Milikku

9.2K 394 7
                                    

Melihat Farzan yang mengangkat tubuh Zakiyah turun dari bangunan itu, Sekretaris Yan langsung berlari membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Farzan masuk dan membantu nya untuk memasukkan Zakiyah. Saat Sekretaris yan ingin memegang kaki Zakiyah untuk dimasukkan kedalam mobil, Farzan mendorong tangan Sekretaris Yan menjauh dan menatap tajam kepada Sekretaris Yan.

Khansa langsung berlari menghampiri Farzan untuk melihat apa yang terjadi. Saat Khansa ingin ikut masuk ke dalam mobil, Sekretaris Yan menghalangi Khansa.

"Nyonya Zakiyah terluka dan Tuan Farzan yang akan mengurusnya. Mohon Nona Khansa tetap disini untuk melanjutkan pekerjaan." Ucap Sekretaris Yan.

"Aku bisa mengerjakan nya nanti, aku tidak ingin Farzan pergi berdua saja dengan nya." Ucap Khansa.

"Sepertinya tadi anda terlihat sangat bersemangat untuk pergi ke pembangunan ini, jadi sekarang selesaikan pekerjaan yang memang seharusnya anda kerjakan." Jawab Sekretaris Yan kemudian menundukkan kepala nya hormat dan masuk ke dalam mobil.

Khansa merasa kesal dan menggenggam keras tangan nya sendiri sambil kesusahan mengatur nafasnya sendiri.

Sementara Akhtar masih berdiri diatas bangunan bersama dengan Jihan. Jihan masih menatap kesal kepada Akhtar, namun Akhtar terlihat tidak bergeming sama sekali dan pikirannya masih kacau saat melihat Zakiyah terluka.

"Apa begini caramu memperlakukan tunanganmu? Apa mantan mu itu lebih berharga dibandingkan aku?" Tanya Jihan yang berdiri lumayan jauh dari Akhtar.

Mendengar itu Akhtar berjalan menghampiri Jihan dan memegang tangan nya.

"Maafkan aku, kami sudah lama bersama dan mungkin itu hanya reaksiku karena melihat temanku terluka. Maafkan aku." Ucap Akhtar.

"Aku mencintaimu, jadi jangan melakukan hal hal yang melukai hati ku lagi. " Jawab Jihan.

Akhtar tersenyum kemudian memeluk tubuh Jihan.

***

Setelah Zakiyah dibawa masuk ke dalam ruangan dan diperiksa, Farzan duduk disamping kasur yang di tiduri Zakiyah sambil menunggu Zakiyah sadar. Tidak lama kemudian, Zabdan berlari masuk ke dalam ruangan untuk melihat keadaan Kakaknya itu setelah mendapat telepon dari Akhtar.

"Apa yang terjadi dengan Kakak ku?" Tanya Zabdan.

Farzan hanya menatap Zabdan, namun tidak mengatakan apapun. Sekretaris Yan yang berdiri di samping Farzan menjawab pertanyaan Zabdan karena melihatnya terlihat khawatir.

"Nyonya Zakiyah hanya merasa kelelahan dan dia pingsan karena terkena terik matahari langsung. Nyonya akan segera sadarkan diri." Ucap Sekretaris Yan.

Zabdan langsung duduk disamping Zakiyah dan memegang erat tangan Kakak nya itu

Tidak lama mereka menunggu, Zakiyah akhirnya bergerak dan sadarkan diri. Zakiyah memegang kepala nya karena merasa sedikit pusing dan menatap Zabdan dan Farzan secara bergantian. Farzan hanya menatap Zakiyah tanpa melakukan apapun.

"Tuan, bukankah seharusnya anda menanyakan keadaan Nyonya Zakiyah? Itulah yang seharusnya dilakukan oleh seorang suami." Bisik Sekretaris Yan kepada Farzan.

Farzan langsung menatap tajam ke arah Sekretaris Yan dan keluar dari ruangan. Zakiyah hanya bisa menatap kepergian Farzan dan tidak menghiraukan nya.

Farzan berjalan menuju lobi dan kemudian menelepon Pak Dikri yang merupakan sopir pribadi orang tuanya sekaligus kepala pelayan dirumah nya.

"Jemput gadis itu dirumah sakit kita." Ucap Farzan kepada Pak Dikri kemudian menutup telepon nya.

"Gadis itu? Siapa gadis itu yang dimaksud oleh Tuan Muda?" Gumam Pak Dikri.

Traces Of Marriage(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang