Pertemuan Penting

5.4K 382 23
                                    

Aydan membwa Erina pergi ke sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari Apartemen Erina. Mereka menikmati secangkir kopi sambil mengobrol dan membahas apa yang ingin Aydan katakan.

"Aku harap kamu bisa tetap diam tanpa memberitahu ini kepada Zakiyah, karena mungkin dia belum tahu. Besok malam, Farzan akan mengadakan pertemuan dengan para pemegang saham dan mencoba mengembalikan kerja sama dan kepercayaan mereka kepada Farzan. Kami sudah menyusun rencana, Rayyan juga sudah menghubungi aku dan meminta untuk bertemu besok di gedung milik Farzan yang sudah direncanakan jauh hari. Aku ingin kamu datang, karena bagaimana pun kamu bagian dari perusahaan yang bisa dipercaya oleh Farzan. Sebenarnya, bagian ini adalah pekerjaan Zakiyah, tapi tidak mungkin bagi Farzan untuk meminta Zakiyah datang sedangkan dia tidak tahu apa masalahnya. Jadi, aku mohon kepadamu, tolong minta semua dokumen yang Zakiyah kerjakan selama ini dan minta dia menjelaskan kepadamu, agar besok kamu bisa menjelaskan kepada para investor dan pemegang saham." Ucap Aydan.

"Kenapa Farzan tidak memberitahunya? Bukankah Zakiyah istrinya? Seharusnya hal penting seperti ini harus diberitahukan kepada orang yang lebih penting." Jawab Erina.

"Farzan tidak ingin membebani Zakiyah, aku mohon, bekerja samalah demi perusahaan." Ucap Aydan.

"Tidak, aku tidak menginginkan nya. Aku tidak ingin merebut posisi sahabatku sendiri."

"Erina aku mohon, ini hanya untuk sementara." Ucap Aydan memelas.

"Apakah Khansa juga akan datang?" Tanya Erina.

"Belum bisa dipastikan, karena masih menunggu persetujuan Farzan, apakah Farzan ingin Khansa yang datang atau orang tuanya langsung. Kenapa?"

"Aku akan datang dan menggantikan Zakiyah jika Khansa datang." Ucap Erina.

Aydan akhirnya menyetujui permintaan Erina agar gadis itu bisa datang dan membantu perusahaan. Karena, bagaimana pun keadaaan perusahaan tidak boleh diketahui banyak orang, akan berbahaya jika semua karyawan tahu dan membuat mereka khawatir. Sehingga mereka tidak lagi fokus bekerja dan malah sibuk memikirkan nasib perusahaan.

***

Saat sedang sendirian di dalam Apartemen, tiba tiba telepon Erina berdering dan Zakiyah langsung mengangkatnya, karena itu adalah nomor baru.

"Erina, aku ada dibawah Apartemenmu, bisa kamu turun sebentar? Ada yang ingin aku tanyakn." Ucap Pria dari balik telepon.

"Erina sedang keluar, aku akan mengatakan kepadanya nanti." Jawab Zakiyah.

"Kalau begitu, bisakah kamu yang turun sebentar? Ada hal penting yang harus saya berikan."

Mendengar itu Zakiyah langsung berlari keluar dari Apartemen dan menghampiri pria yang ingin bertemu dengan Erina. Saat keluar dan ingin melihat siapa orangnya, Zakiyah langsung terkejut setelah mengetahui pria itu adalah Akhtar.

"Zakiyah?"

"Kamu ingin bertemu Erina kan? Dia sedang keluar." Jawab Zakiyah.

"Ah tidak masalah, aku diminta Sekretaris Yan untuk memberikan laporan tentang pembangunan kepada mu. Tetapi, karena Sekretaris Yan takut Farzan akan marah jika aku memberikan ini langsung kepadamu, dia meminta ku untuk memberikan nya kepada Erina." Ucap Akhtar sambil tersenyum.

"Aah, baiklah. Aku akan memeriksanya nanti." Jawab Zakiyah.

"Kenapa kamu ada disini? Apa kamu tidak dimarahi Farzan?" Tanya Akhtar.

"Aku hanya ingin bermain dengan Erina sebentar." Jawab Zakiyah sambil mencoba tersenyum bahagia.

"Aku dengar perusahaan sedang dalam kondisi buruk, karena itulah Farzan ingin mendapatkan laporan mengenai pembangunan baru ini untuk meyakinkan para investor dan pemegang saham." Ucap Akhtar.

"Hmm, sepertinya kondisinya memang sudah sangat memprihatinkan." Jawab Zakiyah.

"Kamu tenanglah, Farzans seseorang yang kuat dan bisa bertahan bagaimana pun caranya. Dia akan mengembalikan perusahaan nya dan membuat semua orang percaya kepada nya lagi." Ucap Akhtar.

"Wahh, apa sekarang kamu mendukungnya? Bukankah kamu membencinya karena aku menikah dengan nya?" Ucap Zakiyah sambil tersenyum.

"Aku tidak mendukungnya, aku hanya yakin kalau dia orang yang hebat. Tapi, aku masih tidak merelakan kamu menjadi miliknya. Aku masih berusaha Zakiyah, aku masih berusaha untuk membangkitkan perushaan orang tuaku kembali dan membawamu pergi." Ucap Akhtar.

Senyum manis yang tadi Zakiyah tunjukkan, perlahan menjadi hilang dan sekarang yang muncul adalah kekhawatiran. Zakiyah menjadi bingung dan merasa tidak nyaman saat Akhtar menceritakan tentang masa lalu dan ingin kembali denganya. Untungnya rasa tidak nyaman itu segera hilang, setelah Aydan menghentikan mobilnya di samping Zakiyah dan Akhtar berdiri.

"Akhtar? Apa kalian ada janji?" Tanya Aydan.

"Tidak, aku ingin memberikan laporan ini kepada Erina, tapi ternyata Zakiyah yang menerima nya." Jawab Akhtar.

"Ooh kamu tidak seharusnya menemui Zakiyah sendirian, aku khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk jika suaminya tahu." Gumam Aydan.

"Baiklah, aku akan pergi dulu. Jaga dirimu Zakiyah." Ucap Akhtar kemudian pergi meninggalkan mereka.

Zakiyah hanya tersenyum dan bingung harus bereaksi bagaimana.

"Jangan tersenyum kepadanya, Farzan akan membunuhnya jika tahu kamu tersenyum untuk laki laki lain." Ucap Aydan.

"Aku pergi dulu, Erina ingat rencana kita kan." Ucap Aydan sambil melambaikan tangan nya dja pergi.

***

Acara pertemuan orang orang penting di perusahaan sudah tiba, semuanya sudah disiapkan dengan sebaik mungkin. Farzan sudah duduk di kursinya dengan mengenakan setelan jas berwarna hitam. Di sampingnya, duduk orang orang yang siap membantunya dan membangun kan buang aku perusahaan nya. Acara akan segera dimulai, namun batang hidung Erina masih belum kelihatan. Aydan sudah menghubungi nya berkali kali, namun nomornya tidak bisa dihubungi. Mereka menjadi sangat khawatir dan bingung apa yang harus dilakukan. Karena bagaimana pun kehadiran Erina adalah hal yang penting untuk menjelaskan kepada semua orang bagaimana bagusnya mereka dalam mengelola data dan dana yang diberikan, Erina juga diminta menjelaskan bagaimana kemajuan perusahaan dan bagusnya pekerjaan mereka.

Semua orang terlihat menunggu acara yang tidak kunjung dimulai karena menunggu seorang gadis itu. Saat semuanya sedang menunggu kehadiran Erina, tiba tiba pintu utama terbuka dengan lebar dan dua orang wanita masuk melalui pintu itu dengan elegan. Siapa sangka jika wanita yang masuk itu bukan hanya Erina, tetapi dia datang bersama Zakiyah. Farzan menggenggam keras tangannya saat melihat Zakiyah berjalan mendekatinya dengan senyuman manis di wajahnya. Farzan benar benar menahan dirinya agar tidak menggila karena terlalu merindukan Zakiyah, padahal baru sehari mereka tidak bertemu. Zakiyah berjalan dengan elegan dan berdiri di samping Farzan sambil memegang dokumen penting yang ditunggu semua orang. Khansa yang duduk disamping Sekretaris Yan terkejut bukan main, dia tidak tahu kalau Zakiyah akan berani melangkahkan kakinya untuk datang ke acara sepenting ini, padahal dia sudah meminta wanita itu untuk pergi.

"Maaf semuanya saya terlambat karena macet yang sangat sulit untuk diatasi. Perkenalkan, nama saya Zakiyah Shawqi, saya bendahara sekaligus asisten pribadi Tuan Farzan. Saya akan berperan penting hari ini, karena saya yang akan membawakan semua laporan dan memberitahukan bagaimana perushaan FQ berjalan. Saya harap, Tuan sekalian bisa memperhatikan saya dan mempertimbangkan nya lagi." Ucap Zakiyah setelah menundukkan kepala nya hormat.

"Wahh, dia sangat cantik dan elegan. Bagaimana bisa Tuan Farzan menemukan seseorang yang cantik dan hebat seperti dia."

"Apa dia masih gadis? Aku ingin menjodohkan dia dengan putraku."

Begitulah rekasi orang orang yang ada disana setelah melihat kedatangan Zakiyah. Sedangkan Farzan, mencoba menahan dirinya, menggenggam keras tangan nya agar tidak melihat Zakiyah. Karena, jika dia melihat sedikit saja dari ujung rambut Zakiyah, dia takut goyah dan akan memohon kepada Zakiyah untuk tidak pergi.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now