Chapter 368 : Suasana yang Tegang

229 39 0
                                    

Mendengarkan apa yang Chao Mu katakan, semua dayang istana mengalihkan perhatian mereka pada sosok bergaun bunga persik merah muda. Beberapa dayang mengenali Commandery Princess Xie, dan hanya bisa melantunkan sanjungan mereka. "Commandery Princess Xie memang pantas menjadi salah satu dari tiga wanita paling cantik di Bei Min. Aura elegan yang dipancarkannya sungguh berbeda."

Dayang istana lainnya setuju, dan segera, hanya pujian untuk Xie Liu Li saja yang dapat terdengar.

Su Xi-er terus menatap ke depan, memerhatikan selagi Pei Qian Hao mengangkat cawan anggurnya dan menerima gestur Xie Liu Li. Kemudian, ia meneguk anggur yang dituangkannya dengan tatapan semua orang yang terfokus padanya.

Sementara para pejabat bertepuk tangan, Xie Liu Li tersenyum dengan manis. Lalu, ia mengangguk kecil sebagai bentuk kesopanan.

Dengan guci anggur di tangannya, ia melanjutkan ke sebelah Xie Yun dengan gaya yang anggun.

Chao Mu tadinya ingin mengatakan sesuatu, tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya saat ia melihat ekspresi serius Su Xi-er.

Saat ini, Pei Zheng memegang cawan anggurnya selagi ia berdiri; kemudian, ia membungkuk pada semua orang sembari menyatakan dengan suara yang bergema, "Keluarga Pei dan Xie telah mengatur sebuah pertunangan selama bertahun-tahun. Sekarang, karena Commandery Princess Xie telah berusia 18 tahun, dan Pangeran Hao sudah lama melewati usia pernikahan ...."

Segerombol dayang istana itu memerhatikan dengan cermat saat beberapa pengawal kekaisaran berpedang di pinggang mereka tiba-tiba saja muncul, menggesturkan mereka untuk meninggalkan Taman Kekaisaran.

Karena pertunjukan operanya sudah berakhir, para dayang istana tak bisa lagi tetap menonton. Oleh sebab itu, mereka hanya bisa mendesah selagi mereka berbalik pergi.

Chao Mu menarik lengan baju Su Xi-er. "Waktunya habis, ayo kita pergi." Selanjutnya ia maju ke depan, membawa Su Xi-er bersamanya.

Oleh sebab itu, Su Xi-er tidak mendengar kata-kata Pei Zheng selanjutnya, maupun reaksi penonton.

Hanya setelah mereka meninggalkan Taman Kekaisaran, barulah Chao Mu melepaskan Su Xi-er dan bertanya khawatir, "Apakah hatimu merasa tidak nyaman? Aku percaya ...."

Su Xi-er menginterupsi Chao Mu sambil tersenyum. "Commandery Princess Xie hanya menuangkan anggur. Aku tidak begitu memikirkannya."

Para dayang istana yang lewat kebetulan mendengarnya dan langsung mencemooh, "Walaupun kau memikirkannya, apa yang bisa kau katakan? Meski jika kau adalah seorang court lady dari Perpustakaan Kekaisaran, itu tidak bisa dibandingkan dengan status Commandery Princess Xie."

Chao Mu naik darah, dan sebelum Su Xi-er dapat menghentikannya, ia sudah berjalan dan menampar wajah salah satu dayang istana itu.

Dayang istana itu menyentuh wajahnya selagi ia melotot penuh amarah. "Kau! Beraninya kau berbuat ulah selama perjamuan istana! Aku akan melaporkannya kepada dayang istana senior!"

Chao Mu mendengus dingin. "Pergi dan laporkan saja. Kenapa aku harus takut padamu?"

"Kau ... kau tunggu saja!" Dayang istana itu berlari duluan sembari menutupi pipinya yang membengkak.

Meskipun tetap diam selama ini, tatapan Su Xi-er mendalam selagi dengan cepat ia membungkuk untuk memungut kerikil sebelum mengincar lutut dayang istana itu.

Ding!

Kerikil itu jatuh ke tanah, diiringi dengan jerit kesakitan dari si dayang istana. Dengan cuaca yang semakin dingin di musim dingin, luka-luka akan terasa lebih sakit dari biasanya.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang