Membersihkan

5.9K 325 10
                                    

Seperti yang direncakan, setelah menyelesaikan pekerjaan, Zakiyah dan Erina langsung menuju restoran dimana mereka biasa bertemu. Mereka memesan semua makanan kesukaan mereka dan akan menghabiskan nya bersama, mereka benar benar sudah sangat merindukan momen menghabiskan waktu berdua seharian.

Seperti biasa, Erina memesan makanan makanan yang manis, karena dia memang menyukai segala yang manis. Sementara Zakiyah, memesan semua makanan yang pedas dan makanan yang dicampuri dengan banyak sayuran. Diatas meja yang mereka tempati itu sudah penuh dengan makanan, Erina bertepuk tangan riang saat melihat makanan makanan itu disajikan. Mereka kemudian langsung menyantapnya tanpa basa basi.

Setelah cukup lama dan berusaha keras menghabiskan makanan itu, akhirnya mereka selesai dengan makan malam besarnya dan menyandarkan tubuhnya diatas kursi karena kekenyangan.

"Aku benar benar tidak mengerti pria, mereka sangat mudah berjuang dan sangat mudah menyerah." Ucap Erina.

"Benar sekali, mereka terlihat sangat dingin tapi ternyata mampu mengatakan hal manis dengan wanita lain." Sahut Zakiyah.

"Dia mengatakan kalau aku wanitanya, tapi dia tidak menghubungiku seharian." Ucap Erina.

"Hmm, dia bahkan tidak menanyakan apakah aku menikmati waktu ku? Dia terus diam dan bertingkah seolah tidak ada yang terjadi." Sahut Zakiyah.

Setelah selesai dan menghabiskan waktu berdua cukup lama, mereka kembali pulang kerumahnya masing masing. Karena sopir yang sudah dikirimkan Farzan ada didepan restoran, sopir itu mengantarkan Erina kemudian membawa Zakiyah pulang.

Setelah tiba didepan rumah, Farzan sudah menunggu didepan rumah dan membuka pintu mobil. Saat sopit itu akan membangunkan Zakiyah, Farzan mengangkat tangannya tanda melarang nya untuk melakukan itu. Farzan kemudian menggendong Zakiyah dengan hati hati dan membawanya masuk ke dalam kamar. Aqlan yang berada diruang tamu memperhatikan tingkah Kakaknya itu sambil menggelengkan kepalanya.

Farzan meletakkan tubuh Zakiyah keatas kasur secara hati hati, kemudian keluar dari kamar untuk mengambil secangkir air untuk Zakiyah. Saat berada di dapur, Farzan bertemu dengan Aqlan yang sedang minum didapur. Farzan tidak memperdulikan keberadaan Aqlan dan mengambilkan secangkir air.

"Untuk Istri pak?" Tanya Aqlan.

"Ingin mati?" Ucap Farzan dengan tatapan tajam nya.

"Manusia memang tidak bisa diduga, ternyata seseorang yang berhati dingin juga bisa luluh karena seorang wanita, aku bahkan tidak menyangka dulu seorang pria sangat bersikeras menolak pernikahan nya. Ternyata sekarang, dia menjadi bucin." Ucap Aqlan sambil tersenyum miring.

"Bucin?" Tanya Farzan kebingungan.

Aqlan mengangguk sambil tersenyum kebingungan karena tidak percaya Kakaknya tidak tahu kata itu.

"Kakak tidak tahu artinya?" Tanya Aqlan.

"Aku tidak sempat mempelajari hal tidak penting seperti itu, aku sibuk dengan pekerjaanku." Jawab Farzan.

"Wahh aku tidak menyangka kalau pengusaha hebat di Negeri ini ternyata setolol ini." Ucap Aqlan.

"Katakan saja apa artinya!! "

"Budak Cinta, itu artinya." Jawab Aqlan.

"Budak Cinta? "

"Ho'oh, Kakak sudah tergila gila dengan Kak Zakiyah dan terlihat seperti pria idiot." Jawab Aqlan sambil tersenyum.

Mendengar itu membuat Farzan sangat marah dan mengejar Aqlan yang lari dengan sebuah pisau, namun akhirnya Farzan berhenti setelah melihat nya menghilang dibalik pintu kamarnya. Farzan memasuki kamar dan melihat Zakiyah masih terlelap diatas kasur.

Traces Of Marriage(END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant