Chapter 327 : Wardrobe-don

249 42 1
                                    

(T/N : Ini adalah referensi yang berasal dari kabe-don, dimana 'kabe' berarti tembok dan 'don' merujuk pada suara yang dihasilkan ketika menabok si tembok. Itu sering digambarkan, seorang pria sedang memerangkap seorang gadis di tembok. Versi lainnya adalah 'yuka-don; dimana 'yuka' berarti lantai dan pria itu menahan si gadis di lantai, bukannya di tembok. Dalam kasus ini, itu adalah 'wardrobe' dan 'don' yang digabungkan. Nah, kalau di chapter ini, belakangnya, lemari pakaian, makanya judulnya : wardrobe-don.)

Pei Qian Hao menundukkan kepalanya agar matanya sejajar dengan mata Su Xi-er. "Apakah kau baru saja meminta Pangeran ini untuk pergi?"

Aku pasti akan menghukumnya jika ia berani bilang iya! Tampaknya, tidak ada yang mengendalikannya.

Su Xi-er menengadahkan kepalanya untuk menatapnya. "Pangeran Hao, Anda terlalu dekat. Luka hamba masih belum sembuh, dan mungkin akan koyak lagi ...." Ia sengaja menjeda.

Sesuai dugaan, Pei Qian Hao agak bergerak mundur, memberikan Su Xi-er sedikit ruang bernapas.

"Gulung lengan bajumu untuk Pangeran ini periksa lukamu."

Su Xi-er melakukan seperti yang disuruh. Baru saja membersihkan dirinya, tubuhnya saat ini diliputi dengan aroma feminin yang menyegarkan.

Keropeng yang baru masih tumbuh di atas luka yang sekarang diperban.

Pei Qian Hao mengangguk setuju. "Berhati-hatilah supaya menjauhi masalah sebelum lukamu pulih sepenuhnya."

"Hamba mengerti."

Walapun Pei Qian Hao tidak menekannya di lemari pakaian lagi, ia tidak berencana untuk melepaskan Su Xi-er dengan mudah. Ia mengangkat tangannya dan meletakkan mereka di kedua sisi kepala Su Xi-er, memenjarakannya di antara mereka.

Ia menundukkan kepalanya, membuat Su Xi-er mengira kalau ia sedang mencoba untuk menciumnya sewaktu ia mendekat. Namun, sebelum gadis itu bisa berpaling, Pei Qian Hao malah bergerak menuju ke lehernya. Ia lanjut menanamkan jejak ciuman menurun, hingga ia mengistirahatkan kepalanya di ceruk lehernya.

Satu tangan Pei Qian Hao menekan pintu lemari pakaian, sementara yang lainnya sedang memegangi pinggang Su Xi-er, mencegahnya melawan.

Gelombang ciuman yang berapi-api menyebabkan benak Su Xi-er jadi kosong selagi ia berdiri di sana, dan membiarkan Pei Qian Hao melakukan sesuka hatinya.

Akan tetapi, ini berlanjut sangat lama, hingga gerakan dadakan dari Su Xi-er cukup untuk secara tak sengaja menarik sabuk pinggang Pei Qian Hao. Aroma samar pria itu tiba-tiba saja menyerang hidung Su Xi-er, dan mau tak mau, ia melihat tubuh kencang dan otot perut yang diberikan kehidupan militer pada pria itu.

Merasakan bahaya yang meningkat, Su Xi-er mendorongnya menjauh.

Menyadari kalau jubahnya terbuka, Pei Qian Hao tertawa riang. "Su Xi-er, aku tidak tahu kalau kau sangat hebat dalam melepaskan baju orang."

"Hamba tidak bermaksud untuk melakukannya; itu adalah kecelakaan." Su Xi-er mencoba menjelaskan, tetapi ketika ia melihat tatapan menggoda di mata Pei Qian Hao, ia tidak tahu bagaimana meneruskannya.

"Pangeran ini sedang dalam suasana hati yang baik hari ini, tetapi masalah ini hanya bisa diselesaikan oleh orang yang menciptakannya. Bantu Pangeran ini mengenakan jubahku dengan benar." Pei Qian Hao merentangkan tangannya, siap untuk dilayani oleh Su Xi-er.

Ujung telinga Su Xi-er merona merah selagi ia berjalan maju untuk membantu Pei Qian Hao merapikan pakaiannya.

Melihat jejak merah di telinganya, Pei Qian Hao merasa sangat senang. Tidak buruk, akhirnya ia tahu bagaimana caranya jadi malu.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now