Chapter 381 : Membaca Lebih Banyak Buku

297 48 0
                                    

Su Xi-er menangkap ekspresi kesulitan Guru Agung Kong. Ia secara pribadi memilih dan mendidik Shu Xian semenjak orang itu masih bocah. Aku tidak akan terkejut apabila Guru Agung Kong menganggapnya sebagai putra yang tidak pernah dimilikinya. Sekarang, Perpustakaan Kekaisaran yang semula sudah gersang, menjadi lebih sepi.

Ia pun tak tahan untuk berkata, "Aku akan kembali ke Perpustakaan Kekaisaran besok. Buku-bukunya masih belum kering selama beberapa hari belakangan ini karena anginnya, tetapi bisa kering besok jika cerah."

"Tidak, Pangeran Hao sudah memerintahkan agar kau harus tinggal di Istana Naga Langit." Guru Agung Kong langsung menolak ide itu. Ia hanya datang kemari untuk memberitahukan padanya bahwa Tan Ge sudah kembali ke Perpustakaan Kekaisaran.

Su Xi-er tersenyum licik. "Aku akan menyelinap keluar ke Perpustakaan Kekaisaran selama siang hari dan kembali sebelum malam turun."

Kurangnya tenaga kerja di Perpustakaan Kekaisaran merupakan salah satu alasan dari keputusannya, tetapi yang lebih penting, ia berencana untuk memancing Tan Ge.

Mengetahui bahwa Su Xi-er sudah mengambil keputusan, Guru Agung Kong tak lagi mencoba untuk menghentikannya. Setelah memberinya sejumlah kata-kata nasihat, ia meninggalkan aula samping dan menuju ke Perpustakaan Kekaisaran.

Walaupun seharusnya itu disediakan untuk Pei Qian Hao, Su Xi-er duduk di tempat duduk teratas di aula samping. Rasanya empuk dan nyaman, agak mengurangi rasa sakit yang dirasakannya kemarin.

Saat ini, seorang dayang istana membawa semangkuk obat memasuki aula tersebut. "Nona, ini waktunya bagi Anda untuk meminum obat Anda."

Merasa sangat berterimakasih kepada Su Xi-er karena membelanya kemarin, dayang istana itu membawakan obatnya dengan ekstra hati-hati sembari menjaga Su Xi-er.

Su Xi-er mengangguk dan mengambil mangkuk obat itu. Ketika ia melihat bahwa ada beberapa manisan jujube di atas nampan, ia tersenyum. "Kau cukup perhatian. Kulihat, kau membawakan beberapa manisan jujube kemari."

Dayang istana itu malu. "Pangeran Hao yang menginstruksikan hamba untuk membawakan mereka kemari, Nona."

"Oh?" Nada bicara Su Xi-er meninggi. Melihat keluar aula samping, ia melihat tidak ada seorang pun tampak di halaman, hanya meninggalkan suara gemerisik dedaunan pohon yang tertiup angin malam.

Su Xi-er mengangkat kepalanya untuk menghabiskan minum obat itu sebelum melemparkan beberapa manisan jujube ke dalam mulutnya, membiarkan rasa manis mereka mengambil alih rasa pahit dari obatnya.

"Kapan Pangeran Hao menyuruhmu?" Ia terus-menerus menatap keluar selagi ia bertanya.

"Beliau secara pribadi menginstruksikan hamba sebelum beliau pergi pagi ini."

Su Xi-er mengangguk, dan melambaikan tangannya. "Kembali ke kamarmu untuk istirahat. Kau tidak perlu begadang sepanjang malam."

"Itu tidak bisa. Hamba harus berjaga di luar kamar bagian dalam dari aula samping. Nona, jika ada apa pun yang Anda butuhkan, Anda bisa memanggil hamba kapan saja." Dayang istana itu sedikit gemetar ketakutan.

Su Xi-er melihat reaksinya, dan memahami bahwa Pei Qian Hao telah memberikan perintah. Di waktu yang sama, ini cukup untuk memberitahukannya bahwa pria itu tidak akan kembali ke Istana Naga Langit malam ini.

"Suruh Komandan Wu untuk masuk ke dalam. Ada sesuatu yang ingin kutanyakan padanya."

Dayang itu segera mengambil mangkuk kosong dan nampan bersamanya selagi ia berjalan keluar dari aula samping dan memanggil Wu Ling.

Namun, Wu Ling merasa agak kaget ketika ia melihat Su Xi-er duduk di tempat duduk teratas. Bagaimanapun juga, karena Pangeran Hao akan segera menikah, mengapa aku tidak mulai memanggil Su Xi-er dengan 'Wang Fei' sekarang?

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora