Chapter 382 : Pertama Kali

237 42 0
                                    

"Apa kau akan pergi ke Perpustakaan Kekaisaran besok?" Pei Qian Hao bertanya sambil membelai rambutnya.

Su Xi-er mengangguk. "Resep obat Tabib Kekaisaran Zhao sangat bagus, dan memungkinkan pemulihan yang cepat. Perpustakaan Kekaisaran kekurangan tenaga kerja. Bukan hanya aku adalah seorang court lady di sana, aku juga adalah putri angkat Guru Agung Kong."

"Wu Ling akan pergi bersamamu besok." Kata Pei Qian Hao selagi ia menopang Su Xi-er. "Berbaring dan istirahatlah. Tinggalkan kegiatan aneh itu hingga tubuhmu sepenuhnya pulih. Saat itu kau bisa melakukan apa pun yang kau inginkan."

'Kegiatan aneh' itu tentunya mengacu kepada peregangan Su Xi-er barusan ini.

Su Xi-er tidak berusaha untuk membela dirinya, sebaliknya, berbaring di ranjang. Namun, pemandangan dari Pei Qian Hao yang mendadak melepaskan pakaian luarannya menyebabkan Su Xi-er berpaling tanpa sadar.

Tawa kecil lolos dari bibir Pei Qian Hao. Segera setelahnya, tubuh yang tinggi menindih Su Xi-er, meskipun ia berhati-hati untuk mempertimbangkan cedera wanita itu.

Perban di dadanya samar-samar terlihat dari dalaman tipisnya. Alis Su Xi-er mengerut selagi ia mengeluarkan tangannya dari bawah selimut dan menepuk pundaknya. "Bukankah dingin di luar selimut?"

Suaranya bercampur dengan teguran.

Di lain pihak, mata Pei Qian Hao diliputi dengan keceriaan selagi ia mengangkat selimutnya dan melesat ke bawahnya, tangannya dengan cepat melingkari pinggang Su Xi-er.

Rasa dari tubuh lembutnya dan aroma femininnya membuat Pei Qian Hao tidak sanggup menahan diri untuk tidak membenamkan kepalanya ke ceruk lehernya.

Hanya ketika wanita dalam pelukannya mendorongnya, barulah ia mengangkat kepalanya, matanya berbinar saat ia menatapnya menggoda. "Seharusnya kau beritahu saja secara langsung pada Pangeran ini bahwa kau ingin aku tidur bersamamu. Mengapa kau harus begitu bertele-tele dan mengatakan bahwa dingin di luar selimutnya?"

Kata-katanya hanya membantu Su Xi-er untuk memastikan bahwa Pei Qian Hao memang menjadi semakin tidak tahu malu semenjak malam itu di ruang penyimpanan buku. Pria biasanya akan mengambil dayang selir kamar ketika mereka berusia 16 tahun. Di saat mereka berumur 18 tahun, mereka sudah lama terbiasa dengan bercinta. Tetapi, Pei Qian Hao sudah berumur 25 tahun. Mungkinkah kalau ....

Ekspresi Su Xi-er bingung.

"Kau bisa langsung bertanya apa saja yang kau inginkan. Pangeran ini tidak suka bertele-tele."

Karena ia sudah memberikan lampu hijau; aku hanya akan bicara langsung ke intinya. "Pernahkah Anda bercinta dengan wanita di masa lalu?"

Bahkan, ekspresi Pei Qian Hao yang tidak pernah berubah, mau tak mau membeku ketika ia mendengar pertanyaan itu. Mengapa ia menanyaiku itu? Tiba-tiba saja, ia teringat sesuatu yang telah dibacanya di dalam buku: Apabila seorang wanita mengajukan pertanyaan semacam itu, itu menyiratkan bahwa ia tidak puas dengan kinerjanya di ranjang.

Pei Qian Hao langsung merasa seolah ia paham mengapa Su Xi-er mengajukan pertanyaan tersebut saat ia teringat cederanya. Kinerjaku pastinya sangat tidak memuaskan baginya.

Aku tidak punya pengalaman di masa lalu, jadi tidak bisa dihindari kalau aku tidak dapat mengendalikan kekuatanku. Bagaimana aku harus menjawab pertanyaan ini? Pei Qian Hao yang tak kenal takut merasa dirinya sangat tidak siap untuk pertama kali dalam hidupnya.

Tidak menerima respon darinya, Su Xi-er melanjutkan. "Anda semestinya sudah memiliki dayang selir kamar ketika Anda berusia 16 tahun. Sekarang, karena Anda berumur 25 tahun ...."

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang