Chapter 252 : Bahaya

269 44 1
                                    

Kabar mengenai adanya mayat pun menyebar bagaikan kebakaran, bahkan sampai membuat Kantor Kehakiman mengetahuinya hingga membuat mereka segera mengirimkan beberapa petugas kehakiman ke sana. Sulit dipercaya bahwa ada sebuah kasus pembunuhan selama perjamuan kerajaan!

Namun, setelah Hakim Provinsi melihat surat yang ditinggalkan di lengan jubah si pelajar, wajahnya menggelap. Masalah ini jelas sekali berhubungan dengan kematian kedua Nona Wei, tetapi kasusnya telah diserahkan pada Komandan Wei.

Wei Guang menatap si Hakim Provinsi. "Kematian pria ini tidak ada hubungannya dengan Kediaman Wei. Hakim Provinsi, mohon diinvestigasi."

Hakim Provinsi tampak serius. "Kematiannya mencurigakan, tetapi ini terkait dengan kematian Nona-Nona Wei. Mereka berselisih dengan pelajar ini sebelum mereka meninggal. Lihat saja sendiri; surat ini akan menjelaskan semuanya."

Ketika Wei Guang melihat isi suratnya, wajahnya memucat. Ia memeriksa dengan cermat wajah si pelajar itu. Benar-benar dia ... apakah ia membunuh putri-putriku karena ia tidak mendapatkan uang yang dimintanya? Kalau memang begitu, kenapa ia mendadak mati di depan Kediaman Wei?

"Kita harus melaporkan ini pada Pangeran Yun; kemungkinan ialah yang membunuh Nona-Nona Wei." Hakim Provinsi mengambil surat itu kembali dan memerintahkan para petugas kehakiman untuk membawa mayat si pelajar kembali ke Kantor Kehakiman.

Setelah itu, ia meminggirkan orang itu. "Siapkan seekor kuda untuk pejabat ini."

Seorang petugas kehakiman segera mempersiapkan sebuah kereta kuda untuk si Hakim Provinsi, membiarkan orang itu naik sewaktu ia pergi ke istana kekaisaran.

***

Dengan banyaknya orang yang membicarakan mengenai kasus tersebut, hal yang alami jika kabarnya pada akhirnya sampai di Paviliun Angin Cyan. Su Xi-er mendengarkan secara resmi mengenai kabar itu setelah pengurusnya masuk untuk menghidangkan makanannya.

Pengurus itu menghela napas. "Nona-Nona Wei tidak menjaga tingkah mereka dan main mata dengan seorang pelajar. Pada akhirnya, mereka terbunuh karena mereka menolak memberikannya uang."

Sekarang karena Feng Chang Qing sudah menyelesaikan masalah ini, sisanya akan tergantung pada Lian Chen.

"Nona, kau harus menyantap makanan ini. Sebentar lagi ...."

Sebelum si pengurus bisa selesai, Su Xi-er melambaikan tangannya. "Aku akan pergi keluar untuk melihat-lihat situasinya." Ia bangkit dan meninggalkan ruangan itu tanpa kata lainnya.

"Nona ...." Si pengurus mencoba mengatakan sesuatu, tetapi Su Xi-er sudah pergi.

Rencananya dijalankan selangkah demi selangkah, tetapi Su Xi-er masih merasa kalau ada sesuatu yang salah. Barangkali, bahkan akan ada lebih banyak ketidaksesuaian malam ini.

Aku selalu akurat dalam prediksiku, dan instingku menjerit padaku, mengatakan kalau aku tidak boleh tinggal di Paviliun Angin Cyan lebih lama lagi.

Sewaktu ia berjalan-jalan di jalanan, ia melihat banyak warga sipil yang bergegas menuju ke arah lainnya sembari berbisik-bisik, "Kasus kedua Nona Wei sepertinya sudah terpecahkan! Sebuah kereta kuda dari istana kekaisaran membawa baik Yang Mulia dan Pangeran Yun, akan pergi ke Kediaman Wei!"

Su Xi-er mendengus dingin. Biarpun mereka mencurigai kematian pelajar itu, suratnya asli, dan surat terbarunya memperlihatkan kalau ia memendam niatan untuk membunuh.

Suara dari para warga menyela pemikirannya. "Aku dengar, Pangeran Hao dari Bei Min juga pergi ke sana!"

"Mengapa kasus Nona-Nona Wei melibatkan begitu banyak tokoh penting? Mari kita cepat-cepat pergi ke sana dan melihatnya."

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now