Chapter 251 : Siasat

250 47 0
                                    

Yun Ruo Feng mengangkat tangannya dan mengelus wajah Ning An Lian lembut, ia menyuarakan, "Jangan menyebut Ning Ru Lan di masa yang akan datang. Ia sudah mati."

"Baiklah, aku tidak akan menyebutkannya lagi. Aku akan bergerak maju bersamamu mulai dari sekarang." Ning An Lian tersenyum dan menoleh pada Yun Ruo Feng, menjalin tangannya dengan pria itu.

"An Lian, aku akan meminta Qin Ling untuk segera mengantarkanmu kembali. Kau harus tinggal di istana peristirahatanmu sekarang; jangan bertindak sembrono."

Ning An Lian mengangguk. "Aku akan kembali ke istana peristirahatan; namun aku tidak akan pergi ke Makam Kekaisaran. Kau harus menyelidiki dan menemukan bahwa pembunuh sebenarnya adalah Su Xi-er. Sebenarnya, yang terbaik adalah jika ...." Bulu mata Ning An Lian bergetar, dan ia menerka pemikiran Yun Ruo Feng. "Kau sedang berpikir ...."

Yun Ruo Feng mengangguk. "Kau tidak perlu pergi ke Makam Kekaisaran jika ia mati."

"Aku akan menunggu kabar baikmu di istana peristirahatan." Ning An Lian berjinjit setelah ia selesai bicara, mencium bibir Yun Ruo Feng. Kemudian, ia mundur dan segera meninggalkan kamar tersebut.

Tak lama setelahnya, Ning An Lian mengikuti Qin Ling kembali ke istana peristirahatan.

***

Sementara itu, Su Xi-er sudah pergi ke Rumah Aprikot Keberuntungan setelah meninggalkan Sungai Air Caltrop.

Pengurus barunya segera menghadangnya. "Nona, kami masih renovasi, dan masih belum siap untuk menerima tamu. Silakan datang lagi saat kami selesai renovasi."

"Apa kalian masih membuka restoran di sini? Apa nama barunya?"

Si pengurus tertawa. "Paviliun Angin Cyan. Akan menjadi sebuah restoran dengan makanan yang berasal dari banyak kerajaan yang berbeda. Nona, kau harus kembali setelah toko kami dibuka untuk tamu."

"Aku sudah memberitahu majikan barumu kalau aku akan menunggunya di sini." Su Xi-er melafalkan tiap katanya, mengelak mengitari pria itu dan mulai menuju ke arah lantai dua.

"Nona, aku tidak menerima instruksi apa pun dari tuanku, jadi kau tidak boleh naik ke atas." Si pengurus berada tepat di belakang Su Xi-er selagi ia berbicara.

"Aku lihat kalau renovasi di lantai dua sudah selesai. Tuanmu akan segera di sini sebentar lagi; katakan padanya kalau aku sedang menunggunya." Su Xi-er dengan cepat berjalan naik ke atas.

Si pengurus memandanginya. Tampaknya, ia akrab dengan struktur Paviliun Angin Cyan. Belum lagi, ia tidak tampak seperti seseorang yang akan berbohong. Selain itu, tuan yang baru sangat cakap, dan tidak perlu mencemaskan tentang seseorang yang mencoba untuk menyinggungnya.

Setelah si pengurus memikirkan tentang itu, ia pun menyuruh seorang pelayan agar membawakan seteko teh supaya nona muda itu bisa minum teh sambil ia menunggu.

Su Xi-er memastikan untuk memilih sebuah ruangan yang berjendela, memungkinkannya menatap ke luar selagi ia menyesap tehnya dan menunggu Feng Chang Qing.

Kedua Nona Wei bukanlah tokoh yang penting dalam siasat licik yang penting, sehingga semestinya lumayan gampang bagi Feng Chang Qing untuk menggali beberapa informasi dengan seberapa waktu yang dimilikinya.

***

Setelah satu jam, Feng Chang Qing berjalan masuk ke dalam Paviliun Angin Cyan, mengenakan jubah biru. Pengurusnya segera menghampiri dan melaporkan, "Tuan, ada seorang wanita bergaun cyan yang sedang menunggu Anda di lantai dua. Ia berada di dalam ruangan di paling kiri; tampaknya, ada hal penting yang ingin diberitahukannya pada Anda."

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now