Aturan baru

6.8K 388 19
                                    

"Itu,, sepertinya kamu harus mengenakan baju mu. Aku akan membantumu mengobati luka mu." Ucap Zakiyah dari dalam pelukan Farzan.

Farzan kemudian melepaskan pelukan nya dan membiarkan Zakiyah mengobati luka yang ada di punggung, tangan dan bibirnya. Namun, Farzan tidak kunjung mengenakan baju dan terus menatap tajam ke arah Zakiyah, Zakiyah semakin merasa tidak nyaman dan pergi meletakkan kotak obat untuk menghindari Farzan. Namun Farzan menarik tangan Zakiyah dan membawanya masuk ke dalam kamar, Farzan langsung mengunci pintu dan mematikan lampu.

Farzan membawa Zakiyah yang masih kebingungan itu keatas kasur dan memeluk tubuh Zakiyah.

"Itu, Farzan, kita tidak seharusnya tidur bersama." Ucap Zakiyah pelan.

"Kamu kehujanan selama berjam jam, kamu bisa demam jika tidak mendapat kehangatan. Tubuh manusia adalah kehangatan terbaik yang pernah ada, aku sedang berbaik hati untuk memberikan kehangatan tubuhku agar kamu tidak terkena demam." Jawab Farzan tanpa membuka mata nya dan tanpa melepaskan pelukan nya dari Zakiyah.

"Benar, anggap saja ini sebagai pengobatan, jangan memikirkan apapun Zakiyah, ingatlah pernikahan ini hanya sementara dan jangan sampai memberi hatimu padanya."
Gumam Zakiyah dalam hati.

Angin malam terasa menusuk masuk kedalam tulang tulang tubuh mereka, Farzan semakin mengeratkan pelukan nya kepada Zakiyah dan menyelimuti seluruh tubuh Zakiyah agar tidak kedinginan. Sementara Zakiyah melekukkan tubuhnya ke dalam pelukan Farzan seakan benar benar haus oleh kehangatan.

Malam yang panjang akhirnya berlalu, sinar matahari menusuk masuk kedalam kamar melalui pentilasi dan jendela kaca. Zakiyah membuka matanya perlahan dan melepaskan pandangan nya keseluruh kamar untuk mencari keberadaan pria yang tidur bersamanya itu.

Kring!! Kring!!!

Suara pantulan piring di dapur terdengar dari kamar, dengan perlahan Zakiyah berjalan keluar dari kamar menuju dapur. Zakiyah dapat melihat punggung bidang Farzan yang sibuk didapur, Farzan membuatkan sarapan untuk mereka tanpa membangunkan Zakiyah.

Zakiyah berjalan mendekati Farzan dan memperhatikan apa yang dilakukan suaminya.

"Perlu bantuan?" Tanya Zakiyah.

"Tidak, duduklah." Jawab Farzan.

Zakiyah tersenyum malu dan duduk di meja makan.

Farzan kemudian menghidangkan sarapan untuk mereka berdua, Zakiyah langsung melahap makanan buatan Farzan, Zakiyah tidak menyangka kalau pria kaya dan kejam sepertinya juga pandai memasak.

"Kapan kamu berencana akan kembali?" Tanya Zakiyah.

"Mungkin tidak akan kembali." Jawab Farzan.

Zakiyah langsung meletakkan sendok yang ada ditangannya keatas piring.

"Apa kamu sebegitu marahnya padaku?" Tanya Zakiyah.

"Pikirkanlah sendiri." Jawab Farzan yang terlihat tidak memperdulikan Zakiyah dan sibuk dengan sarapan nya.

"Aishh dasar plin plan, dia sangat hangat padaku tadi malam dan kembali dingin pagi ini. Aku memang tidak seharusnya datang kesini dan membujuknya." Gumam Zakiyah dalam hati.

***

Walaupun merasa kesepian karena Zakiyah tidak masuk kerja karena menghampiri Farzan, Erina tetap masuk kerja dan mencoba bersemangat walaupun sulit. Seharian Erina fokus kepada komputernya dan bahkan membawa bekal untuk makan siang karena enggan untuk keluar perusahaan tanpa Zakiyah.

Saat jam istirahat, Sekretaris Yan datang menghampiri Erina dan memberikan beberapa laporan yang harus Erina serahkan kepada klien.

"Apa kamu tidak makan siang?" Tanya Sekretaris Yan.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now