Chapter 266 : Mengakhiri

286 46 4
                                    

Tepat saat Su Xi-er mencondongkan tubuh ke arahnya, Pei Qian Hao menggunakan kedua tangannya untuk mendorong bahunya ke tiang ranjang. Ia menundukkan kepalanya, ujung hidung mereka hampir bersentuhan satu sama lain. "Seperti apa bau Pangeran ini?" Ia mencondongkan diri lebih dekat lagi hingga bibir mereka akan bersentuhan apabila Su Xi-er mengangkat kepalanya.

"Kurma merah." Su Xi-er menjawab perlahan-lahan sebelum mencoba untuk mendorongnya.

Namun, tangan besar Pei Qian Hao segera menangkap tangannya sendiri. "Pangeran ini sudah sering menciummu. Apa kau tidak mencium aromamu sendiri pada Pangeran ini?"

Ia terdengar seolah ia sedang bercanda, tetapi matanya tampak serius. Su Xi-er mengendus dengan saksama, dan menemukan aroma samar dari tanaman obat yang diminumnya, tertinggal di tubuh pria itu.

"Pangeran Hao, hamba lelah dan ingin istirahat."

"Pangeran ini juga lelah dan butuh istirahat." Mengatakan itu, Pei Qian Hao melepaskan tangannya dan mulai melepaskan baju luarannya.

Su Xi-er baru saja memasukkan dirinya sendiri ke bawah selimut ketika ia melihat tindakan Pei Qian Hao dan segera mengusulkan, "Pangeran Hao, hamba takut kalau aku menular. Mengapa Anda tidak mencari kamar lain? Ada banyak kamar di Asosiasi Sastra."

"Takut kalau kau menular? Tetapi, siapa orang yang mencium Pangeran ini atas keinginannya sendiri? Sudah melakukan hal semacam itu, kau masih takut tidur bersama-sama?" Pei Qian Hao membalas. Ia sudah melepaskan jubah luarannya dan celana luarannya, dengan keren melemparkan mereka ke atas rak baju di samping.

Pei Qian Hao naik ke atas ranjang dan mengangkat selimutnya, membawa Su Xi-er ke dalam pelukannya dengan gampangnya. Tentu saja, ia memastikan untuk menghindari luka di tangan gadis itu. "Baik-baiklah, tidur yang nyenyak."

Dengan itu, Pei Qian Hao memejamkan matanya, tangan besarnya perlahan-lahan memijat di sepanjang pinggang Su Xi-er.

"Tidur yang nyenyak, tetapi berhenti main-main." Tangan kecil Su Xi-er menepak tangan Pei Qian Hao sendiri.

Kekehan ringan terdengar dari atas kepala Su Xi-er. "Tidak main-main."

Tangan Pei Qian Hao berhenti, dan matanya tetap terpejam seolah ia sungguh bersiap untuk tidur. Su Xi-er memandanginya untuk waktu yang lama sebelum rasa kantuk menyerangnya.

Keduanya tertidur dan tetap seperti ini hingga pagi berikutnya.

***

Di saat mereka terbangun, juru masak di Asosiasi Sastra telah menyiapkan sarapan sederhana untuk mereka. Setelah mereka selesai makan, pasangan itu mengucapkan salam perpisahan mereka dan keluar dari Asosiasi Sastra melalui pintu depan.

Yu Xiao terjebak di dalam kamarnya, minum obat. Luka goresan yang dialaminya telah menutupi wajahnya dengan bercak-bercak kemerahan; ia bahkan punya reaksi alergi. Oleh karena itu, ia tak punya pilihan lain selain mendengarkan kata-kata si tabib senior dengan tetap tinggal di kamarnya secara patuh untuk meminum obatnya.

***

Di luar Asosiasi Sastra, Qin Ling sudah menduga Pangeran Hao dan Su Xi-er untuk pergi pagi ini. Pangeran Yun sudah memerintahkan agar Su Xi-er mati di dalam Asosiasi Sastra. Akan tetapi, aku tidak bisa melakukan apa-apa sekarang karena Pangeran Hao telah memutuskan untuk membawanya keluar.

Qin Ling berdiri di sebelah pintu masuk Asosiasi Sastra dan menyapa Pei Qian Hao selagi ia melangkah keluar. "Memberi hormat pada Pangeran Hao."

Pei Qian Hao mempelajarinya dengan cermat. Karakter Yun Ruo Feng mengerikan, dan ia adalah seorang munafik dengan cara yang paling buruk. Namun, bawahannya ini tampaknya layak.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now