Berita

6.1K 352 11
                                    

Aku akan menjawab pertanyaan mu, aku benar menyukai Ayesha, tapi aku pikir aku tidak bisa bersama dengannya karena ingin menjaga hubungan persahabatan kami. Aku akan memintamu untuk memperjuangkan kan dia, jaga dia karena aku akan mengatakan perasaanku yang sebenarnya kepadanya.

Begitulah pesan singkat yang dikirimkan Zabdan kepada Aqlan, setelah mendapat pesan itu Aqlan langsung berlari keluar dari rumah menuju mobilnya. Saat Aqlan Buru Buru keluar dari rumah, tentunya hal itu membuat orang rumah kebingungan dengan tingkahnya.

"Mau kemana kamu pagi pagi begini?" Tanya Ayah.

"Aku ada sedikit urusan Yah, aku pergi dulu Ayah, Ibu Kak." Jawab Aqlan terburu buru kemudian berlari keluar dari rumah.

Semua orang memperhatikan Aqlan yang terlihat khawatir akan sesuatu, namun Farzan terlihat biasa saja dan terus tersenyum kepada Zakiyah. Karena merasa sudah tidak tahan dengan tingkah Farzan, Zakiyah berdiri dari duduknya dan menarik tangan Farzan untuk berdiri dan mengikuti nya.

"Ibu, Ayah kami permisi dulu." Ucap Zakiyah kemudian menarik Farzan menuju kamar.

Setibanya didalam kamar, Zakiyah melepaskan tangan Farzan dan berjalan menuju ruang ganti untuk mengganti pakaian. Farzan mengikuti Zakiyah tanpa perduli Zakiyah akan mengganti bajunya.

"Keluarlah, aku harus mengganti baju ku." Ucap Zakiyah.

"Aku akan membantu mu." Jawab Farzan sambil tersenyum dan ingin menyentuh baju Zakiyah.

"Aish, apa kamu sedang bercanda? Kamu harus mencuci pikiran mu itu, keluarlah." Ucap Zakiyah sambil mendorong Farzan untuk keluar dari ruang ganti.

Farzan hanya menatap Zakiyah sambil tersenyum dan keluar dari ruang ganti.

"Kenapa malu? Cepat atau lambat aku juga yang akan membukanya nanti." Teriak Farzan dari luar ruang ganti.

Zakiyah hanya bisa menggeleng sambil tersenyum melihat tingkah konyol suaminya itu.

***

Aqlan berlari menuju kelas Ayesha untuk mengejar wanita itu, saat sudah terlihat Ayesha berdiri didepan kelas dan ingin masuk ke dalam kelas, Aqlan langsung menarik tangan Ayesha dan membawanya pergi. Zabdan yang melihat kejadian itu langsung tersenyum, dia bisa melihat bagaimana perdulinya Aqlan kepada Ayesha, dia merasa lega karena membiarkan wanita yang disukainya bersama Aqlan yang perhatian walaupun sifatnya yang dingin.

"Apa kamu sudah bertemu dengan Zabdan pagi ini?" Tanya Aqaln setelah berada di taman.

"Belum, kenapa?" Tanya Ayesha.

"Tidak, jangan temui dia untuk sekarang dan jika dia ingin mengatakan sesuatu jangan dengarkan." Ucap Aqlan terengah engah sambil mencoba mengatur nafasnya.

Tiba tiba Ayesha tertawa dan membuat Aqlan kebingungan.

"Kenapa kamu tertawa?" Tanya Aqlan.

"Apa kamu khawatir Zabdan akan mengatakan kepadaku tentang dia yang tidak bisa bersamaku karena hubungan persahabatan kami dan dia sekarang sudah menyukai orang lain?" Tanya Ayesha sambil tersenyum.

"Aish sial, bagaimana dia sudah tahu." Gumam Aqlan.

"Aku baik baik saja, sejak hari dimana aku akan mengaku dan dia membawa teman wanita nya itu, aku sadar bahwa aku tidak bisa bersama dengan nya. Aku tahu dia perhatian kepadaku karena persahabatan kami, tapi aku bisa melihat sendiri bagaimana dia mencoba menjaga batasan agar kami tidak terjerat dalam friend zone." Ucap Ayesha sambil tersenyum.

"Apa kamu baik baik saja? " Tanya Aqlan.

"Hmm, bukankah aku masih memiliki kamu disisiku?" Ucap Ayesha.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now