Chapter 222 : Penuh Harapan

276 51 6
                                    

Setelah dengan hati-hati membantu Su Xi-er mengenakan hiasan rambut beruntai itu, Pei Qian Hao membuat beberapa penyesuaian terakhir. Karena ini adalah pertama kalinya ia melakukan hal semacam ini, sudah pasti ia merasa cemas apabila ia tidak melakukannya dengan baik.

"Apakah tampak bagus?" Su Xi-er menyentuh hiasan rambut hijau giok beruntai itu dan bertanya pada Pei Qian Hao.

"Tampak bagus." Meskipun mereka hanya dua kata sederhana, mereka tetaplah sebuah pujian yang tidak pernah Pei Qian Hao katakan pada seorang wanita sebelumnya. Rasanya, seakan-akan hiasan rambut ini sedang menanti Su Xi-er. Meskipun jika kilaunya agak kurang, iringan dirinya membuat hiasan itu tampak semenyilaukan mentari. Rasanya, seolah-olah, hiasan rambut beruntai ini sudah berhibernasi di dalam kotak kayu, menantikan saat ketika Su Xi-er membangunkannya ....

Yun Ruo Feng tenggelam dalam kenangannya, menyebabkan Ning Lian Chen terkekeh saat menyadari orang itu dalam keadaan seperti ini. "Pangeran Yun, mungkinkah, kau tidak sanggup berpisah dengan hiasan rambut beruntai ini?" Ia telah memelankan suaranya agar pertanyaan itu hanya bisa terdengar oleh mereka berdua.

"Pangeran ini tidak memedulikan tentang hiasan rambut wanita. Apalagi, hiasan rambut beruntai itu cocok dengan Nona Xi-er."

"Kaisar ini juga merasa bahwa Kakak Perempuan Pertama yang sekarang, tidak sanggup memancarkan rasa mengagumkan seperti ini saat ia mengenakannya."

Yun Ruo Feng pun hanya bisa tertegun, tetapi ketika ia melihat ke arah Su Xi-er, ia hanya bisa menyetujuinya. Ning Lian Chen benar. Ning An Lian tidak mampu mengeluarkan daya tarik semacam ini saat ia mengenakannya.

Ia sangat jelas mengenai kekuatan dari daya pikat semacam ini, dan paham bahwa ia tidak akan pernah lagi menemukan orang lain yang cakap di dalam kehidupan ini. Akulah orang yang secara pribadi menghancurkannya dengan kedua tanganku sendiri. Aku yakin sekali bahwa aku tidak akan menyesalinya, bahwa hidupku hanya akan menjadi lebih tidak terkekang setelah kematian Ning Ru Lan, daripada malah terikat olehnya.

Namun, saat ia melihat Su Xi-er, ia merasakan sakit di hatinya; terutama ketika Pei Qian Hao membantunya memakaikan hiasan rambut itu.

Tepat disebabkan oleh perasaan inilah, makanya ia mulai meragukan apakah ia sudah membuat keputusan yang tepat dengan membunuh Ning Ru Lan. Dulu, ia tidak menyesalinya, tetapi sekarang, ia sendiri sedang memikirkan ulang.

(T/N : mikirnya telat masbroh =_=)

"Pangeran Yun, semakin Kaisar ini melihatmu, semakin aku merasa kalau ada sesuatu yang kurang darimu hari ini. Hatimu sepertinya tidak berada di perjamuan kerajaan ini. Mungkinkah itu dikarenakan kau sedang mengenang teman lama itu lagi?" Ning Lian Chen langsung mengamati Yun Ruo Feng. Meskipun sekarang ini aku tidak berkuasa, aku akan melakukan yang terbaik untuk memastikan Yun Ruo Feng tidak akan mendapatkannya dengan mudah!

"Yang Mulia, apa yang sedang Anda katakan? Pangeran ini mengabdikan diriku, semuanya demi Nan Zhao." Yun Ruo Feng tersenyum lembut, matanya secara tidak sengaja melayang ke arah Su Xi-er sekali lagi.

Chu Ling Long diam-diam mengamati dan memandangi Su Xi-er. "Apakah Nona Xi-er tahu bagaimana caranya menari? Bisakah kau menampilkan sebuah tarian di atas panggung?"

Segera setelah semua orang mendengar bahwa akan ada yang menari, mereka menjadi sangat bersemangat. Tarian Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao tadi malam sudah membuat mereka begitu gembira dan mengharapkan lebih. Walaupun ada juga beberapa yang mencurigai kalau penari semalam sepertinya bukanlah dirinya, mereka masih menjaga hubungan baik di permukaan karena kurangnya bukti.

Apalagi, meskipun status rendah Su Xi-er sebagai dayang Pangeran Hao, aura yang dipancarkannya sudah sepenuhnya menang dari Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao yang sekarang. Akan luar biasa jika bisa mengagumi tariannya apabila ia tahu caranya menari.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now