Chapter 331 : Keluarga Pei dan Xie

252 38 1
                                    

Setelah selesai meniru Pangeran Hao, ekspresi Ye Qing Zhu kembali normal sebelum ia menghadap Su Xi-er lagi. "Semua orang di Bei Min terkejut mendengar bahwa Istana Kecantikan dibubarkan, dan ada banyak rumor di antara warga sipil. Jadi, Pangeran Hao belum pernah bilang sesuatu yang penuh cinta padamu?"

"Sepertinya kau mengetahui banyak tentang topik itu; mengapa kau tidak memberitahukan padaku, kata-kata penuh cinta apa yang seharusnya diucapkannya padaku? Mungkin, kau kebanyakan membaca drama di waktu luangmu?" Su Xi-er tersenyum samar, menyebabkan Ye Qing Zhu tersipu dan ujung telinganya berubah memerah.

Memang benar kalau aku membaca banyak drama, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan sesuatu tentang mencium seseorang secara paksa; aku hanya bersikap impulsif. Semua orang mengatakan bahwa pria sangat bertanggung jawab; entah kau memasak beras menjadi nasi dengan melakukannya lebih dulu, dan bukan hanya berciuman saja, tetapi juga .... Ye Qing Zhu menggelengkan kepalanya dengan kuat. Kenapa pikiranku kotor sekali!

(T/N : frasa ini berarti bahwa, apa yang dilakukan telah dilakukan, tetapi sering kali digunakan untuk merujuk pada makna lain dalam novel-novel romantis Cina, yang mana melakukannya lebih dulu sehingga yang pria harus bertanggung jawab atas kesucian si wanita. Dalam beberapa kasus tertentu, dimana si wanita sungguh hamil, nyaris mustahil bagi si pria untuk mengelak dari tanggung jawab.)

"Nona Qing, apabila Wu Ling bersedia menerimamu, maka ia akan bicara secara baik-baik denganmu setelah ia merenungkannya. Ia bisa bersembunyi sebentar, tetapi tidak selamanya. Untuk sekarang, kau hanya perlu menunggu dengan sabar dan membiarkan semuanya berjalan. Kalau ia ditakdirkan menjadi milikmu, maka takdir akan mengatakannya, tetapi jika tidak, maka memang seperti itulah yang seharusnya terjadi."

Ye Qing Zhu menggelengkan kepalanya. "Kalau kau mengatakan ini kepada Pangeran Hao, ia pasti tidak akan senang. Di matanya, hanya ada hal yang diinginkannya, dan hal yang tidak diinginkannya. Ia tidak memedulikan tentang takdir atau siapa yang milik siapa; jika ia menyukainya, ia akan mengambilnya, meski jika itu milik orang lain."

Su Xi-er tidak bisa membantah. Kepribadian Pei Qian Hao seperti itu. "Pangeran Hao adalah pengecualian. Tidak akan berlaku untukmu. Sekarang, karena kau sudah mengetahui dimana Wu Ling berada, kau harus berhenti sebentar untuk memikirkan apa yang dilakukan selanjutnya. Kalau itu saja, aku akan pergi dulu."

Setelah itu, Su Xi-er berbalik dan berjalan maju, meninggalkan Ye Qing Zhu dengan ekspresi yang dongkol. Aku bahkan jauh lebih kebingungan tentang apa yang harus dilakukan setelah mengetahui dimana Kakak Wu berada. Haruskah aku mendengarkan Su Xi-er dan menunggunya untuk datang dan berbicara padaku?

Su Xi-er tidak menyangka kalau Ye Qing Zhu datang ke Perpustakaan Kekaisaran hanya untuk menanyakan soal Wu Ling, tetapi ia berhasil mengetahui bahwa Pangeran Hao membubarkan Istana Kecantikan karena dirinya.

Setahap demi setahap, ia menyadari bahwa Pei Qian Hao telah menjadi bagian dari hidupnya. Setiap langkah yang kuambil, terjalin dengannya. Bahkan ketika aku membantu Lian Chen dalam merebut kekuasaan, ia menawarkan bantuannya begitu saja, tanpa ribut-ribut.

Apakah ini cinta? Karena ia mencintaiku, ia bisa mendukungku dalam segala hal tanpa mempertanyakannya?

Tiba-tiba saja, Su Xi-er merasakan kehangatan meliputi hatinya, dan bersamaan dengan itu, jantungnya berdebar kencang. Namun, ia mau tak mau kehilangan perasaan tersebut ketika ia terpikirkan tentang buku Puisi Klasik yang menghilang.

Ia yakin bahwa Pei Qian Hao sudah mengambil buku itu, dan pertunangan itu nyata.

***

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang