Chapter 314 : Dipenggal Di Depan Umum

274 39 0
                                    

Su Xi-er tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih banyak atas pengingatnya, Pangeran Hao."

Pemandangan dari Su Xi-er yang bertingkah dengan sikap seperti ini, mengingatkan Pei Qian Hao tentang bau ramuan obat, jadi ia membungkuk dan menatap ke dalam matanya seraya mempertanyakan, "Bagimu, bersikap sepenurut ini ... apa kau melakukan sesuatu yang salah?"

Hong Li kaget melihat Pei Qian Hao begitu dekat dengan Su Xi-er di depannya, menyebabkan tangannya tergelincir. Baskom kayu itu miring ke satu sisi dan airnya menciprati jubah Pei Qian Hao.

Ketika Hong Li melihat tetesan gelap di keliman jubah Pangeran Hao, ia segera menurunkan baskom itu dan berlutut ketakutan. Dengan suara yang bergetar, ia memohon, "Hamba pantas mati; Pangeran Hao, mohon berbelas kasihan."

Ia ketakutan sampai hilang akal. Seorang dayang istana yang tidak mencuci baju dengan baik di Biro Layanan Binatu akan kehilangan kepala mereka. Hukuman yang serupa sekarang ini tengah menantiku apabila Pangeran Hao berencana membuatku bertanggung jawab!

Tiba-tiba Hong Li teringat akan Su Xi-er dalam kepanikannya, dan segera melihat ke atas padanya, menggunakan matanya untuk meminta Su Xi-er menolongnya.

Namun, sebelum ia bahkan bisa mengatakan sesuatu, orang itu sudah mengulurkan tangannya dan tersenyum sewaktu ia memegangi keliman baju Pei Qian Hao. "Itu hanya sedikit air. Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan menutupinya dengan tanganmu."

Menutupinya dengan tanganku dan menggunakan suhu tubuhku untuk membuat tetesan airnya menguap. Ia punya ide-ide yang gila. Pei Qian Hao menatap Hong Li dan melambaikan tangannya. "Pergi dan bawa keluar baskom kayu itu."

Hong Li menghela napas lega dan segera mengambil baskom kayu tersebut sebelum dengan cepat meninggalkan ruangan.

Krek.

Ketika akhirnya pintunya tertutup, Pei Qian Hao mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Su Xi-er. "Pergi dan berbaringlah di ranjang; kau harus istirahat lebih awal."

Su Xi-er mengangguk. "Pangeran Hao, hamba akan istirahat setelah Anda pergi."

"Apa, kau takut kalau Pangeran ini akan mengambil keuntungan darimu?"

Su Xi-er menjawab, "Anda pintar, Pangeran Hao."

Satu gelak tawa lolos dari bibir Pei Qian Hao. "Pangeran ini tidak akan melakukan apa pun padamu sementara luka di tanganmu masih terbuka. Komandan Pasukan Tentara Kekaisaran, Yu Chi Mo, adalah bawahan Pangeran ini. Apabila kau menemukan sesuatu yang sulit untuk diatasi, suruh Dayang Senior Liu supaya melapor padanya."

Tiba-tiba saja, Su Xi-er mengerti kedatangan Pei Qian Hao yang tepat waktu di Istana Kedamaian Penuh Kasih. Yu Chi Mo-lah yang melaporkan ke Kediaman Pangeran Hao.

"Istirahatlah baik-baik. Setelah beberapa waktu, kau tidak akan lagi menjadi seorang dayang." Pei Qian Hao menatap Su Xi-er lagi sebelum memutar tumitnya untuk meninggalkan ruangan tersebut.

Di saat Su Xi-er sepenuhnya mencerna kalimat terakhirnya, Pei Qian Hao sudah meninggalkan kamar. Apa maksudnya dengan itu? Aku tidak akan jadi seorang dayang setelah beberapa waktu? Kalau begitu, akan jadi apa aku? Apakah ia sudah terlalu tidak sabar untuk memberikanku lebih banyak waktu?

Pei Qian Hao tidak mengetahui bahwa kalimat terakhirnya akan membuat Su Xi-er terjaga selama dua jam berikutnya. Ia memikirkan tentang apa yang harus dilakukannya apabila Pei Qian Hao bersikeras agar ia masuk ke Kediaman Pangeran Hao, dan bagaimana ia akan menghubungi Feng Chang Qing dan yang lainnya di bawah pengawasannya.

Semua pemikiran ini memenuhi benaknya hingga akhirnya ia tertidur.

***

Keesokan harinya, sebuah kabar menyebar di seluruh ibu kota Bei Min, termasuk istana kekaisaran.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now