Zakiyah Pingsan

7.9K 430 7
                                    

Zakiyah melangkah kan kaki nya untuk menuju meja kerjanya, namun saat dia melewati ruangan Farzan, terlihat Khansa yang sedang berada di ruangan Farzan sedang berbicara di sofa. Zakiyah tidak tau apa yang mereka bicarakan, tapi mereka terlihat sangat bahagia. Walaupun Farzan hanya tersenyum, Zakiyah bisa tau kalau Farzan merasa nyaman dan tidak terganggu dengan kedatangan Khansa.

"Apa apaan ini, kenapa Nona Khansa yang berada di ruangan itu, bukankah Tuan Farzan baru saja menikah?"

"Mereka terlihat serasi, memang seharusnya mereka saja yang menikah. Kaya dan elegan, mereka sama sama memiliki itu."

Begitulah gosip gosip dikantor yang dapat didengar oleh Zakiyah.

Zakiyah meletakkan tas nya di atas meja dan mulai membuka komputernya. Zakiyah akan bersiap untuk memulai pekerjaan nya dengan senyuman. Zakiyah menarik nafas panjang dan meyakinkan dirinya sendiri agar bisa bekerja keras, dengan begitu dia bisa membayar hutangnya lebih cepat.

Namun, saat Zakiyah baru saja memulai pekerjaan nya dan ingin membuat laporan keuangan mingguan kantor, Sekretaris Yan datang menghampiri Zakiyah dan menunduk kan kepala nya hormat.

"Maaf Nona Zakiyah mengganggu pekerjaan anda, tapi Tuan Farzan meminta anda untuk datang keruangan nya." Ucap Sekretaris Yan.

Zakiyah tersenyum dan berdiri dari duduknya kemudian mengikuti Sekretaris Yan yang berjalan masuk ke dalam ruangan Farzan.

Setelah memasuki ruangan Farzan, Khansa terlihat langsung berhenti berbicara dan menatap Zakiyah.

"Kenapa gadis ini ada disini?" Tanya Khansa.

"Aku meminta nya untuk datang, ada pekerjaan yang harus kami selesaikan bersama." Jawab Farzan.

Farzan kemudian memainkan jemarinya untuk meminta Zakiyah mendekat, Zakiyah pun berjalan mendekati Farzan dan berdiri di samping pria itu.

Melihat Zakiyah yang berdiri di samping nya, Farzan menjadi kesal dan menarik tangan Zakiyah untuk duduk di samping nya. Zakiyah langsung duduk terjatuh di atas sofa dan membuka matanya lebar karena terkejut. Sedangkan Khansa terlihat sangat marah dengan hal itu.

Farzan membuka laptop yang ada di hadapan nya dan meletakkan nya di hadapan Zakiyah.

"Kerjakan pekerjaan mu disini." Ucap Farzan.

"Tapi, "

"Tidak ada tapi tapi, kerjakan saja yang aku perintahkan. Selesaikan dengan cepat karena kita harus pergi ke tempat pembangunan kemarin." Ucap Farzan.

Zakiyah tidak punya pilihan lain selain mengerjakan laporan yang diminta Farzan. Butuh waktu 10 menit Zakiyah mengerjakan nya dan akhirnya semuanya selesai.

"Ayo kita pergi." Ucap Farzan sambil berdiri setelah melihat Zakiyah menyelesaikan pekerjaan nya.

"Farzan, bukankah aku yang menjadi perwakilan untuk melihat pembangunan itu bersamamu? Kenapa gadis ini juga ikut?" Ucap Khansa kesal.

"Dia akan membantuku, aku tidak terlalu suka tempat seperti itu, karena itu aku membawanya untuk membantuku." Jawab Farzan kemudian berjalan keluar dari ruangan.

Sekretaris Yan kemudian berjalan mendekati Zakiyah dan membantu Zakiyah membawakan laptop dan beberapa berkas yang diperlukan.

Saat Sekretaris Yan mengemudikan mobil ke depan perusahaan untuk membawa masuk Farzan, Khansa langsung berjalan ke kursi mobil belakang untuk duduk di samping Farzan. Farzan menatap Khansa saat melakukan itu, kemudian melirik Zakiyah yang terlihat masih berdiri di samping mobil. Saat Zakiyah akan membuka pintu mobil depan, Farzan langsung memanggilnya untuk duduk dibelakang.

"Duduklah di sini, ada banyak pekerjaan yang harus kamu kerjakan sebelum tiba disana." Ucap Farzan.

Khansa terlihat menatap Farzan memelas dengan rengekan nya yang tidak mau pindah kursi.

"Duduklah didepan ya, dia harus mengerjakan pekerjaan nya dan aku harus menjelaskan kepadanya. Menurutlah padaku." Ucap Farzan sambil mengelus kepala Khansa.

"Wahh, ini kali pertama nya aku melihat pria sialan ini menjadi n lembut. Kenapa dia sangat lembut begitu dihadapan ku. Aish, tau begini kenapa dia malah menikah denganku dan tidak menikah dengan gadis ini saja."
Gumam Zakiyah dalam hati.

Zakiyah langsung masuk ke kursi belakang di samping Farzan setelah Khansa keluar dan berpindah tempat duduk.

Di sepanjang perjalanan, Zakiyah sudah membuka laptop dan menyiapkan dokumen yang akan dikerjakan nya seperti ucapan Farzan. Namun,

"Kita kerjakan nanti saja, aku merasa mengantuk." Ucap Farzan kemudian mengenakan kaca mata hitam dan menyandarkan kepala nya ke sandaran kursi.

Zakiyah menggigit bibir bawah nya karena kesal dan menutup laptop dan dokumen dokumen dengan keras.

"Aah!! Kenapa aku harus bertemu pria brengsek sepertinya? Dia sangat manis dengan gadis lain, tapi begitu kejam denganku."
Gerutu Zakiyah dalam hati.

Setibanya di tempat pembangunan, Farzan langsung keluar dari mobil begitu pun dengan Zakiyah. Mereka langsung berjalan menuju tenda dan mulai membicarakan bagaimana hasil pekerjaan pembangunan disana. Farzan mulai menjelaskan tentang banyak hal kepada kepala karyawan dan meminta mereka untuk bekerja lebih giat, Zakiyah dengan giat dan cepat mencatat hal hal yang harus diperhatikan dan dijelaskan dari Farzan. Matahari sangat terik, udara disana terasa sangat panas dan sangat sedikit angin. Khansa duduk di tenda sambil memeriksa laporan yang ada di sana, sedangkan Sekretaris Yan pergi memeriksa bagaimana pekerjaan karyawan. Farzan mengelilingi pembangunan dan Zakiyah mengikutinya sambil mencatat apa apa saja yang perlu diubah dan diperbaiki. Hanya mengenakan topi bangunan seadanya dan masker di saat cuaca seperti itu. Zakiyah mencoba menguatkan dirinya dan terus mengikuti Farzan. Saat mereka akan pergi ke bangunan atas, Farzan langsung menghentikan langkahnya setelah melihat siapa yang ada di hadapan nya. Farzan ingin membawa Zakiyah kembali turun, namun Zakiyah ternyata sudah berdiri disamping nya dan menatap siapa yang ada di hadapan nya.

"Wah, aku tidak menyangka akan bertemu dengan pengantin baru disini. Aku sudah meminta izin kepada Sekretaris Yan dan meminta nya untuk menyampaikan nya kepada Tuan Farzan, kalau saya membawa Akthar keluar sebentar untuk memeriksa bangunan yang kita bangun bersama ini." Ucap Jihan sambil memegang tangan Akhtar.

Farzan hanya diam setelah mendengar itu, namun Zakiyah menatap Farzan dengan kecewa. Kenapa dia membawa Zakiyah ke pembangunan itu, padahal dia tau kalau Akhtar juga berada disana? Apa Farzan hanya ingin membuat Zakiyah sakit hati dan menyaksikan kehancuran gadis itu.

Zakiyah merasa sakit hati dan menggenggam keras tangan nya. Tiba tiba, Zakiyah merasa pusing dan pemandangan nya mulai buram. Zakiyah mengedipkan mata nya berulang kali dan mencoba untuk tetap kuat.

Farzan kemudian memegang tangan Zakiyah dan membawanya untuk mengecek bangunan yang ada di atas. Zakiyah mulai mencatat kembali apa yang perlu dicatat, namun saat Zakiyah ingin menggerakkan pena nya, tiba tiba pandangan Zakiyah terlihat gelap semua dan kepalanya terasa sangat pusing. Sampai akhirnya Zakiyah terjatuh diatas bangunan dan tergeletak dilantai. Farzan langsung menyambut tubuh Zakiyah yang terjatuh dan hampir mengenai tancapan besi itu. Karena menghindari tubuh Zakiyah agar tidak terjatuh, Farzan melukai tangan nya untuk menangkis tubuh Zakiyah.

Melihat itu Akhtar langsung berlari dan menghampiri Zakiyah, reaksi alami yang dilakukan nya itu tidak disadarinya dan dia tidak lagi memikirkan bagaimana perasaan Jihan. Akthar memegang pipi Zakiyah dan mulai menggoyangkan tubuh Zakiyah.

"Zakiyah, bangunlah. Apa yang terjadi? Bangunlah Zakiyah dan katakan padaku apa yang sakit?!" Teriak Akhtar sambil ingin menangis.

Farzan mendorong tangan Akhtat menjauh dan menjauhkan tubuh Zakiyah dari Akhtar.

"Dia istriku, aku yang akan mengurusnya." Ucap Farzan kemudian mengangkat tubuh Zakiyah dan menggendongnya turun dari bangunan itu.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now