Chapter 296 : Jelas-Jelas Jadi Lebih Kurus

264 44 0
                                    

"Kau harus memikirkan soal itu. Aku akan kembali ke kediamanku." Pei Zheng berbicara dengan nada yang kasar dan meninggalkan aula utama tanpa mengucapkan 'selamat tinggal' pada Pei Ya Ran.

Pei Ya Ran memerhatikan sewaktu ayahnya menghilang, sementara itu tatapannya menggelap. Hanya karena aku berasal dari Keluarga Pei, mereka mengharapkan agar aku menyerahkan segalanya demi keluarga! Aku sudah mengorbankan kebahagiaan dan masa mudaku! Orang yang kucintai berada tepat di depan mataku, tetapi aku tidak bisa mengulurkan tanganku untuk menyentuhnya.

Perasaan yang masam merayap ke dalam hati Pei Ya Ran, menyebabkannya kehilangan kendali dan menggebrak meja di dekatnya. Meja itu bergoncang dengan keras, melemparkan vas porselen yang ada di atasnya ke lantai. Prang! Dekorasi itu hancur berkeping-keping, sama seperti hatinya.

Ekspresi muram Pei Ya Ran perlahan-lahan lenyap ketika ia melihat ke bawah pada vas yang hancur di lantai. Jika aku harus pergi ke neraka, aku tidak akan pergi sendirian! Aku pasti akan membawa seseorang bersamaku!

Dayang istana di luar ingin masuk ke dalam untuk membersihkan kekacauan setelah mendengarkan suara ribut itu, tetapi terlalu ketakutan untuk menggerakkan kakinya. Setelah He Ying dipindahkan ke Kediaman Pei, tidak ada dayang istana di Istana Kedamaian Penuh Kasih yang berani mendekati Ibu Suri.

Tak lama setelahnya, suara khidmat terdengar dari dalam aulanya. "Masuk dan bereskan ini."

Mendengar nada bicara yang tenang itu, si dayang istana berpikir bahwa Ibu Suri sudah tenang. Karena itulah, ia cepat-cepat membungkuk dan masuk ke dalam aula, membungkuk untuk memungut pecahan-pecahan vas yang hancur itu.

Akan tetapi, disebabkan oleh keterkejutannya yang sebelumnya, tangannya bergetar tanpa henti. Ini menyebabkan ujung tajam dari pecahan vas itu menyayat kulitnya, memperlihatkan tetesan darah yang terang, yang menetes di atas lantainya. Dayang istana itu menyembah dan mengulangi, "Pelayan ini pantas mati. Mohon ampuni aku, Ibu Suri."

Alis Pei Ya Ran mengerut. He Ying tidak ada di sini, dan mereka semua sisanya, tidak berguna. "Ibu Suri ini tidak akan menghukummu, jadi kenapa kau gemetaran! Cepat bereskan itu."

Segera setelahnya, ia melihat ke arah dayang lainnya dan menginstruksikan, "Pergi ke Departemen Rumah Tangga Kekaisaran dan beritahukan Kasim Zhang agar membawakan kemari perencanaan tempat duduk untuk perjamuan malam ini."

Dayang istana itu segera membungkuk. "Pelayan ini akan pergi ke sana sekarang." Kemudian, ia bergegas untuk memenuhi perintahnya.

Pei Ya Ran duduk di tempat duduk teratas dan menatap ke pemandangan di luar aula utama. Musim gugur sudah tiba, dan dedaunan hijau di atas pohon sudah berubah jadi kekuningan dan layu. Beberapa daunnya bahkan sudah berjatuhan ke tanah.

Manusia sama seperti dedaunan; suatu hari, mereka akan jadi tua dan gugur.

Karena ayah sudah sampai sejauh itu, berbicara sendiri padaku, aku akan memberikannya sedikit muka dan mengatur satu tempat duduk untuk Pei An Ru. Entah apakah Pei Qian Hao sungguh akan menyukai Pei An Ru atau tidak, bukan aku yang menentukannya. Rintangan terbesarku saat ini adalah Su Xi-er. Aku tidak mengira bahwa akan ada suatu hari ketika seorang dayang istana dari Istana Samping yang akan membuatku sakit kepala.

Tak lama setelahnya, Kasim Zhang memasuki Istana Kedamaian Penuh Kasih bersama dengan rancangan tempat duduk di tangannya dan membungkuk. "Pelayan ini memberi hormat pada Ibu Suri."

Pei Ya Ran melambaikan tangannya dan memberi sinyal padanya untuk bangun. "Kasim Zhang, berikan rancangan tempat duduk itu pada Ibu Suri ini."

"Hamba mematuhi perintah." Kasim Zhang maju ke depan dan menyerahkan perencanaan tempat duduk itu pada Pei Ya Ran dengan hormat. Ibu Suri tidak pernah memedulikan tentang perjamuan istana di masa lalu, jadi kenapa ia tertarik sekarang? Rancangan tempat duduknya kurang lebih sama dengan perjamuan-perjamuan yang lalu.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now