Ajaran Aqlan

6.3K 398 16
                                    

Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Zakiyah berjalan menuju lift untuk kembali kerumah. Disepanjang perjalanan, Zakiyah memikirkan bagaimana cara nya dia akan berbicara dan meminta dengan Farzan atas kejadian semalam. Zakiyah terus menerus memukul kepalanya dan terlihat sangat khawatir. Setelah pintu lift akan tertutup, Zakiyah menghadap kebelakang dan mencoba mempraktikan bagaimana caranya akan meminta maaf dengan Farzan.

"Maafkan aku."

"Untuk yang terjadi semalam, aku harap kamu melupakannya, aku mengaku bersalah, tidak seharusnya aku menriaki mu. Maafkan aku."

"Maaf."

Berulang kali Zakiyah mencoba mempraktikkan bagaimana cara nya akan meminta maaf. Merasa tidak ada cara yang cocok, Zakiyah menghantam kepalanya ke dinding lift berulang kali karena merasa menyesal telah meneriaki Farzan. Zakiyah sangat takut Farzan akan menghukum nya dengan sesuatu yang buruk lagi setelah dia melakukan kesalahan seperti itu.

Farzan yang sudah memperhatikan Zakiyah sedari tadi langsung masuk kedalam lift dan meletakkan tangan nya di kepala Zakiyah, saat Zakiyah akan menghantam lagi kepalanya ke dinding. Zakiyah spontan langsung menoleh ke arah Farzan dan langsung menjauh setelah mengetahui bahwa Farzan yang ada di sampingnya.

"Kenapa memukul kepalamu di dinding? Apa kamu tahu aku harus mengeluarkan uang jika dinding ini lecet." Ucap Farzan kesal kemudian menatap pintu lift.

"Maafkan aku." Ucap Zakiyah pelan.

"Memangnya kepala gadis itu kepala baja sampai membuat dinding ini sampai tergores? Katakan saja jika tidak ingin kepalanya yang terluka." Gumam Sekretaris Yan.

Farzan langsung menendang kaki sekretaris Yan setelah mendengarnya bergumam, sampai membuat sekretaris Yan kesakitan dan Zakiyah terkejut karena Farzan melakukan itu.

"Berhentilah bergumam, akhir akhir ini kamu sering melakukannya. Apa kamu sedang menyumpahiku?" Ucap Farzan kesal.

"Saya tidak kan melakukan nya lagi." Jawab Sekretaris Yan sambil mengusap usap kakinya karena menahan kesakitan.

"Pasti menyakitkan, apa kakimu baik baik saja? " Ucap Zakiyah yang ingin memegang kaki Sekretaris Yan.

Farzan langsung menatap tajam ke arah Zakiyah, hal itu membuat Zakiyah ketakutan dan akhirnya berdiri dengan benar dan tidak jadi menyentuh kaki Sekretaris Yan.

Setelah keluar dari lift, Sekretaris Yan langsung membuka pintu mobil dan mempersilahkan Farzan untuk masuk. Zakiyah sengaja memperlambat langkah nya dan berpura pura melirik beberapa poster yang ada di diding loby.

Farzan yang menyadari hal itu menatap Zakiyah, dia tahu kalau Zakiyah sedang menghindarinya karena kejadian kemarin dan ingin meminta maaf. Tentu hal itu membuat Farzan menjadi bersemangat untuk menjahili Zakiyah.

"Katakan padanya, dalam hitungan 3 dia tidak berada didalam mobil, dia akan mendapatkan sesuatu yang sama seperti saat dia kabur dari rumah." Ucap Farzan kepada Sekretaris Yan.

Sekretaris Yan kemudian berlari menghampiri Zakiyah dan memberitahukan hal itu.

Setelah mendengar itu tentunya Zakiyah langsung berlari sekuat tenaga dan masuk kedalam mobil. Farzan menutup mulutnya agar Zakiyah tidak tahu kalau dia sedang menertawakan Zakiyah.

Setibanya dirumah, Zakiyah tidak langsung masuk kekamar dan duduk di sofa kemudian duduk di samping Aqlan yang sedang asik menonton televisi. Farzan menatap Zakiyah tanpa bicara kemudian naik ke atas untuk ke kamar.

"Makanlah buah itu, Bagus untuk kesehatan Kakak." Ucap Aqlan.

Zakiyah hanya tersenyum kemudian menggeser duduknya menjadi lebih dekat dengan Aqlan.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now