Untuk Zakiyah

6.7K 386 22
                                    

"Mungkin terlalu sulit untukmu menceritakan semuanya sekarang, tapi jika nanti kamu sudah cukup kuat untuk menceritakan semuanya, aku akan siap mendengarkan nya." Ucap Farzan.

Zakiyah masih belum mengerti apa yanh Farzan katakan, gadis itu hanya bisa terdiam tanpa mengatakan sepatah kata pun.

***

Di perjalanan mengantar Zabdan kembali ke Apartemennya, Aqlan melirik sesekali Zabdan yang terlihat sangat mengkhawatirkan Kakak nya itu.

"Kakakmu akan baik baik saja, seburuk buruknya Kak Farzan dia tidak akan membiarkan wanita terluka." Ucap Aqlan mencoba meyakinkan Zabdan.

"Aku akan mencoba mempercayai itu." Jawab Zabdan.

Suasana kemudian kembali hening dan mereka terbawa kedalam angin malam yang masuk melalui jendela mobil yang terbuka.

"Apa kamu benar benar tidak menyukai Ayesha?" Tanya Aqlan tiba tiba.

Zabdan terlibat berfikir setelah mendengar ucapan Aqlan dan mencoba untuk tetap tenang.

"Tentu, kami hanya berteman dan tidak ada perasaan tertentu." Jawab Zabdan.

"Aku akan menanyakan sekali lagi padamu, jawablah dengan jujur, karena itu akan menentukan bagaimana aku akan bertindak." Ucap Aqlan.

"Aku benar benar tidak menyukai Ayesha." Jawab Zabdan.

"Oke, berarti mulai hari ini aku akan mulai mengejarnya dan mendapatkan hatinya, karena aku menyukainya." Ucap Aqlan sambil fokus kepada kemudinya.

Zabdan menatap Aqlan tanpa bisa mengatakan apapun, ada rasa sesal dan juga marah didalam hatinya, namun dia tidak bisa melakukan apapun.

***

Karena kaki Zakiyah yang masih belum bisa digerakkan dan butuh istirahat yang banyak, Farzan pergi ke kantor bersama Sekretaris Yan dan meminta Zakiyah untuk tetap dirumah menjalani pengobatan nya.

Seharian, Farzan hanya disibukkan dengan pekerjaan dan fokus pada pekerjaan nya. Bahkan, Farzan hanya menyantap roti untuk makan siangnya, karena ingin menyelesaikan pekerjaan nya dengan cepat.

Saat waktunya pulang dari kantor, Farzan dan Sekretaris Yan sudah bersiap untuk kembali kerumah. Di perjalanan menuju rumah, Farzan menelepon Zabdan untuk menanyakan apa yang disukai Zakiyah.

"Halo Kak." Jawab Zabdan di balik telepon.

"Aku hanya ingin menanyakan, Zakiyah menyukai makanan apa? Atau apa ada sesuatu yang sangat di sukainya selain makanan? Aku menanyakan nya bukan karena ada maksud apapun, aku hanya ingin memberikan nya apa yang disukainga agar dia senang dan bisa sembuh dengan cepat." Ucap Farzan.

"Kak Zakiyah sangat menyukai brownis dengan selai vanilla, tapi dia lebih menyukai brownis buatan tangan sendiri dari pada dibeli." Jawab Zabdan.

"Apa kamu memintaku untuk membuat kan kue hanya untuknya?!" Tanya Farzan tidak percaya.

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, tapi jika Kakak tidak bisa melakukan nya tidak apa. Kalau begitu, belikan saja dia tumbuhan kaktus kecil yang bisa dipajang di kamar." Ucap Zabdan.

Setelah mendapatkan jawaban, Farzan langsung menutup telepon tanpa mengatakan apapun lagi.

"Apa apaan? Bukankah setidaknya dia harus berterima kasih? " Gumam Zabdan.

"Rayyan, ayo pergi ke toko kue yang diolah Ibu." Ucap Farzan.

"Toko yang mana Tuan? Nyonya mengelola begitu banyak toko." Jawab Sekretaris Yan.

"Toko yang jarang Ibu kunjungi." Ucap Farzan.

Sekretaris Yan kemudian langsung melajukan mobilnya menuju toko kue yang terletak di pinggir kota. Karena letaknya yang lumayan jauh, membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam untuk tiba ditempat itu. Sampai akhirnya mereka berhenti didepan toko kue yang memiliki 2 lantai dengan luasnya laut yang ada dihadapan toko.

"Sial, apa kamu benar benar harus membawaku kesini?! Waktu ku itu sangat berharga, kenapa membawaku ketempat yang sangat jauh seperti ini?! " Ucap Farzan kesal.

"Hanya ini toko yang jarang dikunjungi Nyonya karena letaknya yang jauh Tuan." Jawab Sekretaris Yan.

Farzan keluar dari mobil dan melangkah masuk kedalam toko, beberapa pelayan langsung menyambut kedatangan Farzan dan mempersilahkan Farzan untuk masuk.

***

Setelah pulang kerja, Aydan langsung melajukan mobilnya menuju perusahaan Farzan. Aydan memarkirkan mobilnya dan berlari masuk ke dalam perusahaan untuk mencari seseorang. Aydan berlari kesana kemari, bahkan sudah mencari di seluruh ruangan perusahaan, namun tidak juga menemukan orang yang di carinya. Sampai akhirnya, disaat Aydan sudah putus asa dan berencana untuk kembali, Aydan tiba tiba tersenyum saat melihat sosok yang sedang berjalan di hadapan nya itu. Aydan berlari mendekati nya dan memegang tangan nya.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Erina terkejut saat Aydan memegang tangan nya.

"Aku sudah mencarimu kemana mana,  aku bahagia akhirnya bisa menemukan mu." Jawab Aydan.

"Pria gila." Ucap Erina kemudian mendorong tangan Aydan untuk menjauh.

Tidak mau putus asa, Aydan terus berlari dan menghalangi jalan Erina.

"Menyingkirlah, aku tidak punya waktu untuk bermain dengan mu." Ucap Erina.

"Aku tidak akan membawamu beramin denganku, aku ingin membawamu untuk makan denganku." Ucap Aydan.

"Apa aku terlihat akan setuju  makan bersamamu?" Ucap Erina.

Aydan menggeleng pelan karena merasa Erina akan menolaknya lagi.

"Pergilah dengan wanita mu yang lain, bawa mereka makan bersama dan bermain denganmu." Ucap Erina kemudian berjalan meninggalkan Aydan.

Karena merasa sangat kesal, Aydan berlari menghampiri Erina dan menarik paksa tangan Erina untuk masuk ke dalam mobil.

"Lepas!! Apa kamu sudah gila?! Aku akan melaporkan mu ke polisi karena melakukan ini padaku!! " Teriak Erina.

"Lakukan itu nanti setelah kita selesai makan." Ucap Aydan kemudian mendorong Erina untuk masuk ke dalam mobil dan segera melajukan mobilnya agar gadis itu tidak lari.

***

Seorang kepala pelayan yang mengelola toko kue membantu Farzan untuk membuatkan kue brownis, kepala pelayan mengajari Farzan cara membuat kue brownis yang paling simpel dan sederhana. Walaupun bersusah payah, Farzan mencoba bersabar agar bisa menghasilkan kue yang lezat. Karena merupakan sebuah moment yang langka, Sekretaris Yan mengambil beberapa foto Farzan untuk dikirimkan nya ke grup persahabatan mereka agar mereka juga bisa melihat bagaimana berubahnya Farzan sekarang.

Lihatlah, bukankah ini moment langka? Ini kali pertama nya Farzan mau melakukan hal kecil seperti ini, dia rela membuat kue dengan tangan nya sendiri agar istrinya senang.

Begitulah pesan singkat yang dikirimkan kan Sekretaris Yan ke grup mereka.

"Bukan begitu Tuan, jangan memasukkan terlalu banyak coklat, nanti bisa menjadi pahit." Ucap Kepala Pelayan.

"Aish!! Kenapa sangat sulit sekali membuatnya?! Wanita itu juga kenapa tidak ingin kue yang sudah jadi, aku akan menendangnya jika dia masih memperlakukan aku dengan buruk setelah aku bersusah payah membuat kue ini." Gumam Farzan yang membuat Kepala Pelayan tersenyum karena merasa lucu melihat Farzan kesal tapi masih berusaha.

Setelah berusaha bersusah payah sampai pakaian, wajah dan tangannya kotor, akhirnya brownis dengan selai vanilla buatan tangannya sendiri telah selesai. Farzan tersenyum bahagia saat melihat kue itu telah jadi dihadapan nya.

"Apa anda ingin menuliskan sesuatu diatas kue Tuan? Misalnya seperti, " Aku mencintaimu " , " Kamu milikku ". " Tanya Kepala Pelayan.

Farzan tidak menjawab namun hanya tersenyum seakan mendapatkan sebuah ide cemerlang dikepalanya.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now