Gelap Malam

6.6K 402 18
                                    

Matahari semakin menutup dirinya dan hari menjadi semakin gelap, huja tidak berhenti semenjak tadi sore hingga sekarang. Matahari sudah benar benar tertutup dan membuat dunia menjadi gelap gulita, Farzan menghidupkan lampu dan menatap lautan yang ada di hadapan nya itu. Farzan melirik jam tangan nya yang menunjukkan pukul 7 malam. Seharusnya gadis itu sudah sampai, begitulah pikiran Farzan saat ini. Karena masih merasa khawatir, Farzan akhirnya menghubungi Aqlan untuk menanyakan Zakiyah.

"Apa Zakiyah sudah tiba dirumah?" Tanya Farzan dari balik telepon.

"Belum, apa Kakak mengusirnya? Kenapa membiarkan dia pulang sendirian disaat cuaca seperti ini? Apa Kakak tahu bagaimana menyeramkan nya jalan disana?" Ucap Aqlan.

"Jangan beritahu siapapun dan aku akan mencarinya." Ucap Farzan kemudian menutup telepon nya.

Farzan mengambil jaket dan kunci mobilnya, kemudian melajukan mobil kejalanan untuk mencari Zakiyah.

Zakiyah sudah berjalan terlalu jauh dan tidak juga menemui satu pun rumah, karena merasa tidak sanggup, Zakiyah memutuskan untuk berhenti disebuah pondok kecil yang ada ditepi jalan, mungkin saja itu adalah pondok para petani. Zakiyah membuka Hpnya dan tidak terdapat sinyal sama sekali.

"Aish bodohnya aku, jika tahu akan ke pegunungan seharusnya aku menggunakan kartu yang memiliki sinyal banyak. Pikiranku kacau karena memikirkan keadaan nya dan akhirnya tidak memikirkan Hpku tapi siapa sangka aku akan mendapatkan perlakuan buruk darinya. Ayolah,, kumohon berhentilah hujan, aku sudah sangat kedinginan." Ucap Zakiyah sambil mengusap usap kedua bahunya untuk menghangatkan tubuhnya.

Karena tidak ada satu pun rumah, jalanan menjadi begitu gelap, Zakiyah sangat merasa ketakutan dan mencoba untuk tidak melirik apapun agar tidak melihat apapun yang tidak diinginkan nya. Karena sudah terlalu lama menghidupkan lampu dari Hpnya, baterai Hp Zakiyah habis dan sekarang Zakiyah tidak mendapatkan pencahayaan apapun.

Tentunya Zakiyah menjadi semakin takut dan ingin sekali menangis, dia ingin berjalan untuk mencari bantuan namun kakinya sudah tidak sanggup dan bahkan tidak bisa digerakkan lagi karena sudah berjalan terlalu jauh. Namun, jika tetap di pondok itu dia menjadi semakin takut karena tidak ada pencahayaan dan suasana nya yang begitu menyeramkan. Zakiyah menekuk lututnya dan menutup wajahnya didalam lutut untuk mengurangi rasa takutnya.

Disaat cuaca semakin dingin, dari kejauhan terlihat ada beberapa orang pria yang berjalan mendekati Zakiyah. Melihat itu tentunya membuat Zakiyah ketakutan dan berjalan untuk pergi dari pondok itu. Namun, 3 orang pria itu terus mendekat dan mengejar Zakiyah. Zakiyah berlari sekencang mungkin dalam hujan dan jalan yang tanpa cahaya itu.

Farzan mencari kesana kemari memutari seluruh tempat yang ada disana, tapi belum menemukan Zakiyah. Disaat Farzan menaiki jalan pegunungan, Farzan menghentikan mobilnya karena melihat mobil Zakiyah yang terparkir di tepi jalan. Farzan memeriksa mobil dan mencari keberadaan Zakiyah, namun tidak terlihat sedikit pun jejak gadis itu. Farzan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menelusuri jalan.

"Aish, sialan, kenapa mereka terus mengejarku?" Gumam Zakiyah dalam lari nya.

Karena Zakiyah sudah kekurangan tenaga, para pria itu akhirnya dapat meraih Zakiyah dan memegangi tubuh Zakiyah agar bisa diam. Zakiyah menjerit sekuat tenaga, namun sayang tidak akan ada yang bisa mendengar Zakiyah karena tidak ada satu pun rumah disana.

"Tolong!!! Hei, jangan coba coba menyentuhku, apa kalian tahu bagaimana mengerikan nya suamiku? Dia akan membunuh kalian kalau tahu apa yang kalian lakukan!!" Ucap Zakiyah sambil mencoba melepaskan tubuhnya dari para pria itu.

"Haha sekarang hanya ada kita, suami mu tidak akan tahu." Ucap salah seorang pria.

"Uisshh, sialan!! Kamu terlihat lebih muda dariku, kenapa kamu melakukan ini hah?! Lepaskan aku, Ibumu pasti menunggu dan akan menangis jika tahu apa yang kamu lakukan." Ucap Zakiyah.

"Aku yatim piatu, tidak ada yang akan mengkhawatirkan nya." Jawab Pria itu.

"Aah, kamu yatim piatu rupanya. Kamu, kamu terlihat sangat tua, istrimu akan menunggu mu dirumah, coba pikirkan baik baik apa yang kamu lakukan, anak anak mu juga akan kecewa nantinya." Ucap Zakiyah kepada pria yang lainnya.

"Istriku meninggal bertahun tahun yang lalu dan aku tidak punya anak. Ah sudahlah, kenapa kita mendengarkan nya, ayo cepat bawa dia." Ucap pria itu.

"Tunggu, tunggu, aakhh!!!! Jangan begini.." Teriak Zakiyah.

Drus!!

Sebuah pukulan dari tinju Farzan mendarat di pipi salah seorang pria itu, Farzan kemudian memukul pria yang lainnya, karena Farzan sendiri tentunya Farzan juga mendapatkan beberapa pukulan dari mereka. Namun, Farzan tetap dapat mengalahkan mereka sampai membuat mereka tergeletak pingsan di tepi jalan.

Disaat Farzan mulai kelelahan, Farzan menyeka wajahnya untuk menyingkirkan tetes air hujan. Tiba tiba, salah seorang dari pria itu tersadar dan mengambil batu besar yang ada di tepi jalan untuk memukul kepala Farzan. Melihat itu, dengan secepat kilat Zakiyah mengambil batu yang ada di kakinya dan melemparkan nya kepada pria itu sampai mengenai pelipisnya, pria itu terjatuh pingsan. Farzan langsung melirik ke belakang nya setelah Zakiyah melemparkan batu kearah belakang Farzan.

"Apa dia mati?" Tanya Zakiyah setelah mendekati pria yang baru saja di lemparnya.

"Sepertinya tidak, tapi kemungkinan dia akan terkenan geger otak." Jawab Farzan.

Zakiyah menatap tubuh Farzan dan terlihat wajah Farzan yang terluka dan berdarah.

"Apa itu sakit?" Tanya Zakiyah sambil menunjuk ke arah bibir Farzan yang terluka.

"Apa itu penting sekarang? Aku lebih merasakan sakit saat melihatmu berusaha disakiti oleh mereka, ayo pergi." Jawab Farzan kemudian menarik tangan Zakiyah untuk masuk ke dalam mobil.

Farzan melajukan mobilnya menuju villa dan memarkirkan mobilnya didepan villa. Farzan mengambil handuk ke dalam kamar dan mengeringkan tubuh Zakiyah.

"Aku bisa melakukan nya sendiri." Ucap Zakiyah saat Farzan mengeringkan rambut nya.

"Mandilah, ada air hangat dikamar mandi ku. Kamu akan demam jika tidak mandi air hangat." Ucap Farzan.

Zakiyah mengangguk dan mengikuti perkataan Farzan. Menjelang menunggu Zakiyah mandi, Farzan membuka baju nya dan melihat punggungnya yang terluka dari kaca. Farzan mengambil obat luka dan mengusapkan nya ke jemari tangan nya yang terluka, kemudian Farzan ingin mengobati punggung nya, namuan terasa sangat sulit dan Farzan merasa kewalahan. Zakiyah yang baru selesai mandi langsung mendekati Farzan dan mengambil obat luka dari tangan Farzan kemudian mengobati punggung Farzan.

"Wah, punggungmu terlihat sangat bidang." Gumam Zakiyah tanpa sadar.

"Kamu menyukainya bukan?" Ucap Farzan.

"Aku ingin menggigitnya." Gumam Zakiyah tanpa sadar dengan apa yang diucapkannya.

Farzan langsung menoleh ke arah Zakiyah dengan tatapan kosong yang tidak bisa Zakiyah baca apa artinya. Seketika Zakiyah langsung menutup mulutnya setelah sadar apa yang baru saja dikatakan nya.

"Aku,, aku hanya melantur, mungkin karena aku kehujanan terlalu lama jadi aku mengatakan omong kosong." Ucap Zakiyah tergagap.

Farzan tidak mengatakan apapun namun hanya mendekatkan tubuhnya dengan Zakiyah, Zakiyah menjauh dan merasa ketakutan dengan apa yang dilakukan Farzan. Farzan semakin mendekat dan Zakiyah semakin menjauh, akhirnya Farzan menarik pinggang Zakiyah agar wanita itu tidak dapat menghindar lagi. Farzan menatap dalam dalam ke mata Zakiyah, tatapan takut, khawatir, sedih, bahagia, tatapan yang bercampur yang tidak bisa diartikan Zakiyah apa maksudnya. Perlahan, Farzan mendekatkan wajah nya ke wajah Zakiyah dan mengecup lembut kenung Zakiyah. Farzan kemudian memeluk tubuh Zakiyah dengan erat.

Dug,, dug,, dug,,,

"Kenapa ini, kenapa jantungku bergerak sangat kencang?" Gumam Zakiyah dalam hati.

"Aku pasti sudah gila karena melakukan ini." Ucap Farzan dalam hati namun enggan melepaskan pelukan nya dari Zakiyah.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now