Madu

7K 437 49
                                    

Plakk!!

Sebuah tamparan dari tangan Ayahnya mendarat di pipi Aydan, Erina yang berdiri disamping Aydan langsung terkejut akan hal itu dan menatap orang tua Aydan ketakutan.

"Apa begini hasilnya dari aku bersusah payah membesarkan mu selama ini?! Bagaimana bisa kamu tidak melakukan apapun saat perusahaan Pamanmu diputuskan hubungan nya dengan perusahaan Farzan?! Apa kamu tidak tahu bagiamana besarnya pengaruh perusahaan Farzan?!!" Teriak Ayah Aydan.

"Maafkan aku." Jawab Aydan sambil menundukkan kepalanya.

Erina langsung terkejut menatap Aydan saat mendengar pria itu meminta maaf akan sesuatu yang bukan kesalahannya.

"Apa kamu pikir dengan minta maaf bisa mengembalikan semuanya?! Dasar bodoh!! " Teriak Ayahnya sambil memukul bahu Aydan berkali kali.

"Hah, Ayah tapi ada yang ingin kutanyakan. Kenapa aku harus menerima pukulan dan makian dari sesuatu yang bukan kesalahanku? Bukankah Khansa yang menyebabkan semua ini? " Ucap Aydan.

"Dia hanya gadis yang belum dewasa dan jauh dari orang tuanya, kamu seharusnya menjaganya dan mendidiknya!!"

"Haha bukankah ini lucu? Kenapa aku harus mengatur seseorang yang bahkan tidak perduli dengan dirinya sendiri? Dia mempermalukan dirinya sendiri untuk mendapatkan Farzan yang sudah menjadi suami orang lain, aku sudah mengingatkan nya berkali kali tapi dia tidak mendengarkan aku. Seharusnya Ayah memarahinya." Ucap Aydan.

Plak!!

Lagi lagi sebuah tamparan mendarat di pipi Aydan.

"Kalau begitu lakukan sesuatu agar keinginan Khansa tercapai." Ucap Ayah Aydan.

Aydan menatap Ayahnya dengan menahan amarah mendengar itu, Erina yang berdiri disampingnya bisa merasakan amarah itu.

"Tuan Aydan, bukankah ada klien yang harus anda temui siang ini? Maafkan kami Tuan, kami harus segera pergi." Ucap Erina kepada Ayah Aydan sambil menarik tangan Aydan untuk keluar dari rumah itu.

Setelah berada didepan mobil dan Aydan alam masuk kedalam mobil untuk mengemudi, Erina menarik kunci mobil dari tangan Aydan dan langsung masuk kedalam mobil. Tanpa mengatakan apapun Aydan hanya masuk kedalam mobil dan membiarkan Erina mengemudikan mobilnya.

"Apa kamu ingin minum kopi?" Tanya Erina.

Aydan tidak menjawab.

"Bagaimana dengan jus? Teh? " Tanya Erina lagi.

Namun Aydan lagi lagi tidak menjawab dan terus menatap suasana diluar jendela.

"Atau club? Kamu ingin kesana? Aku akan menemanimu kali ini, aku akan mencoba memberanikan diri kesana jika kamu mau tersenyum dan ceria seperti biasa." Ucap Erina.

Aydan langsung menatap Erina tanpa ekskresi, Erina merasa gugup dan canggung melihat tatapan mata Aydan, namun akhirnya Aydan tersenyum.

"Apa kamu benar benar akan pergi kesana demi ku?" Tanya Aydan sambil tersenyum.

"Tentu, jika itu bisa membuatmu bahagia." Jawab Erina.

"Tapi, kenapa harus ke club?"

"Karena kamu sering kesana bukan?" Tanya Erina.

"Haha, apa kamu mendengar gosip buruk tentangku? Aku hanya kesana sesekali waktu itu, tapi tidak pernah menginjakkan kakiku lagi setelah aku mengenalmu." Jawab Aydan.

"Apa kamu mencoba merayuku sekarang?"

"Kenapa? Apa kamu tidak percaya? Dari pada pergi ke tempat berbahaya itu, aku punya satu pilihan untukmu agar kamu bisa membuatku bahagia." Ucap Aydan.

Traces Of Marriage(END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz