Ulah Khansa

6.7K 382 2
                                    

Sepanjang hari Zakiyah terlihat bimbang dan terus menerus melamun, Erina yang baru saja menyelesaikan pekerjaan nya menghampiri Zakiyah untuk membawa sahabat nya itu makan siang.

"Hei, apa yang kamu pikirkan? Aku perhatikan kamu terus melamun." Ucap Erina.

"Ada yang ingin aku katakan." Jawab Zakiyah.

Erina mengangguk mendengar itu, mengisyaratkan kepada Zakiyah agar berbicara.

"Jangan disini, mereka akan mendengarnya. Ayo pergi keluar sambil makan siang." Ucap Zakiyah kemudian menarik tangan Erina untuk keluar dari kantor.

Mereka pergi ke sebuah restoran yang ada di samping perusahaan. Sambil menunggu hidangan tiba, Zakiyah mulai mengatakan apa yang membuat nya resah.

"Apa kamu pernah mendengar tentang High Class Girl? Aku diundang kesana dan diminta pergi oleh Ibu Farzan." Ucap Zakiyah.

"Itu pesta wanita papan atas, hanya orang orang berkelas yang pergi kesana. Disana mereka akan membicarakan tentang aset mereka, bahkan dari mereka akan mencoba menjodohkan anak mereka di acara itu. Acara itu untuk semua umur, tapi yang muda dan yang tua dipisah. Yang muda akan berada di lantai atas, dan yang tua akan berada di lantai bawah." Jawab Erina kemudian meminum air mineral dihadapan nya itu.

Zakiyah menggigit bibirnya setelah mendengar betapa mengerikan pesta itu untuk dihadiri nya.

"Kenapa? Apa kamu tidak ingin pergi?" Tanya Erina.

"Hmm, bantu aku memberitahu Ibu Farzan bahwa aku demam, dengan begitu aku tidak perlu pergi." Ucap Zakiyah.

"Kamu hanya akan menyakiti harga diri mertuamu, dia mungkin sudah mengatakan kepada temannya bahwa kamu akan datang. Lihatlah, aku bisa merasakan kalau mertuamu itu sangat menyayangimu, dia pasti bersemangat saat tau akan membawamu kesana." Ucap Erina.

"Aakhh!! Aku ingin menghilang!!! " Teriak Zakiyah sambil menjatuhkan kepala nya keatas meja.

"Kenapa kamu ingin menghilang?" Ucap Aydan yang tiba tiba duduk di samping Erina.

Zakiyah terkejut dan langsung menoleh ke arah sumber suara. Erina yang duduk disamping Eydan merasa canggung dan ingin beranjak dari tempat duduk nya. Namun, Aydan memegang tangan Erina dan meminta gadis itu untuk tetap duduk.

"Aku hanya bergabung makan siang dengan kalian? Apa tidak boleh?" Tanya Aydan.

"Boleh, aku hanya berfikir anda merasa tidak nyaman." Jawab Erina.

"Jangan terlalu formal, umur kita hampir sama jadi bicara santai saja. Aku juga tidak seperti Farzan yang terlihat mengerikan, aku suka berbaur dengan banyak orang." Ucap Aydan.

Mendengar itu Erina merasa lega, walaupun Zakiyah masih terlihat khawatir.

"Apa yang terjadi? Aku mungkin bisa membantumu jika kamu mengatakan nya." Ucap Aydan kepada Zakiyah.

"Mertuanya membawanya pergi ke pesta High Class Girl." Sahut Erina.

"Aish, sialan. Kenapa kamu mengatakan itu padanya?! " Ucap Zakiyah kesal.

"Haha, apa kamu pernah berbicara seperti itu dihadapan Farzan?" Ucap Aydan merasa lucu dengan tingkah Zakiyah.

"Aku yakin dia sudah mengatakan nya, dia bahkan mungkin sudah pernah menyumpahi suami nya itu." Ucap Erina.

Mendengar itu membuat Aydan tertawa, sedangkan Zakiyah merasa semakin kesal.

"Itu pesta wanita kelas atas, kamu tidak perlu khawatir, tidak ada yang akan berani melukai disana, karena mereka sangat menghargai Farzan." Ucap Aydan.

"Apa tidak masalah jika aku pergi? Aku takut mereka akan mengucilkan ku." Ucap Zakiyah.

"Zakiyah, Farzan sangat dihormati oleh banyak petinggi, mereka tidak akan berani meremehkan gadis yang menjadi istri Farzan." Jawab Aydan.

Zakiyah mulai merasa lega walaupun sebenarnya masih sangat khawatir, tapi dia berharap bisa melalui semua itu.

Waktu berjalan begitu saja, saat Farzan dan Sekretaris Yan sudah ingin pulang dan ingin menjemput Zakiyah. Erina datang menghampiri Farzan dan memberitahu kan kalau Zakiyah sudah pulang duluan.

Mendengar itu Farzan kemudian kembali pulang bersama Sekretaris Yan.

Setibanya dirumah Farzan langsung masuk kekamar nya untuk mencari gadis itu, tapi Farzan tidak menemuinya. Farzan kemudian keluar kamar dan menanyakan keberadaan Zakiyah kepada Bibi Vardah.

"Dimana gadis itu?" Tanya Farzan.

"Nyonya tadi kembali untuk mengambil sesuatu dan pergi lagi Tuan." Jawab Bibi Vardah.

Farzan kemudian berjalan menuju kamar orang tuanya, namun saat berada didepan pintu, Aqlan sudah berdiri di belakang Farzan untuk memberitahukan Kakaknya itu.

"Ayah pergi memancing, Ibu pergi ke salon." Ucap Aqlan sambil memainkan Hp nya.

"Dimana gadis itu?" Tanya Farzan.

"Siapa? Kakak Ipar?"

"Iya, dimana dia?" Tanya Farzan kesal.

"Tidak tahu, dia kembali hanya sebentar dan tidak mengatakan apapun kemudian pergi lagi. Kenapa?apa Kaka mengkhawatirkan nya?" Ucap Aqlan sambil menggoda Farzan.

Farzan tidak menghiraukan Aqlan dan berjalan kembali kekamarnya.

"Apa gadis itu tidak pernah mendengarkanku? Berani sekali dia pergi tanpa meminta izin padaku."
Gumam Farzan dalam hati.

***

Zakiyah terlihat cantik dan elegan mengenakan gaun berwarna hitam selutut, yang menunjukkan kaki putih dan mulus nya itu. Zakiyah membiarkan rambut ikal nya terurai dan mengenakan sebuah kalung berlian pemberian Ibu mertuanya itu. Kalung itu adalah kalung kebanggan keluarga Zhafran, kalung berlian yang hanya ada pada keluarga Zhafran dan dirancang sendiri oleh Kakek Farzan saat ingin melamar Nenek Farzan.

Zakiyah merasa tidak nyaman dengan pakaian dan kemewahan yang diberikan mertuanya itu padanya. Tapi, Ibu mertuanya itu berulang kali mengatakan bahwa Zakiyah pantas mendapatkan nya.

Zakiyah dan Ibu mertuanya itu kemudian berangkat ke tempat pesta bersama dengan Pak Dikri. Ibu memegang tangan Zakiyah saat memasuki gedung, begitu pintu terbuka, semua kemewahan dan kemegahan yang ada didalam ruangan terlihat. Ada begitu banyak wanita cantik nan elegan didalam sana yang membuat Zakiyah merasa terkejut sekaligus kagum dengan apa yang dilihatnya itu.

"Pergilah keatas, Ibu akan berada disini. Katakan pada pelayan jika kamu membutuhkan sesuatu ya, nanti telepon Pak Dikri untuk menjemputmu jika kamu ingin kembali ya." Ucap Ibu.

"Iya Bu." Jawab Zakiyah kemudian menaiki lantai atas.

Zakiyah kemudian melirik semua yang ada disana, benar benar lebih mewah dari yang dibayangkan nya. Zakiyah kemudian mengambil secangkir jus jeruk untuk menenangkan jantung nya yang masih berdegup kencang karena gugup.

Hiburan demi hiburan di sajikan diatas pentas, para gadis disana berbincang mengenai banyak hal yang tidak diketahui Zakiyah. Zakiyah hanya duduk seorang diri di sudut ruangan sambil menikmati hiburan, Zakiyah sudah mulai merasa nyaman karena sejauh ini dia hanya perlu menyaksikan dan tidak perlu berbicara dengan para gadis disana.

Namun, kenyamanan itu rusak saat Khansa datang menghampiri Zakiyah.

"Hai Zakiyah, wah apa kamu tamu baru disini? Ah benar, kamu sekarang menantu keluarga Zhafran, tentu kamu akan diundang." Ucap Khansa.

Zakiyah hanya tersenyum dan tidak menjawab apapun agar tidak menimbulkan masalah.

"Aahhh, bagaimana ya aku mengatakan nya? Kamu tidak terlihat pantas untuk menginjakkan kakimu disini, kamu wanita kelas rendah yang tiba tiba naik ke kelas tinggi, kamu sepertinya mendapatkan jackpot." Ucap Khansa.

Karena Khansa mengatakan hal itu disaat suasana sedang hening, semua mata tertuju ke arah mereka berdua.

Traces Of Marriage(END)Where stories live. Discover now