Chapter 306 : Pondok yang Penuh dengan Alat-Alat Penyiksaan

259 40 0
                                    

"Pangeran Hao, apakah Anda sudah mengetahui tentang orang tua hamba ....? Dulu, hamba ...." Su Xi-er sengaja menjeda hati-hati mempelajari mata Pei Qian Hao. Ketika ia melihat tatapannya menggelap, Su Xi-er langsung mengerti bahwa ucapan He Xiang Yu sebelumnya, kemungkinan adalah benar.

Siapa yang mengira kalau Su Xi-er yang asli memiliki kehidupan yang sesial itu.

"Pei Yong akan dipenggal siang hari esok. Tinggalkan masa lalu di belakang, dan jangan diungkit lagi." Pei Qian Hao melarikan satu tangannya di rambut Su Xi-er selagi ia berbicara, mengaitkannya ke belakang telinganya.

Sebelum masuk ke istana, pemilik dari tubuh ini benar-benar dibawa masuk ke Keluarga Pei .... Sudah hampir pasti bahwa orang yang melakukan tindakan semacam itu adalah ayah dari gadis itu, yang menerobos masuk ke Istana Samping. Namun, Su Xi-er yang sebelumnya hanyalah seorang anak-anak, yang bahkan masih belum menstruasi. Bagaimana bisa ia menggerayanginya?

Semakin Su Xi-er memikirkan tentang ini, semakin dalam pula pemikirannya. Karena ini sekarang adalah tubuhku, masalah dari pemilik sebelumnya, tentu saja menjadi masalahku juga.

Pei Qian Hao memerhatikan Su Xi-er yang berpikir keras, dan salah paham mengira bahwa gadis itu merasa gundah karena masa lalunya diungkit. Tetapi, apa yang harus dilakukannya? Ia tidak pernah menghibur seseorang sebelumnya, terlebih lagi seorang wanita. Oleh sebab itu, meskipun ia mencoba untuk menghibur, kata-katanya yang keluar sepenuhnya salah, "Yang dilakukannya sebelum kau masuk ke istana hanyalah menyentuh wajahmu, itu saja. Tidak ada hal besar yang terjadi. Kapan kau akan melupakan insiden ini?"

Barulah setelahnya, Su Xi-er mengetahui bahwa Pei Yong tidak pernah menggerayanginya sebelumnya, dan hanya mengelus wajahnya. Kata-kata He Xiang Yu telah memberikannya kesan yang salah.

Tiba-tiba saja, Pei Qian Hao menyadari bahwa kata-katanya tidak benar-benar menghibur di saat mereka meninggalkan mulutnya. Ia hanya bisa mengencangkan tangannya di sekitar Su Xi-er dan menggunakan nada bicara seraknya yang biasa. "Kau tidak perlu mengungkit apa yang terjadi di masa lalu lagi. Tidak akan ada yang peduli, kecuali dirimu sendiri yang tidak sanggup melupakan tentang itu."

Dengan itu, Pei Qian Hao melepaskan pelukannya dan mengangkat dagu Su Xi-er, memerhatikan ekspresinya.

Setelah waktu yang lama, ia melepaskan dagunya, tidak menciumnya, atau mencoba melakukan hal lainnya. "Rawat luka di tanganmu. Mulai dari sekarang, kau tidak perlu menggosok pispot lagi; orang lain sudah disuruh untuk melakukan itu." Lalu Pei Qian Hao keluar dari kamar tersebut, sosoknya segera menghilang dari pandangan Su Xi-er.

Memandangi pintu yang kini tertutup, Su Xi-er tersesat dalam pemikirannya. Pei Qian Hao adalah seorang pria yang lebih suka bertindak daripada berucap. Ia tidak banyak bicara, tetapi hal-hal yang dilakukannya untuk orang lain jauh lebih banyak. Terlepas dari apa yang sedang dihadapinya, ia kukuh dengan pendiriannya.

Su Xi-er melihat ke arah luka di tangannya; keropengnya sudah terbentuk. Aku hanya perlu menunggu keropengnya terlepas sebelum aku bisa membubuhkan bubuk bunga Ling Rui di atasnya. Feng Chang Qing dan Yu Xiao barangkali bersama orang-orang Pangeran Hao di Kediaman Pangeran Hao sekarang. Su Xi-er tidak tahu dimana Pei Qian Hao menugaskan mereka. Ia tidak bisa bilang untuk Yu Xiao, tetapi ia tahu bahwa Feng Chang Qing pasti akan menyusup masuk ke dalam istana untuk bertemu dengannya.

***

Satu jam setelahnya, Su Xi-er sedang bersiap-siap untuk melepaskan baju luarannya dan pergi tidur. Pei Qian Hao baru saja pergi, dan barangkali tidak akan ada orang lain lagi yang akan menggangguku malam ini.

Segera setelah pemikiran itu muncul di kepalanya, keributan besar datang dari halaman.

"Pelayan, tangkap Su Xi-er!" Suara itu kencang dan menusuk, membuatnya ketahuan bahwa itu adalah suara Pei Ya Ran.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now