Aydan Kritis

5.1K 275 5
                                    

Dengan tubuh yang lemah dan perasaan yang kacau, Zakiyah berjalan menuju Apartemen Erina. Saat berada didepan pintu dan akan membuka pintu, tiba tiba Erina keluar dari Apartemen nya dengan tergesa gesa.

"Ah, Zakiyah kamu sudah pulang, aku harus bergegas kerumah sakit. Tapi, apa kamu menangis?" Tanya Erina terburu buru.

"Tidak, aku baik baik saja. Apa yang terjadi dengan Aydan?" Ucap Zakiyah.

"Aydan mengalami henti jantung, aku baru saja kembali ke Apartemen untuk berganti pakaian tapi malah mendapat telepon dari rumah sakit." Ucap Erina ketakutan.

"Ayo pergi, aku akan ikut denganmu." Jawab Zakiyah.

Mereka kemudian berlari menuju rumah sakit dengan sebuah taksi yang sudah dipesan Erina didepan Apartemen. Mereka langsung bergegas menuju ruangan Aydan setelah tiba dirumah sakit, terlihat Dokter dan para perawat sibuk mengatasi masalah yang dialami Aydan. Erina merasa sangat ketakutan sampai tubuhnya menjadi dingin seluruhnya.

Tidak lama mereka tiba, Sekretaris Yan, Khansa dan Farzan pun tiba disana. Khansa melihat bagaimana kritisnya kondisi sepupunya itu.

"Aku akan memberitahu Paman." Ucap Khansa yang ingin mengeluarkan Hp dari tas nya.

"Jangan, dia tidak ingin Ayahnya melihat kondisi nya saat ini." Ucap Sekretaris Yan.

"Apa kamu pikir aku harus tetap diam sampai melihat dia menjadi mayat?! Dia tidak bernafas lagi saat ini dan kita tidak tahu bagaimana kondisinya nanti." Teriak Khansa.

Akhirnya mereka tidak bisa membantah dan membiarkan Khansa melakukan apapun yang diinginkan nya. Khansa menelepon Paman nya dan meminta nya untuk mengubungi Ibu Aydan juga.

Disaat mereka masih menunggu bagaimana kondisi Aydan, Sekretaris Yan mendekati Erina dan memberikan sebuah kotak kecil kepadanya.

"Aydan meninggalkan ini kepadaku sebelum dia melakukan operasi, dia meminta ku memberikan nya untukmu sebagai jaga jaga jika terjadi sesuatu dengan nya. Kita tidak tahu bagiamana kondisi nya sekarang dan bagaimana hasilnya nanti, aku hanya ingin kamu membacanya karena dia memintaku memberikan nya disaat kondisinya sudah tidak bisa diharapkan." Ucap Sekretaris Yan.

Dengan berat hati dan sambil menangis, Erina menerima kotak itu dan membukanya. Dalam kotak itu, Erina mendapatkan sebuah cincin dan sebuah Hp milik Aydan. Erina membuka Hp itu dan membaca catatan yang diberikan Aydan untuknya.

Hai Erina, jika kamu sudah membaca ini berarti kondisi ku sudah tidak baik baik saja bukan. Aku sadar bagaimana lemah dan tidak berdaya nya aku sekarang, aku pasrah akan semuanya dan ingin menerimanya. Tapi setelah mengenalmu, aku berharap bisa memiliki umur lebih panjang agar aku bisa melihat terus hingga menua. Mungkin kamu sudah tahu bagaimana buruknya aku dan banyaknya wanita yang ada disekitarku, aku melakukan itu karena aku merasa kesepian dan kurang kasih sayang. Jika aku mendapatkan sedikit lebih banyak kasih sayang dari keluarga, mungkin aku tidak akan melakukan itu. Maafkan aku baru mengenalmu setelah memiliki begitu banyak wanita dihidupku. Namun, aku ingin kamu adalah wanita terakhir yang akan menemaniku dan yang pertama dan terakhir yang benar benar aku cintai. Aku memiliki latar belakang keluarga yang tidak terlalu Bagus, Ayahku seorang duda dan sibuk dengan urusan bisnisnya, satu satunya yang bisa dibanggakan darinya adalah hartanya. Ibuku menikah lagi dan kami tidak pernah bertemu lagi sejak lama, aku berharap bisa menemuinya setidaknya sekali sebelum aku meninggalkan dunia ini. Erina, jika aku terbangun lagi dan kembali baik baik saja seperti dulu, maukah kamu menikah denganku? Aku ingin menjadi suami untukmu dan Ayah bagi anak anak kita, aku ingin berhenti mengurus perusahaan Ayahku dan aku akan membuka sebuah restoran kecil untuk kita. Aku akan membawamu pergi jauh dari kota ini agar kita bisa hidup aman berdua. Namun, jika nanti aku tidak bangun lagi, aku punya permintaan. Temuilah pria yang baik dan lebih baik dariku, pilihlah dia yang mencintaimu lebih dari dia mencintai dirinya. Setidaknya, jangan biarkan dirimu tersakiti, dengan begitu aku akan ikut bahagia untukmu.

Erina langsung jatuh kelantai dan menangis sejadi jadinya, Zakiyah yang ikut membaca surat itu tidak bisa menahan air matanya dan mencoba untuk menenangkan sahabatnya itu. Zakiyah merangkul Erina dan mencoba untuk membuat Erina tenang, mereka semua yang ada disana benar benar merasa terpukul dan sedih melihat kondisi Aydan.

Dokter didalam ruangan itu masih sibuk mengurus Aydan dan masih belum ada pergerakan, sampai akhirnya saat Ayah Aydan berada di depan ruangan itu bersama yang lainnya, Dokter keluar dari ruangan bersama dengan perawat lainnya.

"Bagaimana kondisi anak saya Dok?" Tanya Ayah Aydan.

"Pasien sudah kembali normal dan bahkan melewati masa kritisnya, pasien mengalami henti jantung seperti ini dikarenakan kondisi ini terjadi karena gangguan listrik di jantung, yang mengakibatkan pompa jantung terhenti. Tapi, kami sudah mengatasinya dan pasien juga sudah baik baik saja. Dia akan sadarkan diri, kita tunggu saja perkembangannya." Jawab Dokter.

Semuanya merasa sangat lega dan tenang, semuanya masuk kedalam ruangan untuk melihat kondisi Aydan kecuali Zakiyah. Setelah tahu Aydan baik baik saja, Zakiyah pergi meninggalkan rumah sakit dan pergi menuju Apartemen Erina. Farzan yang menyadari tidak ada Zakiyah didalam ruangan itu menjadi khawatir dan keluar dari ruangan untuk melihat dimana keberadaan Zakiyah.

***

Setelah menyelesaikan kelasnya beberapa jam yang lalu, Aqlan duduk di tepi lapangan basket sendirian sambil melamun. Berulang kali orang orang melewatinya, terutama para gadis untuk melihat wajah Aqlan yang begitu menawan, namun Aqlan tidak perduli karena memang pikiran nya sudah lari kemana mana. Zabdan yang baru menyelesaikan kelasnya itu melihat Aqlan yang sedang duduk sendirian, Zabdan kemudian berjalan menghampiri Aqlan kemudian memberikan sebotol minuman untuk Aqlan.

"Ambillah, melamun juga butuh tenaga." Ucap Zabdan sambil memberikan sebotol minuman kepada Aqlan.

Aqlan kemudian menerimanya dan menjadi canggung saat Zabdan duduk disampingnya.

"Tenanglah, aku tidak menyimpan dendam apapun padamu. Sekali pun memang benar orang tuamu terlibat, ini bukan kesalahanmu, tidak perlu merasa tidak enak kepadaku." Ucap Zabdan.

"Aku berharap orang tuaku tidak terlibat, karena jika memang benar terlibat, akan sulit bagiku ununtuk menghadapimu dan Kakakmu." Jawab Aqlan.

"Jangan pikirkan sesuatu yang buruk, aku dengar Kakakmu sedang menyelidiki nya, aku yakin dia akan menemukan kebenarannya. Percaya saja padanya, apapun yang terjadi kita adalah keluarga dan aku tidak ingin hubungan kita hancur karena ini." Ucap Zabdan.

Aqlan membuka botol minuman yang diberikan Zabdan dan meminumnya, Aqlan menjatuhkan tubuhnya diatas lantai dan menatap langit langit yang cuaca saat itu tidak terlalu panas.

"Tubuh mu akan kotor jika berbaring disitu, bangunlah." Ucap Zabdan.

"Biarkan aku tidur 10 menit, aku tidak tidur beberapa hari ini karena memikirkan masalah ini." Jawab Aqlan.

"Apa kamu sekarang bisa tidur setelah mendengarku mengatakan tidak masalah tentang masalah ini?" Tanya Zabdan.

Aqlan tidak menjawab dan Zabdan menatap pria yang menutup matanya dengan lengan nya itu. Zabdan tersenyum dan meminum minuman nya.

Traces Of Marriage(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang