Membawa Pulang

7.2K 431 4
                                    

Setibanya di Apartemen miliknya, Erina langsung masuk dan melihat Zakiyah yang sedang berbaring diatas sofa sambil menonton televisi. Erina meletakkan tas nya diatas meja dan duduk di samping Zakiyah sambil meraih air mineral yang ada ditangan Zakiyah.

"Apa suami mu tidak akan mencarimu? Aku khawatir dia akan membuat masalah kalau tau kamu ada disini." Ucap Erina.

"Tolong jangan mengatakan kalimat seperti itu, aku merasa masih belum terbiasa dengan Kata suami itu. Dia malah akan senang jika aku tidak ada dirumah, dia bisa dengan leluasa tinggal dirumah tanpa harus mengomel padaku seperti biasanya." Jawab Zakiyah.

"Aku berharap begitu, karena jika terjadi sesuatu aku lah yang akan disalahkan karena kamu ada di Apartemenku." Ucap Erina.

Erina kemudian masuk ke kamar dan menutup jendela kamarnya, namun saat Erina akan menutup jendela, tangannya terhenti saat melihat siapa yang ada di depan Apartemen. Erina langsung berlari keluar kamar dan menepuk nepuk paha Zakiyah tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Apa?" Tanya Zakiyah kebingungan sambil menjauhkan paha putihnya itu dari hantaman tangan Erina.

Erina tidak bisa mengatakan apapun karena sangking terkejut nya, sampai akhirnya suara bel berbunyi.

"Aku akan membukanya." Ucap Zakiyah.

"Tidak, aku akan membukanya dan cobalah untuk mengumpulkan tenagamu dan pikirkan alasanmu kabur kesini." Ucap Erina.

Zakiyah kebingungan mendengar ucapan Erina dan kembali berbaring diatas sofa sambil mengangkat satu kaki diatas meja dan memegang cemilan keripik kentang ditangan kanan dan keripik ubi ditangan kiri nya.

Saat mendengar suara jejak kaki berjalan mendekati nya, Zakiyah tidak bergeming dan menggoyang goyangkan kaki kanan nya yang ada diatas meja.

"Siapa yang datang? Apa pacarmu? Aku akan menginap dihotel jika pacarmu yang datang, aku tidak ingin mengganggu momen bahagia kalian, hehe." Ucap Zakiyah sambil tersenyum tanpa menoleh kebelakang dan tetap fokus kepada televisi yang ada di hadapan nya.

Karena tidak mendengar jawaban apapun dari Erina, Zakiyah menolehkan sedikit kepalanya ke belakang untuk melihat apa yang dilakukan Erina.

"Aish, sialan." Ucap Zakiyah spontan saat melihat Farzan yang sudah berdiri dibelakang nya.

"Sialan?" Ucap Farzan sambil menatap tajam ke arah Zakiyah.

Zakiyah langsung duduk dan merapikan bajunya, Zakiyah menarik bantal kecil yang ada di sampingnya untuk menutupi paha nya yang terbuka itu. Zakiyah merasa gugup, apalagi saat melihat Farzan hanya menatap nya tanpa ekspresi dan Sekretaris Yan yang berdiri di depan pintu pun sama.

"Keluarlah." Ucap Farzan.

"Iya, aku akan keluar." Ucap Zakiyah ingin berdiri.

"Rayyan keluarlah, dia sedang memakai celana pendek, apa kamu ingin melihat nya?" Ucap Farzan.

"Ah baik Tuan." Jawab Sekretaris Yan kemudian keluar dari Apartemen.

Farzan menatap Zakiyah tanpa mengatakan apapun dan itu benar benar membuat Zakiyah merasa tidak nyaman dan semakin cemas.

"Aku akan keluar, kalian bicaralah." Ucap Erina saat melihat suasana yang terlihat menegangkan itu.

"Na, erina." Ucap Zakiyah gugup karena melihat hanya dia dan Farzan yang ada diruangan itu.

Farzan berjalan mendekati Zakiyah dan duduk disamping Zakiyah. Karena merasa Farzan terlalu dekat, Zakiyah menggeser untuk menjauh dari Farzan. Melihat itu Farzan langsung menarik tangan Zakiyah mendekat sampai membuat Zakiyah menatap nya gugup.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now