Part 3

8.7K 417 3
                                    

Seperti biasanya, Akhtar menunggu didepan kantor untuk membawa Zakiyah makan siang bersama. Zakiyah berlari dengan bahagia untuk menghampiri pacarnya itu, dengan senyuman indah yang dipasang nya di wajah nya. Akhtar melajukan mobil nya kejalanan dan membawa Zakiyah makan disebuah restaurant yang berada tidak jauh dari kantor Akhtar. Akhtar memilih sebuah kursi yang terletak di sudut ruangan dan memesan beberapa makanan untuk makan siang mereka. Melihat Zakiyah yang tersenyum ceria dihadapan nya membuat Akhtar geram dan mencubit lembut pipi Zakiyah.

"Apa Zabdan masuk kuliah hari ini?" Tanya Zakiyah kepada Akhtar.

"Iya, aku mengantarnya tadi sebelum berangkat kekantor." Jawab Akhtar.

"Kenapa kamu mengantar nya? Kamu akan terlambat kekantor jika terus melakukan itu, aku sudah memberinya uang untuk taksi dan kamu tidak perlu mengantarnya, aku tidak ingin menyusahkan mu dengan banyak hal." Ucap Zakiyah.

"Apa yang kamu katakan? Dia adik mu dan akan jadi adik ipar ku, aku harus memperlakukan nya dengan baik untuk mendapat kan restu dari nya." Jawab Akhtar sambil mengelus lembut kepala Zakiyah.

Tidak lama mereka menunggu, makanan yang mereka pesan tiba dan dihidangkan diatas meja. Seperti biasa, Akhtar memesan kepiting saus untuk Zakiyah karena makanan itu merupakan makanan kesukaan Zakiyah.

Disaat mereka sedang asik makan dan menikmati makanan mereka, tiba tiba seorang pelayan wanita datang menghampiri mereka sambil menundukkan kepala hormat.

"Maaf saya benar benar minta maaf atas ketidaknyamanan ini, tapi apakah kalian bisa pergi dan mencari restaurant lainnya? Kami tidak akan meminta bayaran dari kalian kami akan menganggap itu sebagai permintaan maaf kami, maafkan kami, maafkan kami." Ucap pelayan wanita itu sambil menundukkan kepalanya hormat dan penuh dengan rasa bersalah.

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Akhtar.

"Tuan Farzan akan datang kesini untuk makan siang dan itu merupakan kehormatan bagi kami, dia tidak ingin makan dengan siapa pun dan kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini." Jawab pelayan wanita itu.

"Ah begitu, baiklah tidak masalah, kami akan pergi." Ucap Akhtar sambil menarik tangan Zakiyah untuk segera berdiri dari duduk nya.

Tapi Zakiyah merasa sangat enggan dan tidak ingin beranjak, dia hanya punya beberapa menit waktu istirahat makan siang dan dia ingin menghabiskan waktu istirahat itu bersama dengan Akhtar. Jika dia harus pergi dan mencari restaurant lain dia akan terlambat untuk kembali ke kantor begitu juga dengan Akhtar.

"Tidak bisakah kita meyelesaikan makan kita dulu? Hanya sebentar saja, kami akan makan dengan cepat." Ucap Zakiyah kepada pelayan wanita itu.

"Maaf Nona, tapi Tuan Farzan akan tiba dalam waktu 5 menit." Jawab pelayan wanita.

"Sudah ayolah, aku akan membelikan makanan untukmu ditempat yang lain." Ucap Akhtar sambil menarik tangan Zakiyah untuk berdiri dari duduk nya.

Zakiyah akhirnya menurut walaupun sebenarnya enggan beranjak dari tempat duduk nya. Akhtar mengambil tisu dan membersihkan beberapa saus kepiting yang ada di pinggir bibi Zakiyah, kemudian Akhtar mengenakan Jas nya di bahu Zakiyah.

"Aish aku sangat membenci orang kaya, apa coba maksudnya mereka ingin makan sendiri dan tidak ingin ada orang lain? Apa dia tidak tau betapa nikmatnya kepiting itu? Aahhh, siapa tadi itu laki laki yang dikatakan wanita itu? Aku akan menyumpahi nya." Gerutu Zakiyah yang merasa kesal.

Akhtar tersenyum dan merangkul bahu Zakiyah untuk keluar dari restaurant. Tepat diambang pintu restaurant Zakiyah mendongakkan kepala nya dan menatap siapa yang berdiri dihadapan nya, Sedangkan Akhtar langsung menundukkan kepala nya hormat kepada pria yang berdiri di hadapan Zakiyah itu.

Melihat Zakiyah yang menatap pria itu dengan tajam, Akhtar dengan cepat memegang tengkuk Zakiyah dan mendorong kepala Zakiyah untuk ikut menunduk. Melihat Akhtar yang melakukan itu kepadanya membuat Zakiyah benar benar marah.

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu mendorong kepalaku untuk menunduk kepadanya? " Ucap Zakiyah sambil menyingkirkan tangan Akhtar yang berada di tengkuk nya.

"Maafkan aku Tuan, pacarku jarang melihat berita dan Televisi karena itulah dia tidak mengenali siapa tuan. Dia terlalu sibuk bekerja, aku akan memberitahunya dan maafkan atas ketidaknyamanan ini." Ucap Akhtar sambil menundukkan kepala nya.

Zakiyah terus memperhatikan tingkah Pacarnya itu dan tersenyum miring melihat kejadian gila yang dihadapi nya itu.

"Baiklah, kamu aku maafkan tapi tidak dengan pacarmu. Kamu bisa pergi dan tinggalkan pacarmu disini, dia masih perlu membayar atas apa yang sudah dilakukan nya." Ucap Farzan.

Dengan berat hati dan menatap Zakiyah dengan khawatir, Akhtar mencoba melangkahkan kakinya untuk pergi. Namun Zakiyah dengan cepat menangkap tangan Akhtar dan membuat Akhtar menatap nya bingung.

"Ayo kita pergi bersama, kenapa kamu meninggalkanku?" Ucap Zakiyah santai.

"Maaf Nona, anda harus tetap disini karena Tuan Farzan yang memintanya." Ucap Sekretaris Yan.

"Kenapa aku harus menurutinya?! Dia yang sudah menabrakku pagi ini dan bukannya meminta maaf malah memberiku uang. Hah halo Tuan, kamu pikir semua hal bisa diselesaikan dengan uang?!" Ucap Zakiyah dengan nada yang agak tinggi kepada Farzan.

"Menabrakmu? Apa kamu terluka?" Ucap Akhtar yang mulai melihat tubuh Zakiyah.

"Iya, kakiku mendapat sedikit goresan dan juga tangan ku mendapat goresan." Jawab Zakiyah sambil menunjukkan luka nya.

"Nona, anda tidak harus mengatakan itu karena anda akan menyesalinya nanti." Ucap Sekretaris Yan.

"Kenapa aku harus menyesal? Seharusnya dia yang menyesal dan minta maaf, aiiihh dimana letak sopan santun mu." Jawab Zakiyah.

Setelah mendengar ucapan Zakiyah itu, seketika Akhtar tersadar kembali dengan apa yang dihadapinya.

"Kamu tidak seharusnya mengatakan itu, aku mohon tundukkan kepalamu dan minta maaflah." Bisik Akhtar ditelinga Zakiyah.

"Tidak mau." Jawab Zakiyah.

Merasa kesal dan merasa diremehkan, Farzan akhirnya bergerak dan memegang tangan kanan Zakiyah dengan erat. Farzan menggengemnya sangat keras sampa membuat ujung jemari Zakiyah yang putih terlihat pucat seperti tanpa darah.

"Aaaahhh!!! Lepaskan aku!!! " Teriak Zakiyah dengan keras kepada Farzan.

"Tuan maafkan aku dan maafkan dia, dia benar benar tidk tau apa apa. Maafkan atas sifatnya yang buruk ini tapi tolong jangan sakiti pacarku." Ucap Akhtar.

Farzan hanya tersenyum miring dan tidak melepaskan genggaman tangan nya kepada tangan Zakiyah.

"Pacarmu? Bukankah kamu karyawa diperusahaan ku? Apa yang akan kamu lakukan jika aku melepaskan dia?" Tanya Farzan kepada Akhtar.

"Silahkan potong gaji ku untuk bulan ini, aku akan menerima itu sebagai tanda permintaan maafku atas kelancangan pacarku." Ucap Akhtar.

Mendengar itu Zakiyah benar benar menggila dan tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan Pacar nya.

"Oke, aku akan tinggal disini dan mendengarkanmu tapi jangan potong gajinya. Biarkan dia pergi karena dia tidak bersalah sama sekali." Ucap Zakiyah sambil menahan rasa sakit ditangan nya.

Mendengar itu Farzan tersenyum dan melepaskan genggaman tangan nya kepada tangan Zakiyah. Farzan melangkahkan kaki nya masuk kedalam restaurant dan sekretaris Yan menuntun Zakiyah untuk mengikutinya. Sedangkan Akhtar sudah berjalan keluar dan menunggu dimobil untuk memastikan bahwa pacar nya akan baik baik saja.

Traces Of Marriage(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang