Chapter 265 : Perhatian dan Kepedulian

296 50 3
                                    

Pei Qian Hao memutuskan untuk berbaring dan menopang kepalanya dengan satu tangan selagi ia memerhatikan Su Xi-er. Tangan lainnya tetap berada di bawah selimut, perlahan-lahan mengelus pinggang Su Xi-er.

Perut gadis itu hangat akibat sentuhan konstannya, dan pijatannya di titik akupunturnya membuat alisnya dibiarkan santai.

Pei Qian Hao menghentikan tindakannya dan memerhatikan ekspresi Su Xi-er. Sepertinya, ia menikmatinya. Ialah yang semestinya melayaniku, tetapi kini akulah yang melayaninya. Aku bahkan harus melakukannya dengan begitu lembut.

Memikirkan ini, gerakan Pei Qian Hao jadi lebih kuat hingga pada dasarnya, mereka adalah cubitan. Tangannya bergerak dari pinggangnya menuju ke paha Su Xi-er, kemudian kembali lagi sebelum akhirnya ia meletakkannya di bagian terlembut dari tubuh gadis itu.

Sensasi lembutnya membuat sudut bibir Pei Qian Hao pun tanpa sadar terangkat jadi senyuman.

Akan tetapi, di saat senyum itu muncul di wajahnya, kebetulan Su Xi-er membuka matanya. Ia merasakan tangan besar pria itu tengah memijat bagian tubuh tertentunya, dan melihat seseorang tengah menyeringai puas.

Su Xi-er memelototi Pei Qian Hao, tidak menyadari betapa 'menggoda'nya tatapan marahnya bagi orang itu. Ia melepaskan tangannya dan berbicara pelan. "Pangeran Hao, mohon jaga sikap Anda."

Pei Qian Hao tertawa, suara nyaring dan jelas di kamar yang hening ini. Ia menundukkan kepalanya dan mendekati telinganya, napas hangatnya menggelitiki telinga Su Xi-er sewaktu ia berbicara, "Bagaimana Pangeran ini tidak menjaga sikap? Beritahu aku secara detail."

"Pangeran Hao, kemanakah tangan Anda barusan ini?" Su Xi-er menatapnya sebelum memindahkan dirinya sendiri menuju ke bagian dalam tempat tidur.

Pei Qian Hao mengikuti, tidak membiarkannya menjaga jarak darinya. "Tampaknya, kau menyukainya saat Pangeran ini menyentuhmu sementara kau tertidur. Alismu bahkan jadi rileks seolah-olah ...."

Di titik ini, ia sengaja menjeda unuk memerhatikan reaksi Su Xi-er.

"Pangeran Hao, area mana yang Anda sentuh?" Apakah ia menyentuh setiap area yang tidak semestinya ia sentuh selagi aku tidur?

"Tentu saja Pangeran ini menyentuh setiap area yang dapat disentuh selagi memijat titik akupunturmu. Apa yang sedang kau pikirkan?" Pei Qian Hao mengesampingkan seikat rambut yang jatuh ke wajah gadis itu selagi ia berbicara.

Memijat titik akupunturku, tetapi menyentuh dadaku? Su Xi-er meragukan kata-katanya, tetapi kehangatan di perutnya memberitahukan padanya bahwa pria itu memang membantunya memijat titik akupunturnya.

"Pangeran ini belum pernah memijat seseorang; kaulah yang pertama. Pangeran ini tidak pernah melakukan hal yang sia-sia, dan karena aku sudah memijatmu, tidakkah kau berpikir, seharusnya aku juga mendapatkan sesuatu sebagai balasannya?" Tanpa malu-malu, Pei Qian Hao mengungkapkan niat isengnya sementara ia mencondongkan diri mendekati Su Xi-er.

Su Xi-er ingin bergerak ke bagian dalam ranjang, tetapi dihentikan oleh satu tangan besar di sebelah kepalanya.

Wajah yang tampan pun membesar di depan matanya, senyuman di wajah itu lebih terasa daripada sebelumnya. "Su Xi-er, Pangeran ini telah menyelamatkan nyawamu. Cium Pangeran ini, dan itu dapat dianggap membalas utang budimu."

Ia tidak melakukan apa-apa lagi, menunggu Su Xi-er untuk membuat gerakan pertama.

Su Xi-er menatapnya. Sudah pasti ia tidak akan melepaskan ini jika aku tidak menciumnya. Namun, aku masih belum sembuh sepenuhnya, dan akan buruk apabila aku menularkan penyakitku padanya.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now