Part 2

10.2K 460 3
                                    

Merasa emosi dan tidak terima diperlakukan seperti itu Farzan keluar dari mobil dan berusaha untuk mengejar Zakiyah yang sudah berjalan jauh di hadapan nya. Melihat itu sekretaris Yan langsung berlari dan mengejar Farzan, sekretaris Yan menahan tubuh Farzan untuk tidak mengikuti langkah Zakiyah dan menenangkan diri nya.

"Saya mohon Tuan tenangkan diri anda, lihatlah sudah banyak yang melihat anda. Anda hanya akan merusak imej anda jika seperti ini." Ucap Sekretaris Yan.

Menyadari hal itu Farzan langsung menatap disekitarnya dan melihat pasangan mata yang semuanya tertuju kearah nya. Farzan mendorong tangan Sekretaris Yan untuk menjauh dan berjalan masuk kembali kedalam mobil. Farzan merapikan kembali pakaian nya dan duduk dengan benar didalam mobil, sementara sekretaris Yan berjalan menghampiri para masyarakat yang sempat memotret Farzan dan meminta mereka untuk menghapus itu. Mereka tentunya langsung akan menghapus nya setelah diancam akan dituntut jika menyebarkan foto tanpa izin. Setelah membereskan semua nya Sekretaris Yan berjalan kembali untuk kedalam mobil dan melajukan mobil menuju kantor. Ketahuilah, pekerjaan Sekretaris Yan sangat berat dan tidak semua orang yang sanggup memikul nya. Dia harus menjaga Citra Farzan didepan umum seperti para artis, menjaga mood Farzan agar tetap baik yang bisa berubah kapan saja, menjaga kesehatan dan kebersihan Farzan dan harus bekerja extra untuk perusahaan. Dari hal ini saja, orang orang tidak bisa membayangkan seberapa besar gaji yang diberikan Farzan untuk sekretaris Yan.

Setelah memperkerjakan beberapa orang untuk menjadi sekretaris nya, dari yang muda sampai yang dewasa, perempuan dan laki laki, hanya sekretaris Yan lah yang cocok dan bertahan paling lama dengan Farzan.

"Temukan siapa gadis itu dan bawa dia kehadapan ku untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukan nya." Ucap Farzan.

"Baik Tuan." Jawab Sekretaris Yan kemudian fokus kembali dengan kemudinya.

***

Dengan langkah cepat Zakiyah masuk ke dalam kantor dan melakukan pengabsenan untuk dirinya dan juga untuk Erina. Zakiyah akhirnya bisa merasa lega setelah sampai didalam kantor, Zakiyah meletakkan tas nya ke atas meja dan menyandarkan kepala nya ke sandaran kursi sambil memejamkan mata nya dan mengumpulkan kembali energi dari dalam tubuhnya.

"Tadaa..." Ucap Erina sambil meletakkan secangkir kopi ke pipi Zakiyah.

Zakiyah langsung terbangun dan menatap tajam ke arah Erina.

"Panas." Ucap Zakiyah geram.

Erina tersenyum dan mengelus lembut pipi sahabat nya itu kemudian meletakkan secangkir kopi yang tadi dibelinya diatas meja Zakiyah.

Zakiyah mencicipi kopi yang diberikan Erina dan mulai mengaktifkan komputer di hadapan nya, setelah bertemu dengan komputer, Zakiyah akan menjadi seorang gadis yang benar benar gila dengan pekerjaan. Zakiyah merupakan karyawan berharga diperusahaan, dia sudah di cap sebagai salah satu karyawan terbaik di perusahaan. Bahkan disaat dulu perusahaan sedang sibuk sibuknya, Zakiyah rela bekerja lembur selama dua minggu berturut-turut dan tidak pulang ke Apartemen. Dia bahkan rela turun kelapangan jika pekerjaan terkendala dilapangan, dia akan turun tangan dan langsung mengatasi nya.

Seperti biasanya, disaat bos besar mereka datang mereka akan berdiri dan menundukkan kepala hormat untuk menyambut kedatangan nya.

"Aku dengar dia akan menikah." Bisik Erina kepada Zakiyah.

"Siapa? Ibu Jihan?"

"Iya, aku dengar dia akan segera bertunangan. Dan hal yang paling mengejutkan itu adalah, aku berfikir kalau dia akan menikah dengan sesama pengusaha dan sesama orang kaya, tapi ternyata dia akan menikah dengan lelaki biasa yang bermodalkan keluarga sederhana." Ucap Erina.

"Dari mana kamu mengetahuinya?" Tanya Zakiyah.

"Aku ini punya banyak mata mata dan tidak pernah ketinggalan informasi." Jawab Erina sambil tersenyum genit kepada Zakiyah.

Setelah melihat senyuman genit Erina itu, Zakiyah tidak lagi tertarik dengan ceritanya dan memutuskan untuk kembali fokus kepada pekerjaan nya. Zakiyah kembali memainkan jari jemari nya di atas keyboard laptop dan fokus hanya kepada layar laptop.

***

Dengan mata yang sigap dan tangan yang gagah itu Farzan fokus kepada laporan yang ada di hadapan nya, ada begitu banyak laporan yang harus diperiksa dan ditanda tangani oleh nya. Sekretaris Yan sudah sibuk diruangan nya menyiapkan bahan yang akan di usulkan kepada Farzan dalam minggu ini. Disaat hal yang menegangkan itu Aydan datang dengan membawa secangkir kopi untuk Farzan dan meletakkan nya diatas meja Farzan.

"Apa kamu sibuk?" Tanya Aydan kepada Farzan yang memang sudah terlihat sibuk di meja nya.

Farzan tidak menjawab bahkan tidak melirik ke arah Aydan dan hanya fokus dengan pekerjaannya. Melihat Farzan yang tidak ada reaksi, Aydan berjalan kearah sofa dan duduk diatasnya.

"Zan, malam ini ada party dari berbagai pemegang saham perusahaan ternama di negeri ini, aku yakin kamu sudah tau siapa siapa mereka dan kamu adalah yang paling dinantikan disana. Apa kamu akan datang? Jika kamu tidak datang, aku akan datang sendiri dan tidak mengganggumu." Ucap Aydan.

Farzan tidak bereaksi sama sekali dan masih fokus dengan laporan yang ada ditangan nya dan hal itu membuat Aydan frustasi. Sampai akhirnya ketika sekretaris Yan keluar dan memberikan beberapa berkas kepada Farzan untuk ditanda tangani. Farzan langsung memeriksa berkas dan menandatangani nya.

"Yan, kamu tidak pergi ke party malam ini? Aku yakin ada banyak sekali pengusaha hebat disana, barang kali kita bisa bekerja sama dengan mereka." Ucap Aydan kepada Sekretaris Yan.

"Saya hanya pergi jika Tuan Farzan pergi. " Jawab Farzan.

"Jangan begitu, kalian membuat ku merinding dan geli. Kalian bukan pasangan kekasih tapi bertingkah sangat setia satu sama lain seperti itu." Ucap Aydan.

"Apa kamu tidak punya pekerjaan yang harus diselesaikan? Aku akan menelepon Ayah mu dan meminta nya untuk menarik perusahaan nya agar tidak bekerja sama dengan ku lagi." Ucap Farzan kepada Aydan.

"Ayolah Zan jangan mengancamku dengan perusahaan seperti itu, kamu sendiri juga tau kalau perusahaan Ayahku tidak akan ada apa apa nya jika tidak bekerja sama denganmu." Jawab Aydan.

"Karena itu berhentilah membicarakan sesuatu yang tidak penting dan selesaikan pekerjaan mu."

"Baiklah, tapi tidak bisakah kamu menjawab nya, apakah kamu akan pergi atau tidak?" Ucap Aydan yang sudah berada di ambang pintu.

"Katakan sekali lagi dan aku tidak akan membiarkan kamu berjalan dengan benar lagi." Ucap Farzan.

Mendengar itu nyali Aydan menciut dan berjalan dengan cepat untuk keluar dari ruangan.

"Yan, siapakan semua keperluan ku untuk pesta. Kita akan berangkat nanti malam pukul 7." Ucap Farzan kepada sekretaris Yan.

"Baik Tuan, saya akan melakukan nya." Jawab Sekretaris Yan.

Farzan kembali bergelut dengan pekerjaan nya agar cepat selesai dan begitu juga dengan sekretaris Yan.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now