Pertikaian

7K 431 5
                                    

Saat acara sedang berlangsung, orang tua Farzan datang dengan beberapa pemegang saham lain nya yang umurnya tentu sudah jauh diatas Farzan. Mereka menyapa Farzan dan membicarakan banyak hal tentang perusahaan, seperti biada Farzan hanya menanggapi nya seadanya dan kembali melirik gadis yang dari tadi mencuri perhatiannya itu.

"Ah maaf karna harus membicarakan ini tapi sepertinya kami memang harus membahas ini cepat atau lambat." Ucap salah seorang pemegang saham.

"Apa itu? Bicarakanlah." Jawab pak Rafan yang merupakan Ayah Farzan.

"Mengenai penerus perusahaan, kami sudah membicarakan ini dari jauh hari dan sepertinya tidak ada respon dari Tuan Farzan. Kami hanya khawatir dan jika tidak ada respon kami mungkin akan memikirkan lago bagaimana kerja sama kita, karna bagaimana pun dalam dunia bisnis kita harus memikirkan keuntungan kita dan kami takut jika suatu saat perusahaan dipegang oleh Aqlan dan perusahaan tidak sebaik sekarang." Ucap pemegang saham itu.

Mendengar itu benar benar membuat Farzan sangat kesal dan ingin sekali menendang pria yang ada dihadapan nya itu. Tetapi Ibu Fayza mengetahui itu dan langsung memegang tangan putra sulung nya itu.

"Ah jangan khawatir, kami sudah menemui calon menantu yang cocok untuk putra kami, hanya saja kami masih menyembunyikan nya agar tidak tersebar kemana mana." Ucap Ibu Fayza.

Mendengar itu tentu membuat Farzan bingung dengan ucapan Ibu nya itu.

"Benarkah? Bisa kami mengetahui siapa gadis itu?" Tanya beberapa pemegang saham penasaran sekaligus bahagia.

"Apa yang Ibu lakukan?" Bisik Farzan ditelinga Ibunya.

"Kami akan segera memperkenalkan nya kepada kalian, kami akan mengatur waktunya nanti, benarkan Nak?" Ucap Ibu.

Farzan tidak menjawab apapun dan hanya menatap Ibunya.

Setelah selesai berbincang bincang para pemegang saham kembali ketempat mereka dan tersisa Farzan dengan kedua orang tua nya.

"Kamu lihat sendiri bukan bagaimana mereka mendesak pernikahan ini? Jadi Ibu mohon menikahlah, Ibu dan Ayah sudah menemui wali dari gadis itu dan kami sudah mengetahui siapa gadis itu." Ucap Ibu.

"Terserahlah Ibu, lakukan semau Ibu." Jawab Farzan kemudian perhatian nya teralihkan saat melihat acara inti yang akan dimulai.

Dan saat itu juga Khansa yang merupakan wanita teman masa kecil Farzan sekaligus gadis yang sudah mencintai Farzan bertahun tahun lamanya itu datang dan menghampiri Farzan.

"Maaf Farzan, Tante, Om aku baru datang. Tadi ada sedikit masalah dengan perusahaan dan aku harus menyelesaikan nya." Ucap Khansa.

"Tidak apa apa, duduklah. Acara nya akan dimulai." Jawab Tante Fayza.

Jihan dan Akhtar sudah berdiri diatas pentas dengan pakaian couple yang mereka kenakan. Malam itu Jihan mengenakan gaun berwarna Biru laut dan begitu juga dengan Akhtar. Jihan dan Akhtar mengucapkan kata kata hormat pembuka dan ucapan terima kasih untuk semuanya, kemudian acara inti yaitu pemasangan cincin dimulai. Akhtar sudah memegang jemari Jihan dan siap untuk mengenakan cincin itu ke jari Jihan. Namun tiba tiba pandangan nya teralihkan kepada Zakiyah, Akhtar menatap Zakiyah yang berdiri tidak jauh dari pentas dengan tatapan rada bersalah, malu, takut dan juga menyesal.

"Apa yang kamu lihat? Apakah ada sesuatu yang menarik selain aku?" Ucap Jihan.

Mendengar itu Akhtar langsung kembali menatap jemari Jihan dengan tersenyum terpaksa dan dengan cepat memasangkan cincin di jari manis Jihan. Kemudian giliran Jihan yang mengenakan cincin di jemari Akhtar.

Melihat itu tentunya seperti sebuah pedang menusuk dada Zakiyah menembus nya dengan cepat, Zakiyah benar benar merasakan sakit yang amat dahsyat namun mencoba untuk tetap kuat. Zakiyah menggenggam kuat ujung gaunnya untuk menahan rasa sakit itu dan dari kejauhan Farzan hanya memperhatikan bagaiman reaksi Zakiyah sambil tersenyum nakal.

"Ah jadi begini cara dia menahan sakit hatinya? Menarik sekali." Gumam Farzan.

Setelah selesai acara inti, para tamu kembali sibuk dengan hidangan dan berbincang bincang dengan rekan mereka. Sementara itu, Jihan menarik tangan Akhtar dan menghampiri Zakiyah yang duduk bersama dengan Erina.

"Kamu sudah melihatnya kan? Kami sudah bertunangan dan hubungan kalian telah usai." Ucap Jihan kepada Zakiyah.

"Apa yang kamu lakukan?" Ucap Akhtar kepada Jihan.

Tentunya semua mata menatap ke arah mereka setelah mendengar kekacauan itu.

Dari kejauhan Aydan melihat semua itu terjadi dan mendekati mereka, seperti biasa Aydan memang sangat suka menggoda para gadis tapi kali itu dia tinggalkan para gadis dan menghampiri mereka.

"Apa yang terjadi? Jangan membuat keributan di hari spesial kalian, aku mengatakan ini karena hubungan dekat kita dari dulu." Ucap Aydan kepada Jihan.

Yaa memang mereka berteman dari kecil, seperti yang dikatakan, semua para pemegang dan calon pemegang saham berteman baik dan dibiarkan berinteraksi satu sama lain dari kecil. Dan karena itu jugalah yang membuat Aydan berteman dengan Jihan walaupun tidak terlalu dekat.

"Aku hanya menegurnya supaya dia tidak lagi mengganggu tunangan ku." Jawab Jihan.

"Memangnya apa yang dilakukan nya? Bukankah dia hanya diam saja?" Ucap Aydan.

"Dia memang tidak melakukan apapun, tapi apa kamu tau kalau tadi Akhtar menatap nya saat akan memasangkan cincin pertunangan dijari ku?" Ucap Jihan.

Mendengar itu semuanya terdiam dan tidak mampu mengatakan sepatah kata pun. Dari kejauhan Farzan dan Khansa memperhatikan mereka tanpa melakukan apapun.

"Kamu, aku peringatkan menjauh dari kehidupan tunanganku agar aku dan dia tetap aman." Ucap Jihan.

"Kenapa? Apa kamu takut jika nanti dia tergoda dan akhirnya kembali bersamaku?" Jawab Zakiyah.

Mendengar itu semua perhatian semakin tertuju kepada mereka, mereka benar benar melihat kalau diantara keduanya sudah ada bara api yang menyala.

"Apa kamu sudah gila? Kenapa aku harus takut dengan itu?" Ucap Jihan.

"Hah jika kamu tidak takut kamu tidak akan melakukan ini, apa kamu tidak malu diperhatikan banyak orang? Kamu menghampiri ku hanya untuk mengatakan ini? Bukankah sudah jelas kalau kamu takut dia kembali kepada ku? " Ucap Zakiyah.

"Jangan lancang kamu ya, kamu masih karyawanku dan berlagak sombong seperti ini?"

"Kenapa jika aku karyawanmu? Aku bekerja bukan meminta uang mu. Apa dengan menjadi bos bisa membuat mu sesuka hati merebut pacar karyawan mu? Begitukah caramu bekerja? Apa kamu tidak mempunyai lelaki yang menyukai mu sehingga harus merebut kekasih karyawanmu yang lemah? " Ucap Zakiyah yang sudah terlihat tidak mampu mengontrol emosinya.

"Kamu!!" Teriak Jihan yang kemudian mengayunkan tangannya untuk menampar Zakiyah.

Namun dengan cepat Zakiyah menahan tangan Jihan dan menggenggamnya keras sampai membuat Jihan kesakitan.

"Aku tidak butuh tunanganmu dan aku tidak akan menerima bekas mu, aku akan berhenti dari pekerjaan ku." Ucap Zakiyah kemudian mendorong tangan Jihan untuk menjauh.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now