Chapter 288 : Feng Chang Qing Terpilih

280 47 5
                                    

Pei Qian Hao menepuk dahi Su Xi-er. "Buka matamu dan tataplah Pangeran ini."

Aku hanya sedang membubuhkan bubuknya untuk menguji efisiensinya; apakah ia harus terlihat seolah aku tengah menyiksanya? Pei Qian Hao merasa tidak senang.

Su Xi-er menggelengkan kepalanya. "Pangeran Hao, cepatlah selesaikan membubuhkan bubuknya agar hamba bisa memakai bajuku kembali."

Pei Qian Hao sengaja menarik tangannya dan berdiri, diam-diam memerhatikannya. Tidak mendengar pergerakan apa pun, pelan-pelan, Su Xi-er memutar kepalanya, menyadari ekspresi terhibur pria itu.

Melihat botol kecil di tangan Pei Qian Hao, ia mengingatkan, "Jika Anda tidak akan membubuhkannya lagi, hamba akan memakai kembali bajuku."

"Buka matamu." Pei Qian Hao meletakkan satu tangan di pinggangnya sebelum membalikkan Su Xi-er agar ia menghadap ke atas.

Dengan seluruh tubuhnya yang terekspos, sekali lagi, Su Xi-er memejamkan matanya. Pei Qian Hao mengabaikannya sementara ia mengulurkan satu tangan untuk membubuhkan lebih banyak bubuknya di bekas luka di tangan Su Xi-er. Kemudian, ia berhenti sewaktu tangannya mencapai bagian terlembut dari seorang wanita.

Sensasi dari bubuk bunga dan pijatan lembut Pei Qian Hao membuat tubuh Su Xi-er bergetar. Ia pun tidak tahan untuk bertanya, "Pangeran Hao, Anda masih belum selesai? Mengapa Anda lama sekali?"

Ada kilat yang muncul di mata Pei Qian Hao. Aku harus memberinya pelajaran hari ini.

Meskipun ia sudah selesai, ia sengaja menyangkalnya. "Masih belum, masih ada sedikit lagi. Kalau kau tidak mau membuka matamu, pastikan matamu tetap tertutup rapat."

Su Xi-er sungguh percaya kalau pria itu akan segera selesai dan memejamkan matanya. Namun, tubuhnya tersentak selagi sensasi berikutnya yang datang bukanlah bubuk di tubuhnya, tetapi suatu perasaan basah di bagian terlembut tubuhnya. Matanya terbuka, hanya menemukan Pei Qian Hao dengan kepala tertunduk, bibirnya berada di dekat suatu tempat yang tidak seharusnya.

(T/N : ƪ(•̃͡ε•̃͡)∫)

Tanpa ragu-ragu, Su Xi-er mengangkat kakinya dan mengayunkannya pada Pei Qian Hao. Reaksi pria itu hanyalah mengangkat tangannya dan menangkap kaki Su Xi-er sebelum tekanan dari bibirnya jadi lebih kuat lagi, menyebabkan Su Xi-er agak bergetar.

Pada akhirnya, Pei Qian Hao mengangkat kepalanya dan tertawa jahat. "Bubuk yang kita buat dari menggiling bunga Ling Rui, sungguh tidak buruk. Dengan satu botol yang digunakan, sekarang tubuhmu tercium agak wangi."

"Pangeran Hao, kau tidak tahu malu!" Su Xi-er memakinya dingin, berupaya keras untuk menendangnya.

Pei Qian Hao bangkit dan meletakkan botolnya di atas meja. "Pangeran ini akan berada di pergola bunga. Kemasi barang-barangmu." Ia meninggalkan Su Xi-er dengan beberapa kata ini sebelum melangkah keluar dari kamar tersebut.

Su Xi-er segera mulai mengenakan bajunya, mengerutkan alisnya ketika ia melihat area lembap yang memerah di tubuhnya. Tidak ada pria yang pernah melakukan sesuatu seperti ini padaku sebelumnya, tetapi Pei Qian Hao melakukannya tanpa peringatan. Ia bahkan tampak sangat familier dengan tindakannya. Sepertinya, ia benar-benar memahami tubuh wanita.

Setelah ia selesai mengenakan bajunya dan hiasan rambut hijau giok beruntainya, Su Xi-er pergi ke pergola. Aku akan berkemas nanti. Aku harus tahu apakah Feng Chang Qing sudah terpilih.

Ketika Su Xi-er sampai di pergola, kebetulan sekali itu adalah giliran Feng Chang Qing untuk dinilai. "Pangeran Hao, pot bunga Ling Rui ini bukannya layu disebabkan hal yang alami, tetapi karena perbuatan manusia." Suara seraknya merupakan suatu kejutan bagi keempat penanam bunga lainnya.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now