Chapter 377 : Menjilat Bibi Kekaisaran

246 37 1
                                    

Sementara Situ Lin diam-diam menyeringai sendiri, ia tiba-tiba mendengar suara yang dingin. "Keluar."

Tertangkap basah, Situ Lin tersentak sadar kembali. Namun, ketika ia melihat roman muka lembut Su Xi-er, ia maju ke depan dan mulai memanggilnya 'Bibi Kekaisaran' dengan sikap seperti anak kecil yang manis.

Sekali lagi, Su Xi-er teringat akan Ning Lian Chen ketika ia masih anak-anak. Ia juga merajuk seperti anak manja selagi ia menggelayutiku dan memanggilku Kakak Perempuan dengan manisnya.

Ekspresinya jadi semakin lembut setelah terpikirkan Ning Lian Chen. Mengira bahwa rencananya bekerja, Situ Lin mengabaikan ekspresi menggelap Pei Qian Hao sementara ia berjalan ke sisi ranjang dan meraih tangan Su Xi-er.

"Bibi Kekaisaran, raut mukamu tidak terlihat baik. Aku terus mengawasi selagi juru masak dari Dapur Kekaisaran menyiapkan semangkuk bubur kacang merah ini. Rasanya manis dan enak."

Su Xi-er tersenyum, suaranya dipenuhi dengan kelembutan. "Memang sangat manis dan enak. Terima kasih banyak, Yang Mulia."

Barulah setelahnya, ia menyadari bahwa ada ekspresi seseorang yang jadi buruk. Tidak mungkin kan, ia cemburu juga pada Situ Lin? Ia masih anak-anak dan tidak mengerti apa-apa.

Melihat roman muka Su Xi-er yang tersenyum, Situ Lin merasa hatinya diselimuti oleh kehangatan, seolah tubuhnya ikut meleleh bersamanya. Secara tidak sadar, ia menepuk pundak Pei Qian Hao dan berkomentar riang, "Paman Kekaisaran, aku belum pernah melihatmu memperlakukan wanita mana pun seperti ini sebelumnya. Ini pertama kalinya bagiku, melihatmu menyuapi seseorang ...."

Sebelum ia bisa selesai bicara, ia merasa dirinya terangkat dari tanah dengan kerah bajunya.

Tatapan memohon pun muncul di matanya. "Paman Kekaisaran, tolong turunkan aku."

Masih dengan tangan kirinya yang memegangi sup kacang merah, ia menyatakan, "Pangeran ini akan melemparkanmu keluar." Ia bersiap menuju ke arah pintu.

Situ Lin tak henti-hentinya melemparkan tatapan memohon pada Su Xi-er. "Bibi Kekaisaran, selamatkan aku!"

"Turunkan dia. Apa Anda sudah lupa bahwa Anda tidak boleh membuat pergerakan yang besar dengan luka Anda?" Suara Su Xi-er mengandung jejak ketegasan, seperti seorang istri yang mengendalikan suaminya.

Menyadari ketidaksenangannya, Pei Qian Hao melihat bibir cemberut Situ Lin sekali lagi sebelum mengelonggarkan cengkeramannya.

"Yang Mulia, Anda adalah Kaisar Bei Min. Cemberut itu tidak pantas." Pei Qian Hao kembali ke posisinya di pinggir ranjang dan lanjut menyuapi Su Xi-er sup kacang merahnya.

Ekspresi Situ Lin langsung kembali normal. "Aku tidak tahan untuk cemberut ketika aku melihat kecantikan Bibi Kekaisaran." Ia mencari sebuah alasan dengan santainya. Aku tidak akan salah jika aku berpihak pada Bibi Kekaisaran!

Pei Qian Hao menoleh untuk meliriknya. "Jika Anda terlalu banyak bicara lagi, aku akan melempar Anda keluar."

Situ Lin langsung menutup mulutnya dan memberikan Su Xi-er tampang yang menjilat. Ketika Su Xi-er melihat penampilan menggemaskannya, senyuman pun menyala di wajahnya.

Tiba-tiba saja, Pei Qian Hao menyadari bahwa ini bisa jadi hal yang bagus. Barangkali, Yang Mulia bisa membuat Su Xi-er senang sementara ia masih merasa lemah.

Tentu saja, tidak satu pun dari mereka yang mengetahui bahwa sikap Situ Lin saat ini mengingatkan Su Xi-er akan masa kanak-kanak Ning Lian Chen yang tanpa beban. Aku bertanya-tanya, bagaimana kabar Lian Chen. Ia mungkin sudah menerima suratnya, kan? Apakah ia sedang bersiap bergegas ke Bei Min?

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن