Chapter 311 : Wanita Milik Pangeran Ini

265 47 1
                                    

Tinju Pei Ya Ran mengerat lagi, tatapannya segera tertuju pada Su Xi-er. Bahkan belum terlalu lama semenjak aku membawanya pergi, dan Pei Qian Hao sudah dalam perjalanannya. Berpikir bahwa dayang rendahan ini memegang begitu banyak arti dalam hatinya.

Pengawal yang melaporkan kabar ini pada Ibu Suri panik. Ketika Pei Ya Ran melihat ekspresi di wajahnya, itu hanya menambah kemarahan dalam hatinya. "Kenapa kau panik? Ini bukan pertama kalinya Pangeran Hao mengunjungi Istana Kedamaian Penuh Kasih."

Si pengawal menyembunyikan ekspresi bingungnya dan membungkuk. "Hamba pantas mati."

Segera saja, suara dari langkah kaki yang mantap memasuki telinga Pei Ya Ran. Ia melihat Pei Qian Hao sewaktu ia berbalik, dan dapat mengetahui bahwa matanya tertuju pada Su Xi-er semenjak ia tiba. Meskipun ia tenang, alisnya yang mengerut menunjukkan bahwa ia sedang dalam suasana hati yang buruk.

"Hamba memberi hormat pada Pangeran Hao." Suara dari orang-orang yang memberikan hormat mereka terus berlanjut hingga Pei Qian Hao melambaikan tangan untuk menghentikan mereka.

Pe Qian Hao maju ke depan, setiap langkahnya seperti sebuah palu di hati Pei Ya Ran. Pada akhirnya, pria itu berhenti di depannya dan berkata, "Ibu Suri, sudah pukul sebelas malam lewat. Kau harus undur diri untuk malam ini."

Setelah itu, tatapan Pei Qian Hao mendarat pada jenazah yang ada di tanah. "Seseorang, bawa dia pergi dan makamkan ia dengan layak. Tutup semua gerbang istana, dan suruh Pasukan Tentara Kekaisaran agar terus berpatroli sepanjang malam. Setiap bagian dari istana peristirahatan harus diperiksa dengan saksama. Jika ada orang yang tampak mencurigakan ditemukan, segera bawa mereka ke Istana Naga Langit."

Istana Naga Langit adalah istana peristirahatan Yang Mulia, dan ada sebuah aula istana samping di sana yang merupakan milik Pangeran Hao, memungkinkannya untuk membimbing Yang Mulia saat dibutuhkan. Semua orang mengerti bahwa Pei Qian Hao tidak akan kembali ke kediamannya setelah apa yang dikatakannya. Ia akan tinggal di istana kekaisaran untuk mengurusi masalah politik.

Para pengawal pun menerima perintah itu dan segera membawa pergi jenazah tersebut. Tak lama setelahnya, hanya lima orang, termasuk Su Xi-er, Ibu Suri, dan Pei Qian Hao, yang tertinggal di depan pondok.

Su Xi-er membungkuk. "Hamba memberi hormat pada Pangeran Hao."

Sebelum ia bangkit, satu tangan besar terulur dan membantunya. "Kau boleh melepaskan formalitas karena tanganmu terluka."

Pemandangan dari tangan mereka yang bersentuhan, layaknya sebuah nyala api yang terang yang membakar mata Pei Ya Ran.

"Ibu Suri, sudah larut; kau harus istirahat lebih awal." Meskipun kata-kata Pei Qian Hao sopan, suaranya sangat dingin.

Hati Pei Ya Ran terasa sesak saat ia melihat kalau Su Xi-er akan dibawa pergi. "Pangeran Hao, Ibu Suri ini tidak dapat membiarkanmu membawa Su Xi-er pergi semudah itu."

Ekspresi Pei Qian Hao tidak berubah, tetapi suaranya jadi lebih rendah. "Alasan?"

"Ibu Suri ini mencurigai bahwa Su Xi-er telah kehilangan kesuciannya di dalam istana, dan aku sedang menunggu Dayang Senior Zhao untuk memeriksa tubuhnya. Saat aku yakin kalau ia masih perawan, kau boleh membawanya pergi." Suara Pei Ya Ran lembut dan lambat sewaktu ia mendadak tersenyum dan melihat ke arah Dayang Senior Zhao, memberi sinyal agar ia maju.

Bahkan dengan adanya Ibu Suri di sana, Dayang Senior Zhao tidak cukup bernyali untuk langsung menentang Pangeran Hao.

Tiba-tiba saja, semua orang berhenti bicara, dan satu-satunya suara yang dapat terdengar adalah bunyi dedaunan yang tertiup angin.

Su Xi-er membuka mulutnya. "Ibu Suri, hamba akan mengetahui apakah aku telah kehilangan kesucianku atau tidak. Setelah hamba masuk istana, aku tidak mendekati pria mana pun."

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz