Piknik

6.9K 330 8
                                    

Setelah melewati hari bahagia itu, semua orang menjadi merasa lebih bersemangat dan lega. Seperti biasa, Sekretaris Yan sudah menunggu di depan mobil untuk menjemput Farzan dan Zakiyah. Namun, hari ini Farzan tidak mengenakan setelan jas seperti ingin kekantor, melainkan mengenakan celana jeans dan kaos biasa.

"Tuan, apa anda ada janji bertemu klien? Tapi, kenapa saya tidak tahu? Anda juga tidak biasanya berpakaian begini sata bertemu klien." Ucap Sekretaris Yan.

Tidak lama kemudian, Zakiyah keluar dari rumah dan berjalan mendekati Farzan dan Sekretaris Yan. Kemudian beberapa pelayan membawakan beberapa koper milik Farzan dan Zakiyah.

"Ayo berlibur, aku sudah mengurus semua jadwalmu dan menyelesaikan semua urusan kantor." Ucap Farzan.

"Apa maksud anda Tuan? Saya tidak pernah mengambil libur, jadi tidak perlu." Jawab Sekretaris Yan.

"Valeeqa, apa kamu tidak ingin menemuinya? Aku dengar dia sudah membuka sebuah perusahaan fashion diluar negeri, kita harus menemuinya untuk memberikan ucapan selamat. Aydan,Erina dan Khansa juga sudah menuju bandara." Ucap Farzan.

"Kalian bisa pergi tanpaku, dia tidak ingin menemuiku." Jawab Sekretaris Yan.

"Apa kamu bodoh? Kamu lah yang paling ditunggunya disana." Ucap Farzan.

Sekretaris Yan terlihat bimbang namun dia tidak tahu harus memutuskan pilihan nya bagaimana. Akhirnya Farzan memaksa Sekretaris Yan dan memintanya untuk bersiap siap pergi.

***

Hari yang begitu cerah mengawali hari yang begitu Indah, apalagi hari ini adalah pertama Aretha akan menginjakkan kakinya dikampus yang sama dengan Zabdan. Semua mata tertuju kepadanya saat melihat dia berjalan menuju ruangan Zabdan. Aretha berdiri didepan kelas Zabdan dan menunggu pria itu keluar.

Setelah menyelesaikan kelasnya, Zabdan langsung keluar dan melihat bagaimana Aretha menjadi perhatian semua orang. Zabdan menarik tangan gadis itu dan membawanya menuju parkiran.

"Sudah aku katakan tunggu diparkir dan jangan kemana mana, aku akan membantumu masuk ke kelas mu." Ucap Zabdan.

"Kenapa? Apa salah jika aku ingin menemui priaku?" Ucap Aretha.

Zabdan tidak bisa berkata kata lagi setelah mendengar ucapan dari mulut Aretha.

"Pria ku pala lu peang." Sahut Aqlan yang baru turun dari motornya dan berjalan mendekati Zabdan dan Aretha.

"Apa kamu selalu tidak suka melihatku bahagia?" Ucap Aretha kesal.

"Hmm, jadi jangan terlalu bahagia dihadapanku." Jawab Aqlan.

"Pria gila, tidak bisakah kamu pergi dan jangan menggangguku?! Jangan terlihat terlalu menyedihkan, aku tahu kamu tidak punya kekasih jadi jangan seperti orang yang menyedihkan begitu dihadapanku." Ucap Aretha.

"Apa kamu sudah selesai bicara? Aku akan menguburmu hidup hidup jika masih menghinaku." Ucap Aqlan kesal.

"Hah, apa kamu memang sangat pengecut? Aku tidak menyangka Kakak dan Adik akan berbeda, lihatlah bagaimana jantannya Kakakmu saat menaklukan Kak Zakiyah, tapi kamu bahkan tidak bisa menaklukan seorang gadis yang sudah lama berada didekatmu." Ucap Aretha.

"Haha kamu pikir Kak Farzan sejantan itu? Dia harus banting tulang dan jungkir balik dulu untuk mendapatkan Kak Zakiyah, jangan kamu pikir semuanya mudah. Jangan berbicara semaumu, aku butuh persiapan untuk mengungkap kan perasaan ku." Ucap Aqlan.

"Iya iya kumpulkan lah semua persiapan mu itu sampai kamu melihat dengan mata kepalamu sendiri nanti bahwa Ayesha sudah diambil lelaki lain." Ucap Aretha.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now