Chapter 294 : Tempat Itu Kecil

249 42 3
                                    

Tatapan Pei Qian Hao tertuju pada perutnya, sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman menggoda. Dengan tatapan yang menggelap, ia berkomentar, "Pangeran ini menyadari kalau kau mendapatkan lebih banyak lemak perut, tetapi merasa bahwa bagian di atasnya masih kecil." Lalu, tatapannya melayang ke bagian terlembut di tubuhnya yang disebutkan tadi.

Mengikuti tatapan Pei Qian Hao, tanpa sadar Su Xi-er memeluk dirinya sendiri dengan kuat. Tak peduli apa identitasnya, wanita mana pun akan memedulikannya jika seorang pria mengatakan bahwa ia kecil di bagian sana. Su Xi-er hanya memutar bola matanya pada Pei Qian Hao dan segera membalas, "Hamba sudah kurang gizi sejak kecil, dan tentunya tidak besar di bagian sana. Namun, hamba tidak lebih buruk juga dari wanita lainnya."

Su Xi-er tidak menyadari bagaimana kata-kata serta ekspresinya dapat disalahartikan.

Pei Qian Hao terkekeh jelas dan nyaring, sebuah indikasi dari suasana hatinya yang baik. "Pangeran ini merasa bahwa aku dapat memegangi keduanya dengan satu tangan; apakah itu masih tidak dianggap kecil?"

Ekspresi Su Xi-er menggelap mendengar perkataannya; ia berpaling, tampaknya menolak untuk menatap pria itu. Sebenarnya, ia tidak tahan untuk tidak meliriknya melalui pengelihatan pinggirnya. Bagaimana mungkin baginya untuk memegangi keduanya dengan satu tangan! Ia jelas-jelas memegang satu di masing-masing tangannya ketika ia menyentuh mereka di dalam kamar.

Menyadari pemikirannya sendiri, darah bergegas ke telinga Su Xi-er. Apa yang tengah kupikirkan? Berada di sekitar Pei Qian Hao terlalu lama, aku sungguh menjadi .... Tidak, aku tidak boleh seperti ini. Su Xi-er menggelengkan kepalanya dan melihat ke luar kereta melalui tirai untuk mengalihkan perhatiannya.

Su Xi-er yang sekarang, seperti seorang wanita kecil yang pemalu. Bibir Pei Qian Hao terangkat membentuk senyuman sewaktu ia mencondongkan diri ke depan lagi, mengulurkan tangannya selagi ia melingkarkan mereka di sekitar pinggang gadis itu.

Segera Su Xi-er jatuh ke dalam pelukannya, tangan Pei Qian Hao jatuh pada bagian tubuhnya yang itu selagi ia berbicara di telinga Su Xi-er dengan suara yang serak, "Pangeran ini salah berkata begitu; aku hanya bisa memegang satu di tiap tangan."

(T/N : enak ya bang remes-remes 'bakpao mini' 😏 )

Apa yang semestinya terdengar seperti sebuah permintaan maaf dari orang lain, terdengar seperti kata-kata dari seorang penjahat saat itu keluar dari bibir Pei Qian Hao.

Su Xi-er mendorong tangannya. "Hamba tidak suka membahas ini. Pangeran Hao, silakan nikmati waktu selama perjalanan kita untuk istirahat yang baik." Kemudian, ia bangkit berdiri dan berpindah ke sisi lain dari keretanya sembari memerhatikan pria itu dengan waspada.

Sudut bibir Pei Qian Hao sedikit terangkat selagi ia memejamkan matanya dan bersandar di dinding kereta, seolah ia sedang beristirahat.

Dua hari berlalu hanya seperti ini, dengan rombongan yang memilih untuk berkemah dan mendirikan tenda daripada tinggal di sebuah penginapan ketika malam turun.

Dengan laju secepat itu, rombongan tersebut tiba di ibu kota Bei Min hanya dalam dua hari.

Istana kekaisaran Bei Min sudah membuat persiapan yang dibutuhkan untuk menyambut mereka. Pasukan Tentara Kekaisaran berbaris di kedua sisi jalan, dari gerbang kota, sepanjang jalan menuju ke gerbang istana kekaisaran. Masing-masing dari mereka berdiri dengan tenang di tempat, penuh rasa hormat untuk orang yang lewat.

Sementara itu, rakyat jelata yang telah mendengar bahwa Pangeran Hao akan kembali hari ini, dan sudah menghentikan pekerjaan mereka, demi melihatnya. Orang-orang ini bukan hanya menantikan kedatangan Pangeran Hao, tetapi juga wanita yang ada di sisinya. Dari apa yang telah mereka dengar, mereka berasumsi bahwa Pangeran Hao akan membawa si wanita yang sangat disayanginya ini kembali bersamanya.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang