Part 4

8.4K 452 14
                                    

Farzan duduk di sebuah bangku khusus yang diberikan pelayan restaurant untuk nya dan dihadapan nya Zakiyah sudah duduk dan memperhatikannya dengan menahan emosi nya sendiri, sedangkan sekretaris Yan duduk tepat disamping Farzan. Farzan terlihat menikmati makan siang nya seperti tidak merasa terganggu sama sekali, sementara sekretaris Yan duduk disampingnya dan memperhatikan Zakiyah yang terlihat menahan amarahnya.

"Apa kamu tidak makan Yan? Nikmati makan siangmu." Ucap Farzan.

"Ah tidak Tuan, saya tidak bisa makan jika Tuan masih ada sesuatu yang harus diurus." Jawab Sekretaris Yan.

"Ah benar aku harus mengurus masalah seseorang yang sangat menggangguku. Disini kamu sudah berani kepadaku dan tidak meminta maaf sama sekali." Ucap Farzan kepada Zakiyah.

"Hah bukankah yang seharusnya meminta maaf itu adalah anda?" Jawab Zakiyah sambil menekan keras giginya karena menahan emosi.

"Pikirkan caramu untuk minta maaf dan menebus kesalahan mu." Ucap Farzan.

"Kenapa ak... "

"Anda bisa memikirkan nya Nona dan hubungi saya kapan pun juga setelah anda menemukan cara nya." Ucap Sekretaris Yan memotong ucapan Zakiyah sambil memberikan sebuah kartu nama milik nya.

Sekretaris Yan sangat pintar dalam mengendalikan dan bertindak untuk keselamatan Farzan, dia akan bergerak cepat sebelum Farzan merasa tidak nyaman.

Dengan perasaan kesal Zakiyah bangun dari duduknya dan menarik kertas nama Sekretaris Yan yang ada diatas meja. Dengan langkah yang cepat Zakiyah berjalan keluar dari restaurant dan masuk kedalam mobil Akhtar.

"Apa yang terjadi? Apa kamu baik baik saja?" Tanya Akhtar kepada Zakiyah sambil memeriksa tubuh Zakiyah.

"Aku tidak baik baik saja, ayo kita pergi." Jawab Zakiyah.

Akhtar melajukan mobilnya ke jalan Raya dan berhenti disebuah Apotek yang ada di pinggir jalan. Akhtar berlari membeli beberapa obat untuk Zakiyah. Akhtar membuka beberapa salap untuk penghilang rasa sakit dan mengoleskan kepada pergelangan tangan Zakiyah dengan lembut. Zakiyah hanya diam dan masih terlihat menahan emosi nya.

"Sudahlah yang penting kamu bisa selamat dari nya, aku sudah mengatakan kepada mu untuk meminta maaf dan seharusnya kamu melakukan itu." Ucap Akhtar.

"Aku tidak bersalah, aku yang terluka dan kenapa harus aku yang meminta maaf." Jawab Zakiyah yang sudah menangis dengan keras.

Melihat itu Akhtar memeluk Zakiyah untuk menenangkan nya, kemudian Akhtar mengobati luka yang ada di tangan dan kaki Zakiyah akibat terjatuh tadi pagi. Zakiyah menatap Akhtar dan memegang pipi kekasih nya itu.

"Apa kamu tidak merasa tersiksa bekerja dengan bos seperti nya? Aku takut dia akan melakukan sesuatu kepadamu karena apa yang baru saja aku lakukan." Ucap Zakiyah.

"Tidak apa apa sayang, aku lebih takut jika dia melakukan sesuatu kepadamu. Aku akan baik baik saja dan kamu tenang saja. Aku hanya perlu bertahan sampai kita punya modal sendiri untuk membangun usaha bukan? Nah sekarang kita perlu bekerja keras dan berfikir apa yang akan kita buka nanti nya untuk usaha kita." Jawab Akhtar sambil memegang kedua pipi Zakiyah.

"Aku pikir akan bagus jika kita membuka sebuah restaurant ayam goreng, wahh aku akan sangat menyukai nya jika kita benar benar membuka itu." Ucap Zakiyah.

"Bukankah kamu ingin membuka itu karena kamu menyukai makanan nya?" Ucap Akhtar.

Zakiyah tersenyum malu dan tidak bisa menjawab ucapan Akhtar.

Akhtar kembali melajukan mobilnya ke jalan dan mengantar Zakiyah untuk kembali ke kantor nya.

****

Traces Of Marriage(END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن