Chapter 205 : Cium Aku dengan Kuat

325 42 0
                                    

Tadinya, ia memercayai Yun Ruo Feng, tetapi saat ia terpikirkan bagaimana pria itu memperlakukan Su Xi-er secara berbeda, itu membuatnya gelisah.

Ia memeluk Yun Ruo Feng dengan erat, dengan gairah di wajahnya. "Kalau kau masih mencintaiku, maka ciumlah aku, cium aku dengan kuat."

Yun Ruo Feng menatap wajah Ning An Lian sementara wanita itu mendekatinya. "An Lian."

Ning An Lian kesal karena pria itu ragu-ragu. Pada akhirnya, bukan pria itu yang menciumnya, melainkan ia yang memaksakan dirinya pada Yun Ruo Feng.

Bibir mereka tertekan rapat tanpa adanya celah di antaranya, tetapi Ning An Lian memeluk erat leher Yun Ruo Feng, berusaha memperdalam ciumannya.

Yun Ruo Feng terlalu kaget untuk melawan, dan hanya berakhir berdiri di sana tak bergerak. Bibir dan giginya dibuka secara paksa oleh Ning An Lian, yang terus berusaha mendorong lidahnya masuk ke dalam mulutnya.

Yun Ruo Feng tidak yakin mengapa, tetapi ia menyadari kalau bukan Ning An Lian yang ada di kepalanya. Sebaliknya, kepalanya dipenuhi dengan bayangan akan gerakan tarian elegan Su Xi-er, sosoknya yang anggun, wajahnya yang bagaikan seorang dewi, dan atmosfer seperti peri saat ia berada di atas panggung.

Tiba-tiba saja, ia mendorong Ning An Lian menjauh.

Ning An Lian tidak siap untuk dorongannya, dan berakhir tersandung ke belakang. Meskipun ia berhasil menopang dirinya di atas meja terdekat, ia juga terpaksa menggunakan tangan yang baru saja diobati.

Ia menatap Yun Ruo Feng lekat, seolah ia tidak bisa memercayai kalau pria itu akan mendorongnya pergi. "Pergelangan tangan dan kakiku cedera, tetapi kau mendorongku seperti itu?"

Aku berusaha memperdalam ciumannya, tetapi ia mendorongku menjauh ....

Ning An Lian tidak mengerti apa yang salah dengan Yun Ruo Feng, tetapi ia tahu kalau itu bukanlah sesuatu yang bagus.

Hanya ketika Yun Ruo Feng sudah mendorong Ning An Lian, barulah ia menyadari apa yang baru saja diperbuatnya. Tatapannya bertemu dengan mata Ning An Lian sementara ia berjalan maju dan menggenggam tangannya.

Mata mereka saling berpandangan. Yun Ruo Feng lembut dan elegan. "Apakah Tabib Kekaisaran Fang menarik lagi pergelangan tanganmu? Apakah masih sakit?"

Ning An Lian menggelengkan kepalanya. "Sebelumnya tidak sakit, tetapi itu masih sakit karena aku baru saja menyenggolnya."

"Pangeran ini tidak sengaja melakukannya, hanya saja itu ...." Yun Ruo Feng ingin melanjutkannya tetapi terdiam.

"Hanya apa?"

"Baik pergelangan kaki dan tanganmu sedang cedera saat ini. Pangeran ini takut ... kalau aku tidak akan sanggup mengendalikan diriku dan akan melukaimu."

Ekspresi kegembiraan melintas di wajah Ning An Lian saat ia mendengarkan ini. "Itu tidak akan terjadi."

Meski jika orang lain tidak bisa memahaminya, mana mungkin ia tidak tahu apa yang sedang dibicarakan oleh Yun Ruo Feng. Sudah lama sekali semenjak kami tidur bersama.

Yun Ruo Feng tidak mau melanjutkan topik ini. "Ini bukan waktunya untuk membicarakan soal ini sekarang. Pangeran ini harus pergi dan memeriksa Yang Mulia; tingkah lakunya agak tidak biasa hari ini."

"Tidak bisakah kau pergi besok?" Ning An Lian memperlihatkan ekspresi yang teraniaya lagi sewaktu ia memohon, "Kau sudah lama tidak menemaniku, jadi bisakah kau tetap bersamaku malam ini? Aku benar-benar merindukanmu."

"An Lian, sekarang ini bukan waktunya. Aku harus mengurus sesuatu di tempat Yang Mulia. Kalau tidak, akan ada masalah besar di masa depan yang akan memengaruhi kita berdua," kata Yun Ruo Feng serius dan melepaskan diri dari tangannya.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang