyup begini?" Tanya Akthar yang terlihat khawatir sambil memeriksa semua tubuh Zakiyah.

Zakiyah menatap Akhtar yang ada dihadapan nya dengan tatapan hampa, dia benar benar tidak menyangka lelaki yang dicintai nya selama bertahun tahun akan mengecewakan nya seperti itu.

"Bukankah aku sudah mengatakan untuk beristirahat dan kenapa kamu malah keluar, lihat tubuhmu basah kuyup. Ayo masuk, aku akan membantumu kedalam." Ucap Akhtar.

Zakiyah tidak menjawab sepatah katapun dan hanya mengikuti Akhtar yang membawanya masuk ke dalam Apartemen. Setibanya di depan Apartemen Zakiyah, Akhtar membelai lembut rambut Zakiyah dengan tatapan penuh khawatir.

"Apa kamu mencintaiku?" Tanya Zakiyah kepada Akhtar tiba tiba.

"Haha apa maksudmu? Kenapa kamu tiba tiba bertanya seperti itu, bukankah kamu sudah tau jawabannya?" Jawab Akhtar sambil tertawa melihat kekasihnya itu.

"Jawab saja pertanyaanku." Ucap zakiyah tanpa ekspresi.

"Tentu aku mencintai mu, kita sudah bersama sangat lama."

"Apa kamu akan menikahiku?" Tanya Zakiyah.

"Kiyah apa yang terjadi?"

"Bukankah sudah aku katakan cukup jawab pertanyaan ku? " Ucap Zakiyah.

"Tentu aku ingin menikahimu, tapi tidak sekarang. Aku akan menikahi mu setelah mengumpulkan uang untuk masa depan kita nanti." Jawab Akhtar.

"Apa tidak ada yang ingin kamu katakan padaku?"

"Kiyah apa maksudmu? Bukankah aku sudah mengatakan semuanya?" Tanya Akhtar.

Mendengar itu Zakiyah tersenyum miring dan merasa semua nya seperti sebuah lelucon.

"Pergilah." Ucap Zakiyah kemudian masuk kedalam Apartemen nya.

Sedangkan Akhtar terlihat sangat khawatir dan penasaran apa yang terjadi dengan pacar nya itu, dia benar benar merasa ada sesuatu yang aneh dari Zakiyah.

***

Pagi yang begitu cerah, matahari terlihat menunjukkan dirinya lebih awal. Dari sebuah jendela kaca yang berukuran besar, Zakiyah duduk menghadap matahari dengan tatapan yang hampa. Erina yang keluar dari kamarnya langsung terkejut melihat Zakiyah yang duduk sendirian disana.

"Apa yang terjadi denganmu? Kenapa kamu bangun sepagi ini?" Tanya Erina sambil berjalan menghampiri Zakiyah.

"Apa kamu tidak mengganti bajumu tadi malam? Kenapa kamu menggunakan jeans untuk tidur?" Tanya Erina lagi.

Tapi Zakiyah hanya diam dan tidak menjawab Selatan kata pun. Kemudian Erina duduk disamping Zakiyah dan menatap wajah sahabat nya itu, seketika Erina langsung berteriak saat melihat wajah Zakiyah.

"Wahh apa kamu tidak tidur semalaman? Lihatlah kantong matamu dan matamu menjadi bengkak." Ucap Erina.

Zakiyah tidak menjawab dan langsung berdiri dari duduknya. Zakiyah melangkahkan kakinya masuk ke kamar dan mengambil handuk untuk mandi.

"Wah kenapa tuh anak? Kesambet kayaknya." Gumam Erina saat melihat tingkah Zakiyah.

Setelah selesai mandi dan bersiap siap untuk kekantor, Zakiyah berangkat dengan Erina untuk pergi kekantor. Baru saja mereka turun dari Apartemen, Akhtar sudah berdiri di samping mobil nya didepan Apartemen menunggu Zakiyah.

"Kiyah, masuklah aku akan mengantar kalian kekantor." Ucap Akhtar sambil memegang tangan Zakiyah.

Zakiyah mendorong tangan Akhtar dan memanggil sebuah taksi yang melintas di depan Apartemen.

"Apa yang terjadi dengan kalian? " Tanya Erina saat melihat kejadian itu.

"Aku tidak tau, bantu aku untuk menanyakan nya kepada dia." Jawab Akhtar.

Erina kemudian mengangguk dan berlari mendekati taksi.

Setibanya di kantor, Akhtar langsung meletakkan tas nya dan duduk di kursinya. Tapi sekretaris Yan datang dan memintanya untuk menemui Farzan diruangan nya.

"Ada apa Tuan? Apa ada sesuatu yang bisa saya bantu?" Tanya Akhtar kepada Farzan.

Farzan menatap tajam ke arah Akhtar dan kejadian di pesta terus menerus terlintas dipikiran nya.

"Berfikir normal lah Farzan, kenapa kamu harus megusir seseorang hanya karena masalah pribadi? Dan juga, semenjak kapan kamu mulai memperhatikan urusan orang lain."
Gumam Farzan dalam hatinya.

"Tidak ada, bekerja lah lebih giat." Jawab Farzan kepada Akhtar.

Akhtar terlihat kebingungan dan menatap sekretaris Yan. Sekretaris Yan pun sama hal nya bingung melihat tingkah Farzan, padahal semalam dia sudah bersikeras akan memecat Akhtar. Tapi tiba tiba dia meminta Akhtar untuk bekerja lebih giat.

Traces Of Marriage(END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें