Cemburu

6.3K 348 29
                                    

Setelah bekerja keras dan menghabiskan banyak waktu di perusahaan akhir akhir ini, Zakiyah dan Erina akhirnya memutuskan untuk makan malam dan bermain berdua. Karena, memang sudah sangat lama mereka tidak menghabiskan waktu bersama, apalagi setelah Zakiyah menjadi seorang istri, dia tidak bisa keluar sembarangan tanpa izin suaminya.

Setelah merencakan akan makan malam di restoran yang biasa mereka kunjungi, Zakiyah memasuki ruang kerja Farzan untuk meminta izin. Namun, Zakiyah tidak dapat menemui Farzan di ruangan nya. Akhirnya Zakiyah mencoba menelepon, namun tidak diangkat. Zakiyah kemudian menelepon Sekretaris Yan.

"Halo Yan, apa Farza bersamamu?" Tanya Zakiyah.

"Iya Nyonya, Tuan sedang bertemu dengan klien." Jawab Sekretaris Yan.

Dari balik panggilan itu, Zakiyah bisa mendengar suara Farzan yang sedang berbincang dan menjelaskan tentang banyak hal.

"Baiklah, apa boleh aku meminta tolong?" Tanya Zakiyah.

"Tentu Nyonya."

"Aku ingin berbicara dengan Farzan, tapi jangan sekarang. Cukup jangan matikan telepon nya dan berikan padanya setelah dia selesai." Ucap Zakiyah.

"Baik Nyonya."

Akhirnya Zakiyah hanya bisa menunggu Farzan menyelesaikan pekerjaan nya dahulu baru bisa meminta izin, dari dalam panggilan itu Zakiyah dapat mendengar Farzan sedang berbincang dengan seorang wanita. Zakiyah masih biasa saja, sampai akhirnya Zakiyah menjadi kesal saat mendengar ucapan dari mulut wanita itu.

"Saya sangat suka bekerja sama dengan Tuan Farzan, anda sangat bijaksana dan adil dalam urusan. Anda memiliki banyak kelebihan, Bagus dalam pekerjaan, Bagus dalam hal bisnis, tampan, masih muda, anda benar benar luar biasa." Ucap Gadis itu.

"Benarkah? Aku sudah sering mendengar itu." Jawab Farzan.

"Tentu saja, itu memang kenyataan nya Tuan. Anda membuat jantung saya berdegub kencang setiap kali bertemu."

"Tapi ini kali pertama kita bertemu, apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

"Saya sering melihat anda dari jauh, dan hanya memiliki kesempatan untuk berbicara langsung dengan anda seorang."

"Baguslah, aku suka mendengar pujian. Terima kasih atas pujian anda."

Melihat Farzan yang mulai mengatakan hal aneh, Sekretaris Yan menyentuh bahu Farzan untuk memberi kode bahwa dia harus menghentikan perbincangan itu.

"Saya sangat berharap kita bisa terus bertemu, tapi sayang anda sudah menikah." Ucap Gadis itu malu malu.

"Kalau begitu bekerja lah dengan Biak, kita akan sering bertemu untuk urusan pekerjaan nantinya." Jawab Farzan.

Farzan langsung pergi meninggalkan Gadis itu setelah menyelesaikan pembicaraan nya. Saat tiba di dalam mobil, Sekretaris Yan memberikan Hpnya kepada Farzan.

"Nyonya ingin berbicara dengan anda." Ucap Sekretaris Yan.

"Kenapa dia tidak langsung meneleponku?"

"Dia sudah menelepon anda tapi anda tidak menjawab."

Farzan kemudian melihat layar Hp dan melihat sudah berapa lama telepon itu terhubung.

"45 menit? Apa dia mendengar semuanya? " Bisik Farzan kepada Sekretaris Yan.

Sekretaris Yan hanya bisa mengangguk sambil tersenyum. Farzan dengan cepat meletakkan Hp ditelinganya dan berbicara dengan istrinya itu.

"Hei Sayang, kenapa tidak meminta Rayyan untuk memberitahuku kalau kamu menelepon?" Tanya Farzan.

"Kamu terlihat sibuk dengan pekerjaan mu dan sangat menikmati nya." Jawab Zakiyah ketus.

"Eii mana mungkin, aku tidak mungkin melakukan itu." Jawab Farzan sambil tersenyum gugup.

"Terserah, aku hanya ingin mengatakan kalau aku akan pergi dengan Erina malam ini. " Ucap Zakiyah.

"Pergilah, apa kamu mau aku mengantarmu?"

"Tidak."

"Aku akan memberimu sopir."

"Tidak."

"Bagaimana dengan pengawal?"

"Tidak, sudah aku tutup teleponnya." Ucap Zakiyah kemudian langsung menutup telepon nya.

Farzan menggigit bibir bawahnya dan menendang kursi Sekretaris Yan.

"Kenapa tidak mengatakan kepadaku kalau dia mendengar semuanya? Aish!!! Dia pasti merajuk dan tidak ingin berbicara dengan ku." Ucap Farzan.

"Maafkan saya Tuan, saya sudah memberi kode tapi Tuan tidak peka."

"Kamu pikir aku anggota militer yang ingin berperang mengerti dengan kode kode? " Gumam Farzan kesal.

Setelah tiba di perusahaan, Valeeqa sudah menunggu di ruang kerja Sekretaris Yan. Sekretaris Yan langsung menutup pintu ruangan, karena takut orang orang melihat kedatangan Valeeqa.

"Kenapa kamu disini?" Tanya Sekretaris Yan.

"Aku ingin mengunjungi mu, ada hal penting yang ingin aku bicarakan." Jawab Valeeqa.

"Ada apa?" Tanya Sekretaris Yan.

"Aku sedang memikirkan tentang sebuah keputusan, aku akan memutuskan nya tergantung bagiamana jawaban mu." Ucap Valeeqa.

"Apa maksudmu?"

"Aku diminta orang tua ku untuk kembali ke luar negeri dan meneruskan pekerjaan ku disana, aku berencana membuka perusahaan fashion disana. Namun, aku masih enggan karena aku berfikir juga bisa membukanya disini."

"Lalu apa tujuanmu mengatakan keputusan mu tergantung kepada jawabanku?" Tanya Sekretaris Yan kebingungan.

"Aku menyukaimu." Ucap Valeeqa.

Sekretaris Yan langsung menatap Valeeqa tidak percaya bahwa gadis itu benar benar mengatakan hal itu kepadanya.

"Aku tidak tahu apakah kamu sudah tahu selama ini atau belum, tapi aku tidak akan menyimpan perasaan ku lagi. Aku menyukaimu, jadi ayo memiliki hubungan serius denganku." Ucap Valeeqa.

"Vale, " Ucap Sekretaris Yan lembut.

"Aku hanya ingin jawabanmu, bukan alasanmu." Ucap Valeeqa.

"Oke, kita saling menyukai, aku menyukai mu, aku juga menyukai Khansa, begitu pun dengan Farzan dan Aydan. Kita saling menyukai, karena itu kita bersama." Jawab Sekretaris Yan.

"Apa kamu sedang berpura pura bodoh? Cukup jawab aku dengan jujur!! " Ucap Valeeqa dengan nada suara mulai tinggi.

"Vale, kita tidak bisa langsung menyimpulkan kalau kita menyukai seseorang. Bisa jadi yang kamu rasakan itu hanya perasaan nyaman karena persahabatan kita." Ucap Sekretaris Yan.

"Ini sudah berpuluh puluh tahun lamanya, dan aku merasakan hal yang sama padamu. Aku tidak merasakan hal seperti itu kepada Farzan dan Aydan." Ucap Valeeqa.

"Karena Farzan dingin dan Aydan sibuk dengan dunianya, tersisa hanya aku yang bisa kamu ajak bicara."

"Begitukah? Kamu berfikir begitu? Baiklah, aku mengerti. Terima kasih telah memberikan aku jawaban yang jelas. Aku akan segera menjadwalkan penerbangan ku." Ucap Valeeqa sambil berdiri dari sofa.

"Vale, bukan begitu, jangan terbawa emosi kamu harus tenang. Kita tetap menjadi sahabat." Ucap Sekretaris Yan.

"Tidak, aku tidak bisa menjadi sahabatmu lagi. Ayo berhenti berteman, aku tidak ingin dekat denganmu lagi dan terus menerus menyimpan perasaan ini. Jika kita terus bertemu, aku akan membencimu karena tidak membalas perasaan ku dan aku akan membenci diriku karena sudah menyukai mu. Jadi, jangan pernah bertemu lagi. Jika kamu melihat ku suatu saat nanti dijalan atau dimana pun tanpa sengaja, cukup hindari aku. Hapus nomor dan apapun yang berhubungan denganku agar kita tidak bisa saling berhubungan dan berkomunikasi lagi. Dengan begitu, aku yakin bisa melupakan perasaanku padamu dengan cepat." Ucap Valeeqa kemudian berjalan keluar dari ruangan.

Sekretaris Yan menekan keras pelipisnya dan tidak tahu harus bagaimana lagi. Kemudian, Sekretaris Yan bisa merasakan butiran permata mengalir di pipinya, Sekretaris Yan menutup wajahnya agar dia bisa menahan rasa sakit itu.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now