Chapter 226 : Sesuai Seleranya

309 52 1
                                    

Alis Ning Lian Chen tertaut sebentar sebelum kembali normal. Bila Pangeran Hao setuju dengan pengaturan Yun Ruo Feng, Kakak Perempuan masih harus mengikutinya, dan aku tidak akan bisa melihatnya lagi ....

Yun Ruo Feng benar-benar tahu bagaimana caranya memilih waktu yang tepat!

Berbanding dengan ketidaksenangan Ning Lian Chen, Pei Qian Hao merasa lega sewaktu ia melambaikan tangannya untuk memberi sinyal pada Kasim Fu agar bangun. "Itu bagus. Pangeran ini akan menuju ke kapal untuk istirahat." Kemudian, ia melihat ke arah Ning Lian Chen sebelum ia melanjutkan, "Taman Pemandangan Rumah Tangga Kekaisaran Nan Zhao memiliki pemandangan yang indah. Yang Mulia harus menyempatkan diri dan menikmatinya, tetapi Pangeran ini akan istirahat."

Ia melirik Su Xi-er setelah ia selesai, mengeluarkan perintah cepat selagi ia berbalik untuk berlalu. "Cepatlah."

Kali ini, ia menggunakan tatapan mengancam untuk mendorong Su Xi-er bersamanya daripada kekuatan fisik.

Sudah mengutarakan bagiannya, kemudian ia mengabaikan Su Xi-er dan meneruskan jalannya. Pei Qian Hao terbiasa dengan psikologi manusia. Jika mencoba memaksanya tidak bekerja, mengapa tidak mencoba 'sedikit mengendurkannya'? Ia yakin bahwa, meski Ning Lian Chen tidak tahu bagaimana cara menjadi bijaksana di situasi begini, Su Xi-er bisa.

Ning Lian Chen gembira saat ia melihat Pei Qian Hao pergi di jalannya, membolehkannya mencoba mengulurkan tangan pada Kakak Perempuannya. Namun, ia melupakan bahwa ada Kasim Fu.

Su Xi-er membungkuk dan berbicara, "Hamba akan undur diri." Diam-diam, ia memberikan tatapan bermakna pada Ning Lian Chen, memberi isyarat agar ia tenang dan mencari kesempatan lain di masa depan.

Dengan adanya Kasim Fu, tidak mudah baginya untuk berbicara pada Lian Chen. Meskipun mereka sudah berhasil saling mengenali, masih tetap sulit bagi mereka untuk berkomunikasi dengan adanya semua orang.

Ning Lian Chen memerhatikan sewaktu Su Xi-er menghilang di kejauhan, berharap agar ia bisa ikut. Namun, sudah jelas, bahwa Yun Ruo Feng mengirimkan Kasim Fu untuk mengacau.

"Yang Mulia, Pangeran Yun telah memerintahkan pelayan ini untuk menyampaikan pesan pada Anda. Su Xi-er adalah dayang Pangeran Hao, warga Bei Min. Yang Mulia harus menjaga jarak darinya. Nan Zhao yang sekarang ini sangat kurang ketika dibandingkan dengan Bei Min."

Ekspresi Ning Lian Chen jadi serius. "Kau memang adalah pelayan yang loyal. Urusan Kaisar ini tidak ada hubungannya dengan Pangeran Yun. Sebaliknya, sampaikan pesanku padanya: Karma." Kemudian, ia langsung berjalan. Tanpa Kakak Perempuan, segala jenis pemandangan indah, tak ada artinya.

Kasim Fu mengakar di tempat. Karma? Mengapa Yang Mulia mengatakan itu?

***

Sementara itu, Su Xi-er sudah menyusul Pei Qian Hao dan diam-diam mengikuti di belakangnya.

Tiba-tiba saja, Pei Qian Hao menghentikan langkahnya. Dengan seberapa mendadaknya itu, Su Xi-er tidak bisa menghentikan dirinya tepat waktu, dan berakhir menabrak punggungnya.

Su Xi-er mengangkat satu tangan untuk mengusap-usap hidungnya selagi ia mengambil beberapa langkah mundur dan menatap pria itu.

Pei Qian Hao menghela napas sebelum ia mengangkat satu tangan dan menariknya ke dalam pelukannya. Ia mengangkat tangan kanannya dan mengusap hidung Su Xi-er tanpa berpikir. "Dari bagaimana Pangeran ini melihatnya, kau adalah yang paling bodoh. Aku takut kau akan jadi bodoh sepanjang hidupmu."

Su Xi-er tidak membalas dan hanya membiarkannya memeluknya dan mengusap-usap hidungnya sementara ia menatap ke mata cerah Pei Qian Hao. Entah bagaimana, untuk sesaat, jantungnya berdebar-debar. Pelukannya hangat, dan memberikan rasa aman.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now