Chapter 354 : Pangeran Hao Datang Kemari

239 42 0
                                    

"Tabib Kekaisaran Zhao, Yang Mulia telah memerintahkan penyelidikan secara menyeluruh agar dilakukan. Mengapa tidak kita mulai sekarang? Mempertimbangkan bahwa tubuh Dayang Senior Liu tidak menunjukkan tanda-tanda perlawanan, ia pastinya diracuni. Kita harus mulai dengan memeriksa keadaannya." Su Xi-er memeriksa keadaan sekitarnya selagi ia menyarankannya.

Tabib Kekaisaran Zhao memahami rencana Su Xi-er, tetapi ia juga tahu bahwa tidak ada dayang istana yang melayani di sisi Dayang Senior Liu. Ia mengurusi seluruh kebutuhan dasarnya sendiri; dayang istana di Istana Samping terlalu sibuk untuk memerhatikan tindakan Dayang Senior Liu.

Ia baru saja akan menjelaskan ini ketika Su Xi-er berjalan ke arah meja. Ia mengambil teko teh dan mulai mengamatinya.

Membuka tutup teko teh itu, ia melihat bahwa tidak ada banyak teh yang tersisa di dalamnya, membiarkannya melihat bagian bawah tekonya. Ia tidak menemukan adanya ketidakberesan pada inspeksi pertamanya, tetapi ketika ia baru saja akan memasangkannya kembali, ia menyadari ada sejumlah sisa bubuk putih di pinggiran tutupnya.

Ia melarikan satu jari pada zat itu sebelum meletakkannya di bawah hidungnya untuk mengendusnya. Tidak berbau. Namun, ketika ia mengusapnya di antara dua jarinya, bubuk itu berubah menjadi warna yang mirip dengan noda teh yang ada di tekonya.

Ekspresi Tabib Istana Zhao berubah serius selagi ia langsung maju ke depan, matanya membelalak terhadap apa yang dilihatnya. "Institut Tabib Kekaisaran sudah lama melarang dan membuang semua obat semacam ini, tetapi entah bagaimana ini muncul lagi!"

Terlepas dari usia muda Situ Lin, ia masih mengerti apa itu obat terlarang. Obat semacam ini bahkan tidak diperbolehkan saat pelayan dihukum, tetapi seseorang menggunakannya pada Dayang Senior Liu!

Ia merasakan amarah yang mencekik di dadanya, yang tak bisa dihilangkan.

"Tabib Kekaisaran Zhao, bawa teko teh itu dan periksa dengan hati-hati bersama tabib kekaisaran lainnya. Kaisar ini akan menyuruh pengawal kekaisaran untuk memastikan agar tidak ada satu pun yang bisa masuk atau meninggalkan Istana Samping dengan mudah."

Menghadapi penderitaan, beliau masih bisa menjaga ketenangannya dan memformulasikan sebuah strategi secara logis. Tabib Kekaisaran Zhao terkesan, dan segera membungkuk dengan tangan yang terjulur ke luar di depannya. "Pejabat rendahan ini mematuhi perintah." Kemudian, ia mengambil teko teh tersebut dan meninggalkan ruangan itu.

Setelahnya, dua pengawal kekaisaran memasuki ruangan dan mengangkat tandunya, berniat membawa jenazah Dayang Senior Liu ke Institut Tabib Kekaisaran.

Hanya Su Xi-er dan Situ Lin yang tersisa di ruangan yang kini gersang, sekarang atmosfernya jadi berat, karena pemiliknya sudah tiada.

"Kaisar ini berpikir bahwa hari-hari Ibu Asuh akan menjadi lebih nyaman setelah datang ke Istana Samping. Setidaknya, tidak akan ada yang mengekangnya. Tetapi sekarang, ia bahkan sudah tidak ada lagi." Tidak sanggup menyembunyikan kesengsaraannya, wajah kecilnya sudah dipenuhi kerutan.

Su Xi-er mengerti bahwa Ibunda Permaisuri Situ Lin telah meninggal dunia tak lama setelah melahirkannya, sehingga Dayang Senior Liu bahkan jauh lebih penting daripada ibunya dalam hatinya. Ialah orang yang sudah menemaninya melewati masa kanak-kanaknya.

Tak peduli bagaimana aku menghiburnya, itu tidak akan cukup untuk meredakan penderitaan dalam hatinya. Su Xi-er tetap diam dan hanya berjalan ke samping Situ Lin, memberikan tepukan lembut di bahunya.

Tubuh Situ Lin gemetaran, dan ia bersandar ke dalam pelukan Su Xi-er seperti seekor binatang yang terluka. Tangannya terangkat dan melingkar di pinggangnya.

Tak ada kata yang terucap, tetapi Su Xi-er dapat merasakan getaran samar dari tubuh Situ Lin.

Hanya setelah waktu yang lama, barulah Situ Lin berhasil menenangkan kesedihan di hatinya. Namun, tepat saat ia baru saja akan mundur selangkah, ia mendengar suara seorang pria yang berdeham di belakangnya. Ia bergidik kaget sejenak sebelum akhirnya berbalik dan menyapa, "Paman Kekaisaran."

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang