Chapter 370 : Benar-benar Berbau Alkohol

265 42 0
                                    

Sewaktu malamnya turun, lampion-lampion merah besar tergantung di sepanjang jalur istana. Dapur Kekaisaran akan membagikan pangsit kepada dayang istana dan kasim mulai dari pukul sembilan hingga sebelas malam.

Su Xi-er sedang menyusun buku di tempat penyimpanan buku, karena mereka akan berdebu jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama.

Di saat ia selesai mengelap buku dan raknya, dua jam telah berlalu. Angin sudah bertiup di ruang penyimpanan, menyebabkan pintu dan jendelanya berderak ketika anginnya berhembus.

Dengan perjamuan di Taman Kekaisaran yang selesai, banyak menteri mahkamah yang diantarkan kembali menuju ke kediaman mereka masing-masing oleh para pengawal. Sementara untuk Xie Yun dan adiknya, mereka menaiki kereta kuda mereka sendiri dan meninggalkan istana.

Saat mereka melewati satu jalan, tiba-tiba saja kereta kudanya berhenti di jalurnya. Xie Liu Li memandangi Xie Yun kebingungan, dan mengulurkan tangan untuk memegangnya ketika ia melihat Xie Yun akan turun dari kereta. "Kakak, apakah kau akan masuk ke dalam istana? Aku sudah melepaskan pertunangan itu. Mengapa kau masih bersikeras berpegang pada itu? Apakah kepentingan keluarga sepenting itu?"

Xie Yun mengibaskan tangannya, tetapi kemudian ia melihat ekspresi sedihnya, ia hanya bisa mengatakan, "Jika mereka tidak penting, Ibu dan Ayah tidak akan meninggal. Liu Li, cukup tinggal di dalam kediaman dan jangan bertanya tentang yang lainnya. Penampilanmu di perjamuan istana tadi sangat buruk."

Dengan itu, Xie Yun turun dari kereta dan melirik ke arah pengawal, memberi sinyal agar mereka kembali ke kediaman sesegera mungkin.

Memahami perintahnya, pengawal kekaisaran itu naik ke atas kereta kuda dan melecut cemetinya. Saat Xie Liu Li merasakan kereta kudanya bergerak dengan cepat, ia mengangkat tirai jendela dan tidak mempedulikan angin yang meniup rambutnya selagi ia berteriak, "Kakak, mengalah selangkah akan lebih baik!"

Akan tetapi, sosok Xie Yun sudah menghilang dari pandangannya, meninggalkan Xie Liu Li menatap lesu dinding keretanya.

***

Setelah memasuki istana kekaisaran, diam-diam Xie Yun berjalan ke Perpustakaan Kekaisaran. Saat ia tiba, kebetulan ia melihat Tan Ge meninggalkan kamar Su Xi-er. Tampaknya, ia sudah bertindak.

Angin yang dingin menyebabkan Tan Ge menggigil selagi dengan panik ia memeriksa keadaan seikitarnya, hanya untuk melihat Xie Yun tersenyum padanya dari kejauhan.

Matanya dipenuhi kengerian, dan ia terus mundur ke belakang hingga menumbur tubuh yang empuk.

Su Xi-er menahannya dari belakang dan menganjurkan, "Tan Ge, kembali ke kamarmu dan istirahat dengan baik jika kau merasa tidak enak badan."

Ekspresi Tan Ge langsung kembali normal sewaktu ia mengangguk. "Belakangan ini aku mimpi buruk, dan aku memimpikan seorang setan yang melecehkanku. Aku kira, aku melihat satu sosok hitam di kejauhan, tetapi mataku pasti memainkan trik padaku."

"Sosok hitam?" Su Xi-er melihat sekitar, tetapi tidak ada seorang pun yang terlihat.

"Aku akan kembali untuk istirahat. Kau juga." Tan Ge kemudian berjalan ke kamarnya, tangannya menggenggam erat secarik kertas berwarna kuning.

Tepat setelah Tan Ge mengurung diri di kamarnya, ia merosot ke tanah. Tanpa memedulikan lantai yang sedingin es, ia merapatkan lututnya dan melihat ke kertas kuning itu, menggumam pelan, "Su Xi-er, maafkan aku."

Setelah mengamati Su Xi-er selama beberapa hari, Tan Ge sudah mengakrabkan diri dengan kebiasaan sebelum tidur orang itu. Ia mengetahui bahwa Su Xi-er akan selalu meminum semangkuk air hangat untuk menghangatkan tubuhnya sebelum pergi tidur. Di dalam teko berisi air panas itulah, Tan Ge sudah menuangkan racun itu barusan ini.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang